24.

11.3K 1.7K 100
                                    

Kalo ada typo kasih tau.

Selamat membaca🐔

***

Lina terkejut, itu... Apa yang terjadi?! Kenapa malah jadi seperti ini.

Suara sorakan terdengar dari murid-murid yang menonton di luar, memaki-maki Lina.

"Wuu, dasar jalang. Nuduh orang yang gak salah terus."

"Udah salah ya salah aja, bangsat!"

"Nyesel gue curiga sama Arini, Lina jalang. Gak tau malu lo, nuduh orang sembarangan."

"Sudah, kalian bubar sekarang," ucap Sarah dengan tatapan tajam, sontak kerumunan siswa itu langsung bubar.

"Lina, sebaiknya tunggu hasil penyelidikan dulu. Jangan asal menuduh orang."

Lina tak mendengarkan, pandangan gadis itu jatuh pada empat orang laki-laki yang ternyata sudah berada disana sejak tadi. Dia mengepalkan tangan nya, Lina menggeleng. "Ini pasti jebakan. Alga, Max, Orion, percaya sama gue. Ini pasti cuma jebakan Arini. Pliss, percaya gue," ucap Lina lirih.

Badan Maxime bergetar, cowok itu pergi tanpa mengatakan apa-apa. Orion menatap Lina sebentar, kemudian ikut pergi juga. Tinggal tersisa Alga dan Dipta disana.

Alga melangkah menuju Lina, dia menaruh tangan nya di atas kepala gadis itu. "Biarin gue cari tau pelakunya. Selama itu, tolong jangan berubah. Tetep jadi Lina yang gue sayang," ucap Alga dengan senyum tipis, dia mengecup puncak kepala Lina kemudian pergi.

Arini yang masih disana menyaksikan hal itu dengan sedikit geram, dia sengaja memelankan laju jalannya saat melewati Lina.

"Gimana permainan gue, Lina? Bagus bukan," bisik Arini pelan, dengan seringaian kecil.

Lina hanya diam, dia mengusap wajahnya kasar. Gadis itu tertawa pelan, sekarang dia paham. Arini pasti sudah merencakan hal ini. Dia sengaja membuat Lina marah kemarin dan merekamnya, lalu mengedit kata-kata Lina seakan-akan saat itu dia sedang mengaku menjadi jalang. Setelah itu Arini sengaja menaruh botol di rooftop, karena tau Lina pasti akan kesana dan meminum air di botol itu. Kemudian dia dengan sengaja datang menurunkan kewaspadaannya dan pura-pura menelfon seseorang didepan Lina, agar gadis itu menjadi salah paham dan menuduhnya.

Arini Yudhya, adalah tetap Arini. Karakter licik yang Lina buat sendiri.

Double hadiah task
Permainan hampir selesai, selamat anda akan mendapatkan task spesial.

***

"Biarin gue turun!"

"Septian Marchelina, lo bisa diam gak sih!"

Lina tertegun, dia langsung diam mendengar bentakan Dipta. Saat ini gadis itu sedang berada di dalam mobil Dipta. Cowok itu tadi menariknya dengan paksa dari ruangan BK, lalu masuk ke dalam mobil. Tapi untung cowok itu tidak lupa mengambil tas sekolah dan sling bag nya yang berharga.

Lina menghela nafasnya pelan. "Okay, fine. Gue diem," ucap Lina pelan, dia menyenderkan kepalanya ke belakang. Lalu memejamkan mata, berharap ini semua hanyalah mimpi.

Dipta diam, dia tidak bermaksud untuk membentak Lina tadi. Cowok itu juga menghela nafas pelan, dia kembali fokus menyetir mobil nya menuju apartement Lina.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai. Dipta memanggil nama Lina, namun tak ada jawaban apa pun dari gadis itu. Dia melirik Lina yang tertidur dengan posisi yang sama seperti tadi. Cowok itu mendekat, tangan nya mengusap pipi Lina lembut.

"Sorry, Lina. Gue cuman sedikit kesel, kenapa lo gak manggil nama gue waktu itu? Gue percaya sama lo...."

Cup

Dipta mendekat kan wajahnya, mengecup pipi Lina. "Dan gue, selalu ada di pihak lo."

***

16.27

Lina terbangun dari tidurnya, dia mengerutkan kening. Seingat gadis itu, tadi dia sedang berada di mobil bersmaa Dipta. Lalu sekarang kenapa dia ada di kamar?

Masa bodo dengan itu semua, Lina meregangkan otot-ototnya. Baiklah, dia akan memerima kejadian hari ini dengan lapang dada. Toh ini juga hanya dunia game. Cepat atau lambat permainan ini akan berakhir.

"Capek banget gue jadi bodoh. Sistem, tambahin kecerdasan gue jadi 70%. Sekalian tambahin talenta gue supaya bisa ngedance. Mari mulai detik ini kita akan menghamburkan uang," ujar gadis itu.

"Baik Lina."

Data pribadi

Nama: Septian Marchelina
Status: Pelajar
Kecantikan: 90%
Daya tarik: 50%
Kecerdasan: 70%
Talenta: Dance
Uang: Rp96.370.000,00

Point: 490

***

Gak tau dapet ide dari mana, tapi Ais prustasi ngetik ini.

Mau bilang apa ke Arini?




GEMBEL KAYA RAYA Where stories live. Discover now