21.

11.5K 1.6K 53
                                    

nabilah357 : Bapak enggak mau sama saya?

Pak Niko : Di buka pendaftaran istri. Type saya tidak susah, hanya perlu 70% mirip dengan Lina.

Selamat membaca🐔

***
Task-6
Ladeni apapun yang karakter Arini katakan. Kata-kata yang anda keluarkan harus sesuai dengan ekspetasinya!🐔

Setelah membaca hologram, kini Lina terdiam. Dia menatap Arini yang sekarang berdiri angkuh didepannya. Tadi saat baru datang ke sekolah, Arini tiba-tiba muncul ntah dari mana menarik tangan Lina menuju taman belakang sekolah.

"Apa Arini yang cantik? Mau gue booking? 72 jam, berapa?" tanya Lina bertuntun, dengan muka seperti minta di tonjok.

Arini yang di tanya seperti itu geram, dia ingin menampar Lina. Namun meleset, karena Lina dengan sigap menghindar.

"Gak kena, wlek," ejek Lina memeletkan lidahnya.

"Bangsat," umpat Arini kesal. "Gue gak mau basa basi. Lina, jauhin Orion!"

Lina yang mendengar itu tertawa pelan. "Gak mau. Kenapa sih? Emang lo siapa nya Orion? Pacarnya? Istrinya? Pembantunya? Bukan kan, jadi gak usah ngatur-ngatur deh."

"Gara-gara lo rencana gue hancur. Pokoknya lo harus jauhin Orion, atau gak hidup lo bakal gue hancurin. Dasar jalang," ancam Arini.

Lina melototkan matanya. "Apaan sih, ngatain gue jalang. Gak sadar diri banget lo!" teriak Lina dengan suara cemprengnya.

Arini tersenyum miring. "Emang bener kan, lo deketin Orion cuman buat dapetin uangnya doang."

"Gue bukan orang kayak gitu ya, lo kok asu banget sih. Bikin gue emosi itu gak ada faedahnya, minta di tonjok?" geram Lina.

"Gimana ya, tapi orang kayak lo itu kan emang cocok jadi jalang," balas Arini enteng.

"Sok tau anjeng, yaudah terserah lo aja. Mau gue jalang kek, pelakor kek, atau apa lah. Ya serah gue lah, ngapa lo yang urus. Yang dapet duit juga gue, bukan lo," ucap Lina emosi. kemudian melengos pergi. Kesel banget dia sama Arini, untung gak di tonjok beneran.

Sementara Arini yang ditinggal menyeringai senang, dia mematikan sebuah kamera kecil yang ditaruh di sakunya.

"Ternyata gampang ya buat lo marah. Lina, Lina. Gue pastiin besok hidup lo bakal hancur."

***

Di kelas.

Lina tertidur di meja dengan tangan Alga sebagai bantalannya. Mood gadis itu memburuk setelah pertemuannya dengan Arini tadi pagi. Tiba-tiba benda dingin menempel dipipi Lina, gadis itu membuka matanya.

"Hai cantik," sapa Maxime dengan senyum lebar, di belakang cowok itu ada Dipta dan Orion.

Lina menegakkan badannya. "Hai juga, Baby Max," sapa Lina balik.

"Cantik, kecebong kita apa kabar?" tanya Maxime, dia menarik kursi di meja seberang dan duduk di samping Lina.

Lina membuka botol susu yang Maxime berikan, lalu menganggukkan kepala. "Baik semua, udah pada punya kaki. Jadi tambah lucu," jawab Lina.

Maxime tersenyum senang. "Nanti Max mampir ke apartment Cantik ya, mau liat juga," ucapnya.

Lina hanya mengangguk, dia menatap Dipta, Orion, dan Alga bergantian yang hanya diam menyimak percakapannya dengan Maxime. Lina jadi teringat Niko, laki-laki itu belum kembali dari perjalanan bisnisnya.

Ah, dia merindukan boss nya itu.

***

Ais yang ngetik, Ais juga yang kesel sama Arini.





GEMBEL KAYA RAYA Where stories live. Discover now