T D A | 2

272 71 11
                                    

Happy reading...

2. Mayat hidup?

"Anta," panggil Varza. Varza Arzansa adalah tangan kiri raja Ardan. Varza juga mengabdi kepada Ardan sewaktu dia masih bayi, karna orang tuanya yang memang juga mengabdi. Tapi sayang, orang tuanya benar-benar tewas 99 tahun yang lalu dan menghilang tanpa jejak, itu masih menjadi pertanyaan semua yang ada di Madsom.

Varza adalah manusia abadi, karna di tubuhnya sudah derivat bangsa mahkluk halus, dan juga bisa di bilang, setengah manusia dan setengah iblis.

Varza juga bisa di bilang masih muda, umur nya yang baru menginjak 22 tahun, ah bukan, 122 tahun. Varza terbilang lelaki tampan, kaya, tinggi, dan sangat dewasa.

Antartika menoleh ke belakang. Sekarang Antartika ada di kediaman Ponders atau singkatan dari Weapon Invaders yang berarti senjata perang, dimana senjata itu milik orang yang menjajah kerajaan Madsom. Biasanya, penjajah akan berakhir kalah dan senjatanya prajurit Madsom yang menyimpan. Percaya atau tidak, dari banyak nya ruangan di mansion itu semua pasti berisi senjata.

"Kenapa?" Antartika duduk di kursi, dia baru saja menyoba pedang yang terbuat dari emas, itu bukan pedang biasa. Pedang itu dari Bartas, raja dari kerajaan Kansaston. Kansaston juga, kerajaan yang sangat licik, mereka menculik manusia untuk di jadikan budak dan prajurit. Dulu, tepatnya 99 tahun yang lalu, Kansaston menyerang Madsom, dan berakhir Kansaston kalah. Mereka meninggalkan 1000 senjata yang sangat unik dan tentu tidak ada di dunia manusia.

Kansaston dan Madsom akan perang besar 100 tahun sekali. Walau ini terbilang mustahil, tapi nyatanya mereka ada, dimana manusia di culik oleh bangsa jin, setan dan iblis. Dan kerajaan bawah tanah, mungkin bagi manusia ini hanyalah mimpi dan mustahil.

"Saya lihat, kamu sering memperhatikan seorang gadis?" Varza tau karna dia sering memperhatikan Antartika lewat layar yang terhubung dengan Anta.

Antartika menghela nafas, jika dia mengakui kalau dia menyukai Rara gadia yang di maksud Varza itu, maka Varza akan menyuruh nya untuk berhenti menyukai Rara. Sebisa mungkin Anta mencari alasan. "Lucu, tingkah nya."

Varza mengangkat sebelah alis nya, dia tidak bisa di bohongi. Varza mendekatkan wajah nya ke telinga Antartika, dan berbisik, "i know, kamu menyukai nya." Setelah itu Varza menjauhkan wajah nya, dan duduk dengan semula.

Antartika mengalihkan muka, ucapan Varza tepat sasaran. Ketika Antartika ingin berbicara, tetapi Varza dengan cepat menyela.

"Jangan menyukai nya. Konsekuensi seorang calon Raja atau raja, ketika menyukai wanita bumi dan berakhir saling jatuh cinta, maka wanita itu akan di beku, kan ... selamanya. Aturan ini sudah terbuat dari raja pertama." Varza bangkit, dia meninggalkan Antartika yang terdiam. Bagaimana, Antartika sudah sangat menyukai Rara, mungkin besok sudah berganti dengan kata 'cinta'.

~T D A ~

"Satu di tambah satu, berapa Cha?" Tanya Pajra.

"Ciri-ciri orang goblok!" Sarkas Acha. Setelah itu Acha mengambil minuman Rara, dan meminumnya.

Mereka berlima sedang bermain di rumah milik Rara. Rara yang melihat minuman nya di ambil oleh Acha, padahal dirinya belum meminumnya. "Aca Aca Nehi Nehi, minuman gue itu anjir!" Rara menggantikan sedotan bekas Acha ke yang baru. Dan di lanjut meminum nya.

Acha kesal, dia melempar sedotan bekas nya ke depan, pas mengenai foto yang terletak di dekat tas Rara, di atas meja belajar.

Rara menatap Acha tanda permusuhan, dia mengambil sedotan bekas Acha dan langsung melemparnya ke arah Acha.

The Devil Antartika [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora