17.

14.5K 2.1K 138
                                    

Sksksksk, hallo💞

Kalo ada typo kasih tau, nanti Ais benerin.

Selamat membaca🐔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca🐔

***

Malam ini. Malam yang bisa dikatakan diner, antara Niko dan Lina. Saat ini kedua orang yang bisa disebut pra-pasangan itu sedang berada di dalam restaurant bintang lima.

Jika Lina menganggap bahwa dirinya sedang makan gratisan. Berbeda dengan apa yang dipikirkan Niko, laki-laki itu menganggap kegiatan mereka seperti kebanyakan pasangan lainnya menghabiskan moment berdua. Atau bisa disebut juga sedang "nge date".

Tidak papa, lagian simulasi sebelum jadi pasangan beneran.

"Pak Niko, ini makanannya enak banget. Sering-sering traktir saya lagi, oke," ucap Lina disela-sela makannya.

Niko yang sedari tadi hanya memandang wajah Lina, tanpa ada niatan menyentuh makanannya menganggukkan kepala. "Oke."

"Pak, ini boleh di bungkus buat bawa pulang?" tanya Lina. Ngelunjak dia tu kalo di baikin.

"Boleh, Gio pesan kan makanan lagi. Di bungkus semua," jawab Niko.

"Baik tuan muda." Gio sedikit membungkuk, lalu segera pergi. Mood pria itu sedang baik, karena gaji nya beneran di naik kan oleh Niko.

"Pak, itu bagian bapak saya makan ya. Sayang kalo gak bapak sentuh," ucap Lina sambil menatap lapar makanan yang ada disekitar Niko.

Niko mendorong piring-piringnya kedekat Lina, lalu berkata. "Makan saja semuanya Lina, saya suka melihat kamu sedang makan. Sangat menggemaskan seperti babi."

"Bapak bilang saya babi?" Lina cemberut, dia menghentikan acara makan memakan gratisan dengan lahapnya itu. Lalu menatap Niko garang. "Saya gak mau makan lagi, saya bukan babi," ucap nya kesal.

Niko tertawa pelan melihat tingkah gadis didepannya. Laki-laki itu menopang dagu, lalu menatap Lina dengan serius. Lina yang di tatap seperti itu tentu saja deg-deg an. Dia tidak akan di potong gaji nya kan?

"Lina."

"Ah, i-iya. Kenapa pak?"

Niko mengerutkan kening mendengar Lina yang berbicara dengan gugup. Dia jadi teringat tadi sore saat laki-laki itu membuka google, mencari tentang ciri-ciri perempuan salting. Dan gugup saat di tatap lama, adalah salah satu yang pernah dibacanya. Gak usah di cari. Ais ngarang

Mata Niko berbinar cerah, dia tersenyum lembut. Lina kalau sedang salting ternyata tambah imut.

"Lina, ada yang ingin saya bicarakan dengan serius."

"Apa pak?" tanya Lina, tangannya dari tadi sudah berkeringat dingin. Otak gadis itu masih berfikir kalau dia pasti akan di pecat, atau gak di potong gaji.

"Saya akan melakukan perjalanan bisnis. Selama saya tidak ada di kantor, kamu bebas bekerja atau tidak. Tapi tetap akan saya beri gaji," jelas Niko.

Mendengar hal itu Lina menghela nafas pelan, lalu mengangguk dengan semangat. "Iya pak, pergi nya berapa hari?" Lama-lama aja kalo perlu, soalnya gue males kerja. Pengen nyari duit secara instant. Ngepet contohnya. Lanjut Lina di dalam hati.

Niko menggelengkan kepala nya. Kenapa Lina bertanya seperti itu? Apa gadis itu akan merindukannya saat pergi nanti? Baiklah, dia tidak akan berlama-lama.

"Hanya sebentar, paling lambat seminggu. Kamu tidak apa-apa kan saya tinggal Lina?"

"Gak papa kok pak," jawab Lina dengan senyum tulus, membuat Niko jadi salah tingkah.

"Yasudah, kalo gitu. Saya akan pergi besok, jika kamu memiliki masalah. Hubungi saja saya, saya pasti akan datang untuk kamu."














GEMBEL KAYA RAYA Where stories live. Discover now