9.

19.1K 2.8K 237
                                    

Kiw🐔

"Satu, bolos pelajaran. Dua, terlambat datang. Tiga, tidak membawa perlengkapan sekolah. Disini lo itu murid baru, jangan semaunya. Sekolah juga punya aturan...."

Dan blablabla.

Lina tersenyum lebar, dia memandang wajah tampan Dipta yang sedang ceramah didepannya. Aneh sih, tapi ini serius! Wajah Dipta bertambah berkali-kalilipat lebih tampan jika sedang marah. Lina kan jadi salfok dengan ketampanannya.

"Lo denger gak?"

"Denger kok. Udah ceramah nya? Capek gak kak Ta? Ayo ke kantin sama gue," ucap Lina dengan kedipan mata menggoda.

Dipta mendengus kasar. "Buat surat pernyataan, pulang sekolah kasih ke gue di ruang osis."

"Siap kak Ta."

"Udah, sana pergi balik ke kelas," usir Dipta.

Lina cemberut. "Ya udah, bye."

***

"Permisi," ucap Lina yang sedang cosplay menjadi murid baik-baik. "Maaf pak saya telat, tadi ada urusan di ruang osis," lanjutnya tanpa mengatakan apa urusan gadis itu berada disana sangat lama.

"Silahkan masuk, lalu buka buku kamu halaman 208. Kerjakan tugas-tugas yang ada disana."

Lina mengurungkan niat nya yang ingin masuk kedalam kelas. Enak saja dia baru datang langsung di beri tugas, gak like Lina tu diginiin!

"Saya murid baru pak, belum punya buku paket," ucap Lina.

"Alga, antarkan dia mengambil buku di perpustakaan."

"Baik pak."

Lina menahan tawanya mendengar jawaban malas dari Alga, sepertinya cowok itu tidur di kelas lagi. Dia melihat muka bantal Alga yang cemberut, bikin Lina gemas saja.

"Ayo, Alga."

"Ayo."

Alga Prismayuda.

Sebenarnya apa karakter laki-laki itu dalam game?

Lina menatap punggung tidak tegap Alga, jalannya sedikit sepoyongan. Alga itu tampan, rajin senyum, tapi kebo. Muka nya selalu keliatan malas, dan Alga itu suka tidur dimana pun yang menurut nya nyaman.

Sleep anywhere, anytime!

Ya begitu lah.

Tiba-tiba sebuah hologram muncul, membuat langkah Lina terhenti.

Pemberitahuan!
Karakter Arini akan segera bertemu dengan karakter utama di lapangan basket, apakah anda ingin mengacaukan pertemuan mereka?

Gadis itu melototkan matanya. "Gak bisa gue biarin nih, harus gue kacauin!"

"Alga, ayo kelapangan basket," seru Lina membuat langkah Alga terhenti. Laki-laki itu membalikkan badannya menatap Lina bingung. Namun saat melihat wajah penuh harap gadis didepan nya itu, Alga menghela nafas pelan. Tanpa banyak bertanya dia mengangguk.

"Oke, ayo kelapangan."

"Yay, sayang Alga banyak-banyak," ucap Lina senang.

"Iya." Alga menganggukkan kepalanya lagi, dia tersenyum kecil.

Sesampainya di lapangan, Lina melototkan matanya melihat Arini yang sedang berdiri pasrah dipinggir lapangan. Padahal ada bola yang sedang melayang menuju ke arah anak itu.

"AWAS WOI, NTAR LO ISDET!" pekik Lina sambil berlari ke arah Arini, lalu mendorong nya kuat. Arini tersentak kaget, dia menatap kesal Lina yang sedang oleng karena terkena bola basket menggantikannya.

[ Ilustrasinya, semoga membantu ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Ilustrasinya, semoga membantu ]


"Tolong, gue mau pingsan nih." Lina memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Alay, gitu aja pingsan."

Mendengar suara celetukan seseorang, membuat Lina melototkan matanya. Tidak tahu kenapa gadis itu suka sekali melotot, yang jelas itu artinya dia sedang kaget atau kesal. Lina mencebikkan bibirnya, pusing yang tadi dia rasakan mendadak hilang.

"Heh, lo kan yang lempar bolanya!" sentak Lina, menunjuk laki-laki dengan wajah songong yang tadi mengeluarkan suara.

Tidak salah lagi, Lina tebak dia adalah Orion Elsandika. Karakter utama laki-laki dalam game. Memiliki sifat nakal, keras kepala, sombong, dan tidak mau mengalah. Tapi untungnya dia kaya, memiliki wajah tampan, dan juga tidak playboy.

"Iya memang gue, kenapa? Mau minta tanggung jawab? Ogah!"

"Lo! Berantem sini kita," tantang Lina sambil menggulung lengan baju nya.

Orion menatap Lina dengan penuh minat. "Boleh juga," balas laki-laki itu tersenyum manis.

Sedangkan Alga, cowok itu sedari tadi hanya duduk diam dipinggir lapangan. Jika di lihat lebih jelas, Alga sebenernya sedang memejamkan matanya. Mungkin dia tertidur?















GEMBEL KAYA RAYA Where stories live. Discover now