7.

19.3K 3K 136
                                    


"Perasaan ini game ngasih gue tugas yang gak bener dah. Masa iya tugas pertama gue disuruh nyelamatin orang, terus tugas kedua disuruh ngajak karakter utama temenan. Kan gak nyambung. Ini yang paling ngadi-ngadi nih, tau kecerdasan gue cuman 10% malah di kasih tugas jadi sekretaris. Pusing gue, anjrit!"

"Anda harus sabar Lina. Kalo sabar nanti di sayang banyak cogan."

Lina cemberut. "Gue kan orang nya gak sabaran, berarti gak di sayang cogan dong," protesnya.

"Terserah anda saja, saya capek!"

"Sistem baperan wuu," ledek Lina.

"Ngomong-ngomong Lina, apakah anda tidak ingin menaikan kecerdasan anda?"

"Boleh, tambahin 10% aja. Kalo terlalu cerdas nanti gue frustasi."

"Baik."

Data pribadi

Nama: Septian Marchelina
Status: Pelajar
Kecantikan: 90%
Daya tarik: 50%
Kecerdasan: 20%
Talenta: -
Uang: Rp81.730.000.00

Point: 49

Lina mengerucutkan bibirnya, dia kekurangan uang!

***

"Jadi, kamu yang menyelamatkan saya?"

"Emh, iya."

"Tinggalkan alamat rumah mu di Gio, kamu bisa pergi sekarang."

"Tapi-"

"Pergi!"

"I-iya."

Arini mendengus kasar, dia segera pergi. Kemarin dia mendengar bahwa bos dari perusahaan terkenal sedang mencari orang yang menyelamatkannya. Gadis ralat wanita itu segera pergi untuk menyatakan diri nya lah yang telah menjadi penyelamat. Arini pikir dengan dia berbohong, dia akan di perlakukan baik dan mendapatkan banyak uang. Ternyata salah, lihat saat ini pun dia diusir pergi tanpa bisa mengatakan banyak kata.

"Tuan muda, ada seorang gadis yang ingin mengisi tempat sekretaris."

Niko memijat pelipisnya. "Suruh pergi, saya sedang tidak ingin diganggu."

"Tapi tuan muda. Gadis itu berkata kalo dia diusir, dia akan menerobos masuk dan meneror tuan muda 72 jam," jelas Gio.

"Suruh masuk." Niko menghela nafas, laki-laki berumur 21 tahun itu mengerutkan kening nya. Gadis seperti apa yang berani mengancam akan meneror nya itu.

"Satu lagi Gio, teruskan pencarian dan selidiki gadis yang tadi datang. Dia, mencurigakan," ucap Niko.

"Baik tuan muda."

Gio menunduk hormat, lalu melangkah keluar dari ruangan. Saat dia membuka pintu, didepan sana sudah ada gadis yang sedang berjongkok.

"Silahkan masuk, nona."

"Oke, siap. Betulkan, om tunggu aja. Pasti saya bakal ke terima," ucap Lina sambil mengangkat kedua jempolnya.

Gio menggeleng-gelengkan kepala nya. "Jangan panggil saya om, saya bukan om kamu."

"Gak papa, suka-suka saya," balas Lina, kemudian segera masuk kedalam ruangan bos.

"Permisi, Lina yang cantik ini mau jadi sekretaris!"

"Uhuk."

Niko yang sedang meminun teh terkejut mendengar suara keras Lina. Teh panas yang sedang dia pegang bergoyang, menyebabkan isinya tumpah ke punggung tangan laki-laki itu.

"OMG, PAK HATI-HATI DONG!" pekik Lina panik, dia menoleh ke kanan kiri mencari kotak P3K.

Niko yang mengerti Lina sedang mencari apa, dia segera menunjuk ke arah laci meja. "Disana, ada kotak P3K."

Gadis itu segera membuka laci dan mengambil kotak P3K. Setelah itu Lina menarik tangan Niko yang memerah karena terkena air teh panas.

"Saya bisa sendiri."

"Diem deh pak, saya ini mantan anggota PMR jadi paham yang begini-gini," ucap Lina penuh penolakan. Dia menarik tangan Niko yang tidak terkena teh keatas bahunya. "Kalo sakit remes aja bahu saya pak, jangan teriak-teriak. Nanti telinga saya sakit," ucap nya dengan wajah serius.

Niko terlihat bingung, tapi dia menganggukkan kepala nya.

"Oke, siap-siap ya pak." Lina mulai mengobati Niko.

"Aahhkk."

Bukannya Niko yang teriak, malah Lina karena bahu nya reflek di remas kuat. Niko melepas kan tangan nya dari bahu gadis itu. Mengerutkan kening, karena luka nya malah di tekan. Sebenarnya calon sekretaris nya itu bisa mengobati luka tidak sih?

Beberapa menit kemudian.

"Sudah pak," ucap Lina, dia menatap senang hasil pengobatannya. Gadis itu memasangkan plester pada tangan Niko, lalu membuat bentuk love di luar nya dengan obat merah. Sangat jelek dan berantakan sekali.

Niko terdiam melihat tangan nya, lalu beralih menatap Lina lekat. Yang di tatap malah jadi salah tingkah. Lina melebarkan matanya saat menyadari sesuatu, ada lima plester di wajah tampan Niko. Dan masing masing plester memiliki gambar love. Lina jadi teringat laki-laki yang dia selamat kan di gang, berarti orang yang dia selamat kan itu calon bosnya ini dong?!

"Maaf pak, ini saya tidak dipecatkan sebelum di ter-"

Belum selesei Lina menyelesaikan ucapannya, Niko lebih dulu mengangguk. "Kamu saya terima."

"Hah?"

"Kamu saya terima, sebagai asisten saya! "

"Loh pak, kan saya daftar jadi sekretaris. Kok asisten."

"Terserah saya, lagi pula mau kamu jadi asisten ataupun sekretaris. Kamu tetap berkerja untuk saya."

Hadiah Task³
Anda mendapatkan 500 point

GEMBEL KAYA RAYA حيث تعيش القصص. اكتشف الآن