16.

15.4K 2.3K 163
                                    

Buat yang minta harem.
Lina be like : Sorry, hati gue udah kecantol sama abang cendol.

Mending kalian pilih Liblo [Lina Jomblo] 🐔

Kalo ada typo kasih tau, biar Ais benerin.

***

Lina menghela nafas pelan, dia bosan karena tidak ada tugas. Si Arini juga kemana sih? Kok gak muncul-muncul. Seperti nya akan ada rencana besar.

Hari ini adalah hari minggu. Sekolah libur, kerja libur, cari cogan nya juga libur dulu.

"Sistem, ini gue harus ngapain? Frustasi gue diem mulu. Gak ada tugas apa?"

"Tidak ada Lina. Bagaiman kalo anda mencari kesibukan lain saja? Seperti mengajak karakter Maxime bermain. Sepertinya akan menyenangkan."

"Ide bagus, like sistem," ucap Lina, lalu mengambil ponsel nya.

Marchelina
Ppp
P
P
Baby Max
Aktyp ga???

Baby Max ><
Iya cantik
Ada apa?

Marchelina
Maen yok
Lina gabut, bingung mau ngapain
Ayo kita berpetualang
Baby Max mau ikut ga?

Baby Max ><
Mw ikutt

Marchelina
Wokee, Lina tunggu di apartemen
Share lokasi

Baby Max ><
Okey sip

Lina jadi gemas sendiri melihat nama kontak Maxime di ponsel nya. Gadis itu segera bersiap-siap, dia mengenakan kaos berwarna pink dan celana kulot warna hitam. Kemudian Lina mencepol rambut nya asal. Setelah itu dia keluar dari kamar, lalu berdiri di depan pintu. Biar kalo Maxime datang dan mengetuk pintu, bisa langsung Lina buka kan.

30 menit kemudian....

Tok tok tok

Lina membuka pintu apartemen nya, dia memperhatikan baju santai Maxime. Cocok sekali buat Lina ajak berpetualang.

"Hai cantik," sapa Maxime.

"Hai juga Baby Max. Ayo, kita mulai berpetualang," ucap Lina semangat. Maxime menganggukkan kepala nya, mengikuti langkah Lina dari belakang. Dia ayo-ayo saja kalo diajak kemanapun.

Saat sudah berjalan cukup jauh dari gedung apartemen, Maxime dan Lina kini sedang memperhatikan selokan yang berisi sedikit air. Iya, tadi mereka berjalan. Kata Lina biar sehat, jadi mobil Maxime di tinggal di parkiran apartemen.

"Baby Max, liat deh. Ada kecebong disini," ucap Lina sambil menunjuk ke dalam selokan.

Maxime ikut berjongkok disamping Lina. "Wah iya, ada kecebongnya," seru Maxime, menatap kecebong yang Lina tunjuk.

"Tangkap yuk," ajak Lina.

Maxime mengangguk. "Ayo. Tapi siapa yang mau turun? Cantik atau Max?" tanya Maxime.

"Lina aja, Baby Max cari tempat buat dijadiin rumah nya," jawab Lina, kemudian gadis itu turun dengan hati-hati ke selokan.

"Oke."

Maxime lalu pergi mencari botol pelastik bekas. Setelah dapat, dia kembali lagi ke Lina.

"Cantik udah dapet kecebongnya? Ayo masukin kesini," ucap Maxime sambil menyodorkan botol pelastik yang dia dapat.

"Yay, dapet banyak nih," pamer Lina, memperlihatkan botol pelastik yang sudah terisi banyak kecebong. Maxime tersenyum senang, lalu membantu Lina kembali naik.

"Sekarang kecebong nya mau di apain?" tanya Lina menaruh tangannya di dagu.

Maxime juga berfikir sambil mengamati kecebongnya. Mata laki-laki itu berbinar saat melihat kecebong yang memiliki kaki.

"Wow, Cantik ini kecebong nya udah punya kaki," ucap Maxime heboh.

"Wah, mana-mana?"

"Ini, yang ini."

"Ih, gemoi banget."

"Cantik, ayo kita pelihara aja kecebong nya," usul Maxime.

"Boleh, nanti kalo udah besar kita lepasin lagi," jawab Lina, yang dibalas dengan anggukan dari Maxime.

***

Sorenya.

Saat ini Lina sedang sikat gigi dengan malas. Setelah lelah berpetualang dengan Maxime tadi pagi, gadis itu segera mandi dan tertidur sampai sore.

Lina menguap pelan, dia menyelesailan sikat gigi nya dengan cepat. Lalu kembali rebahan di kasur.

Ting

Mendengar suara notif pesan berbunyi, Lina segera mengambil ponsel nya.

Pak Niko♡
Lina, ayo makan malam bersama
Sepertinya saya merindukan mu

Marchelina
Ayo pak, tapi bapak yang bayar ya. Saya mau menghemat duit
Btw, saya gak rindu bapak.

Setelah mengirim pesan itu, Niko malah melefon Lina.

"Saya bukan bapakmu!"

Terdengar suara bernada kesal dari sana, membuat Lina tertawa pelan.

"Kenapa ketawa? Tidak ada yang lucu."

"Ada yang lucu."

"Apa?"

"Bapak, pak Niko lucu. Saya like," ucap Lina yang masih tertawa.

Tanpa gadis itu ketahui, ditempat lain Niko yang mendengar ucapannya tersenyum lebar. Laki-laki itu berjalan mondar mandir, seperti orang susah. Anggap saja salting karena dibilang lucu oleh pujaan hati.

Gio yang berada di satu ruangan dengan Niko mengerutkan keningnya bingung. Ada apa dengan tuan mudanya?

"Ya sudah Lina, nanti kamu akan saya jemput."

"Oke, pak."

Pip

Setelah sambungan telfon terputus, Niko dengan gembira duduk di meja kerjanya. Dia menatap Gio yang masih mengerutkan kening.

"Gio, gaji kamu akan saya naik kan."

***


Buat nya gabut, tapi yang baca lebih gabut🐔


GEMBEL KAYA RAYA Where stories live. Discover now