Chapter 39

26K 2.5K 107
                                    

Arjuna mengumpat kasar, dari tadi ponsel Renata tidak aktif, kosan perempuan itu juga ternyata sudah kosong. Saat dia bertanya kepada Bu Sukma, sang pemilik katanya Renata memutuskan untuk pindah semalam. Sayangnya Bu Sukma tidak tahu kemana Renata pergi. Hal itu mampu membuat Arjuna ketar-ketir.

"Ren, tolong jangan pergi. Saya butuh kamu Ren." Kedua bola matanya berkaca-kaca, bibirnya gemetar, tangannya masih terus mencoba menghubungi Renata, walaupun telponnya selalu berakhir oleh operator dan pesannya berakhir dengan centang satu, Arjuna tidak ingin menyerah.

Dia harus bisa menemukan Renata sekarang.

"ARGGHHH." Cowok itu mencengkram rambutnya kuat-kuat, tubuhnya merosot ke lantai. Menyandar pintu kosan yang di di tempati perempuannya itu.

"Ren saya mohon jangan tinggalin saya. Saya sayang sama kamu Ren." Lirihnya pelan. Dia benar-benar tidak bisa jika harus berpisah seperti ini. Terlebih lagi Renata pergi sebelum dia menjelaskan semua yang terjadi pada hidupnya. Tentang betapa rumit hidupnya saat ini. Tentang betapa sulitnya dia bertahan sendirian.

"Jun, udah deh. Lo mau nangis kenceng kaya apa disini Renata gak akan balik. Gue tahu persis dia kaya gimana. Kalau dia udah bilang gamau ketemu Lo gak akan bisa nemuin dia." Randi berjuar tegas kepada Arjuna, hal itu mampu membuat Fifi melotot.

Perempuan itu mencolek lengan suaminya kasar. Randu menggigit bibir bawahnya, Seperi dia salah bicara.

"Bukan gitu maksud gue." Randy menyamai tubuhnya dengan Arjuna yang terduduk diatas lantai.

"Renata butuh waktu Jun. Lo harus bisa ngerti. Dia baru aja kehilangan ibunya, apalagi Renata gak tahu tentang penyakit ibunya selama ini, wajar kalau dia menaruh keraguan sama dirinya sendiri untuk bisa mempercayai orang lain lagi. Belum lagi masalah Lo, Kirana sama Megan. Udah berulang kali gue bilang cerita sama Renata soal mereka. Gue yakin Renata bakalan terima kalau dia tahu yang sebenarnya."

"Kalau bukan Lo yang cerita, siapa lagi Jun. Apa si yang Lo tunggu sampe Lo nunda ga cerita sama dia?" Randu memegang bahu Arjuna, menyuruh lelaki itu menatapnya dengan benar.

"Gue cuma takut Ran." Arjuna menahan napasnya sebentar, pandangannya teralihkan pada jalanan didepannya.

"Gue takut, kalau nanti Renata ninggalin gue kaya Rindu."

Randu dan Fifi saling tatap, walaupun pernikahan Rindu dan Arjuna didasari atas segala paksaan, tapi Rindu mampu membuat Arjuna jatuh cinta pada perempuan itu. Keduanya memiliki perjanjian. Mereka akan menjalani hubungan layaknya suami istri dalam satu tahun. Namun setelah itu mereka harus bercerai.

Dalam waktu satu tahun itu Arjuna sudah bisa menerima Rindu dalam hidupnya. Namun, Rindu tetap memutuskan untuk bercerai dan menikahi pria yang dia cintai.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk Arjuna membuka hati, sampai akhirnya dia bertemu Renata saat perempuan itu baru saja mendaftar sebagai salah satu karyawan di kantor barunya.

Semenjak itu, Renata jadi sering sekali menyapa mimpinya setiap malam.

"Perpisahan ini bukan cuma perpisahan biasa Jun. Gue yakin dengan perpisahan kalian ini kalian bisa saling mikir. Apa yang sebenarnya kalian rasain. Apa sebenarnya perasaan Lo ke Renata begitupun sebaliknya. Gue yakin, suatu saat Lo bakalan ketemu lagi sama dia."

Fifi menganggukan kepalanya setuju, "Iya bang, yang penting sekarang Abang pulang dulu, sebentar lagi El pulang. Mama juga udah nungguin Abang, Abang punya janji kan buat ketemu sama mama sama El hari ini?"

Arjuna teringat akan janjinya pada Sydney, benar. Dia sudah berjanji akan menyempatkan waktu sibuknya untuk menjenguk sang mama yang sudah mulai bosan berada dirumah sakit itu.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Место, где живут истории. Откройте их для себя