T D A | 1

403 90 1
                                    

1. Antartika dan aura dinginnya.

"RARA!" Teriak pak Astun selaku guru BK paling muda, sayang dingin. Tetapi, sekali marah, mukanya sudah seperti  angry dad-- Ah tidak, angrybird, mukanya yang akan memerah.

Rara terkikik geli melihat wajah merah pak Astun. "Kenapa Pak?" Tanya Rara pura-pura tidak tahu, padahal dia tau apa kesalahan nya.

Kemarin, Rara dan sahabat-sahabatnya menjaili Astun sewaktu malam. Mengetuk-ngetuk pintu rumah Astun yang tidak terpagar, dan mengambil 3 cicak  yang sangat menggemaskan. Ketika Astun sudah membuka pintu itu, Rara melempar cicak itu pas di kening Astun, tentu itu membuat Astun ketakutan. Sebelum nya dirinya memiliki trauma besar tentang cicak. Parah sekali Rara dan teman-temannya ini.

"Ke ruang BK, SEKARANG JUGA!" Dengan nada tidak santai, Astun menarik pelan tangan Rara, karna bagaimanapun Rara perempuan.

"Eh, Pak! Jangan KDRT!" Rara mengekspresikan dengan wajah melas dan tersakiti, jujur itu membuat Astun ingin menjitak kepala Rara yang sangat menyebalkan.

Astun melihat sahabat-sahabat Rara yang juga tidak jauh nakal nya. "KALIAN, KE SINI!" Teriak Astun masih dengan wajah garang nya. Orang yang melihat pun memilih masuk ke kelas, dan ada juga yang ke kantin, untuk mencari aman.

Arsya, Nsyah, Acha, dan Pajra sontak menyengir pepsodent, ah tidak hanya Pajra. Arsya, Nsyah dan Acha menatap wajah Astun yang merah, menakutkan!

Nsyah dan Arsya kompak terkekeh ketika melihat Astun yang benar-benar marah. "Pak, elah, kita waktu itu bercanda, hehe," ucap Arsya, dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Pik, ilih, wikti iti kiti bircindi, hihi." Lelaki yang berumur 26 tahun itu, menggiring 5 gadis yang tingkah nya sangat ajaib.

Ketika sampai di BK, Astun menceramahi mereka sampai 1 jam lebih.

Pajra, perempuan yang sangat cantik dari semua sahabat-sahabatnya menatap Astun sebal. Ketika Astun memberi jeda di pembicaraan nya, dengan cepat Pajra berceletuk. "Pak kapan selesai nya?"

"Sampai mulut Pak Astun berbudah kayanya."

~ T D A ~

Rara dan 4 sahabatnya kini sedang di jemur di depan tihang bendera dan hormat. Pandangan mereka juga ke atas, dimana disitu ada bendera merah putih.

Sebelum nya, Acha hanya menjawab pertanyaan Pajra sewaktu di BK, tetapi Astun malah marah dan murka, berakhir mereka di jemur di sini sampai jam pelajaran kedua selesai.

"Salah gue dimana, coba?" Keluh Acha. Acha Gentara, gadis sadgirl hanya karna jomblo abadi. Bukan apa-apa, Acha memiliki selera yang tinggi, sampai dia sedikit gengsi berpacaran dengan lelaki yang pas dompet dan wajah.

"Lo tuh ga polos ya Cha! Ya lo sih, pake ngomong sampe mulut Pak Astun berbudah!" Kesal Pajra sembari mengipas-ngipas bagian wajah. Pajra Miclean, gadis yang sangat cantik dan manis dari semua sahabat nya. Banyak yang mengira, khusus nya orang yang hanya mendengar nama Pajra, adalah lelaki, padahal dia gadis yang sangat cantik. Sayang, fuckgirl.

"Udah, lagian tanpa si Acha ngomong gitu, kita bakal di jemur," lerai Arsya sembari bergeser agar berdekatan dengan Nsyah, supaya dia tertutupi oleh badan yang tinggi milik Nsyah. Arsyana Maulida, gadis mager dan kang badmood. Arsya sebenarnya sedikit waras dari teman-teman nya, sayang dia selalu tergoda untuk melakukan kenakalan.

The Devil Antartika [END]Where stories live. Discover now