Part 4

368K 37.1K 3.3K
                                    

Brak.

Prang.

"Akhh.."

Suara pecahan dan pekikan membuat seisi kantin menoleh ke sumber suara.

Terlihat di sana Jihan yang jatuh terduduk memegangi tangannya yang berdarah terkena pecahan kaca dan Aurel yang masih berdiri.

"JIHAN!" Teriak Dion melihat Jihan yang terluka.

Dia berlari diikuti oleh anggota Jervantos yang lain.

Dion segera membantu Jihan berdiri, dia merangkul tubuh mungil Jihan lalu menatap tajam Aurel.

Aurel yang merasa tak bersalah karena dia juga tak tahu jika ada seseorang di belakangnya tetap minta maaf.

"Maafin gue," ucap Aurel dengan tulus.

Mendengar perkataan Aurel, Dion yang tadi merangkul Jihan melepaskan Jihan lalu mendekati Aurel.

"AUREL!!" Bentak Dion dengan rahang mengeras menatap nyalang ke arah Aurel.

"Berapa kali gue bilang! Jangan bikin Jihan terluka!" Sentak Dion sambil mencengkram erat lengan Aurel.

"Gue gak sengaja," bela Aurel dengan raut kesakitan karena cengkeraman Dion.

"Halah, lo pasti sengaja! Lo pasti ngelukain Jihan karena dia deket sama gue, harusnya lo sadar kalo gue gak akan pernah cinta sama lo!" Tekan Dion diakhir kalimatnya.

"Lo emang gak pernah bisa berubah Rel, salah Jihan apa sih sampe lo nyakitin dia?" Tanya Putra tak habis pikir dengan cewek di depannya ini.

Putra berdiri di dekat Jihan sambil melirik ke arah Aurel dengan tatapan sinis.

"Dia paling iri sama Jihan, secara Jihan yang bisa ambil hati Dion. Bukan cewek jahat kayak dia," celetuk Bagas.

"Iya jangan sok-sokan lo Rel! Gue tahu lo sengaja!" Ucap Aidan, orang yang sangat menyukai sifat Jihan dalam artian adik.

Sedangkan Gevan dan Raddit hanya diam tanpa ikut berpartisipasi. Gevan dengan kedua tangannya di saku celana menatap datar pemandangan di depannya sedangkan Raddit sibuk membuka buku yang ia bawa menghiraukan keramaian yang terjadi.

"Gue udah bilang gue gak sengaja," ucap Aurel lagi.

"Bullshit! Ngaku aja lo kan yang udah nyelakain Jihan?!" Tuding Dion.

"Mana ada maling yang mau ngaku, penjara pasti penuh," julid Bagas.

Aurel yang merasa kesakitan mencoba melepaskan cekalan Dion namun tak berhasil.

"LEPASIN BRENGSEK!!" Teriak Aurel membuat seisi kantin terkesiap untuk pertama kalinya Aurel berteriak membentak Dion yang tentunya mereka tau pria yang dicintai Aurel.

Dion yang kaget pun tanpa sadar mengendurkan cengkeramannya hal itu dimanfaatkan oleh Aurel, dia menarik lengannya.

"Gue udah bilang gue gak sengaja! Kalian budeg, tolol atau gimana?!" Sentak Aurel, dia merasa tak terima jika disalahkan seperti ini.

"Tanya aja sama cewek lo, gue salah apa enggak," ucap Aurel sambil menatap Jihan.

Jihan yang sedari tadi menunduk mengangkat kepalanya, air mata sudah menetes dari mata indahnya.

"Hiks..hiks.. t-tadi aku bawa piring hiks..hiks t-terus k-kak Aurel s-sengaja nabrak aku t-terus aku jatuh, hiks..pecahan piringnya kena tangan aku," ucap Jihan membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa iba dan kasihan.

Mendengar perkataan Jihan membuat mata Aurel terbelalak, ia tak menyangka cewek polos seperti Jihan ternyata suka playing victim.

"Bangsat! Jangan fitnah gue," Umpat Aurel tak terima, bagaimana bisa dia dituduh begitu saja.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang