Gevan memutar bola matanya mana mungkin dirinya membiarkan orang yang menghina kekasihnya dibiarkan begitu saja, mereka harus diajari bagaimana menggunakan mulut mereka dengan benar.

"Kamu kapan bongkar keburukan cewek sialan itu?" Tanya Gevan mengalihkan pembicaraan mereka. Dirinya tak sabar memberi pelajaran pada cewek itu.

Aurel yang mendengar pertanyaan Gevan menyeringai tipis, dia sudah menyiapkan rencana untuk menghancurkan Jihan.

"Emang dia udah berangkat sekolah?" Tanya Aurel membuat Gevan gemas pertanyaannya dibalas dengan pertanyaan juga.

"Belum! Mungkin pas skors kamu selesai," jawab Gevan dengan acuh sambil mengecup bahu Aurel dengan pelan.

"Itu waktu yang bagus! Kamu kirim rekaman itu ke aku ya Ka! Aku mau bikin sambutan buat dia," ucap Aurel diangguki oleh Gevan.

"Oh iya besok aku mau pergi ke suatu tempat."

Mendengar hal itu tentu membuat Gevan mengeryit, "Mau kemana?"

"Kan udah aku bilang ke suatu tempat, tenang aja itu bukan tempat yang berbahaya cuma banyak cowok di sana!"

Mendengar kalimat terakhir Aurel membuat Gevan menolak tegas, "Gak boleh!"

Aurel melotot, dia menoleh menatap ke arah Gevan yang juga menatapnya.

"Kenapa gak boleh?!" Balas Aurel tak mau kalah.

"Banyak cowoknya, yang! Aku gak mau! Nanti kalo kamu digebet gimana, kami cuma milik aku," ucap Gevan dengan nada posesifnya dirinya tak ingin Aurel dilirik cowok lain kalau bisa Aurel hanya boleh melirik ke arahnya saja.

"Astaga Deka! Tenang aku gak bakal deket-deket sama mereka, please!" Ucap Aurel dengan tatapan memohon yang tentunya membuat hati Gevan yang sekokoh batu karang goyah.

Gevan memejamkan matanya sebentar, mana tahan dia melihat tatapan Aurel yang begitu menggemaskan itu.

"Baiklah! Tapi kamu harus kasih tau aku mau kemana!"

Aurel tersenyum lebar, dia mengangguk dengan cepat takut Gevan berubah pikiran.

"Apa rencanamu sebenarnya?" Tanya Gevan penasaran.

"Rahasia, nanti kamu bakal tahu kok!" Balas Aurel dibalas dengusan oleh Gevan.

Gevan sadar gadis yang ia peluk ini sudah berubah dan itu membuat Aurel semakin menarik di matanya, dia ingin melihat sejauh mana otak Aurel bekerja. Dia akan menyaksikan apa yang akan dilakukan Aurel untuk menghadapi Jihan.

Sejauh mana gadisnya ini berubah.

"Kok kamu gak mau ngasih tau sekarang sih Rel!" ucap Gevan dengan nada pura-pura merajuk.

"Nanti kamu tahu, Ka!" Balas Aurel dengan senyum misterius.

"Apapun yang kamu lakukan, kamu harus ingat! Ada aku yang bakal bantu kamu, kamu bisa suruh aku Rel! Cuma perkara mudah kasih pelajaran ke cewek caper itu!" Ucap Gevan serius, dirinya bisa melakukan apapun untuk perempuan di pelukannya ini.

"Mungkin bukan sekarang Ka! Aku mau terjun langsung buat kasih dia pelajaran, lawan dia itu aku bukan kamu," balas Aurel mengangkat tangannya untuk mengelus rahang Gevan.

"As you wish, my queen!" Bisik Gevan sambil mengecup pelan leher Aurel yang sontak membuat Aurel merinding.

***

Berbeda dengan situasi yang ada di markas Jervanos yang hanya tersisa tiga orang siapa lagi kalo bukan Bagas, Aidan, dan ketua mereka Dion.

Bagas membuka mulutnya setelah melihat ketiga sahabatnya meninggalkan markas.

"Liat gak cuma Gevan! Raddit sama Putra sekarang juga udah terpengaruh sama cewek itu," ucap Bagas tak habis pikir dengan kedua sahabatnya itu yang membela Aurel.

"Bener! Kurang ajar banget tuh cewek bikin geng kita kepecah gini!" Ucap Aidan dengan tangan mengepal, menurutnya dia tak salah semua adalah salah Aurel. Dan cewek itulah yang membuat geng mereka berantakan begini.

"Gue gak bakal biarin Aurel menang! Gue tahu dia sengaja bikin geng kita pecah supaya dia bisa deket sama lo bos!" Ucap Bagas diangguki oleh Aidan, mereka menatap Dion dengan bersungguh-sungguh.

"Gue gak bakal suka sama cewek itu! Dia udah bikin Jihan celaka," balas Dion.

Bagas dan Aidan pun sedikit tenang, mereka berdua mengangguk.

"Gue takut Gevan ketipu sama uler satu itu," ujar Aidan mengingat Gevan yang sudah menjadi budak cinta Aurel itu.

"Kita harus kasih pelajaran sama Aurel biar dia tahu siapa orang yang dia ajak bermain ini," ucap Bagas dengan bersungguh-sungguh.

"Tenang aja, gue bakal balas apa yang dilakuin Aurel ke Jihan!" ucap Dion dengan smirk terpasang di wajahnya. Ia akan memberi pelajaran pada Aurel yang telah membuat Jihan sakit dan ketiga sahabatnya terpengaruh.

°

°

°

°

°

°
Bersambung

Kita lihat rencana siapa yang akan berhasil, Aurel atau malah Dion😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita lihat rencana siapa yang akan berhasil, Aurel atau malah Dion😏

Maaf kalo aneh atau gak nyambung tulisannya soalnya ini barusan banget nulisnya, hari Selasa jadwalku padet banget eh pas banget bareng update ceritanya. Ya udah langsung capcus ngetik dan inilah jadinya apa adanya😌 awas entar kesandung typo

Jangan lupa vote, komen dan follow teman-teman! Terus masukin cerita ini ke reading list kalian atau bisa share cerita ini ke temen-temen kalian biar banyak yang baca hehe..

Sekian dulu yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye

~05 Oktober 2021

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang