Chapter 3

48.7K 4.9K 55
                                    

"Kamu ngapain disana Renata! Nguping?" Mendapat tatapan tajam dari Arjuna membuat Renata menggeleng seketika.

Rudi yang melihat Renata gelagapan pun tersenyum geli, "Jun, jangan galak-galak, nanti makin banyak cewek yang malas buat Deket sama Lo."

"Gak ada urusan sana cepet cari keberadaan El, kalau udah dapat langsung kabarin gue."

Rudi menggelengkan kepalanya, "Masuk saja Renata. Kalau dia marah-marah enggak jelas. Marahin balik aja ya." Rudi menepuk bahu Renata Sebelum pergi.

Marahin balik biji mata lu keluar. Ini bapak-bapak satu juga ade-ade aja. Yang ada dia malah langsung diusir dari sini sekarang.

"Pagi, pak Bos." Arjuna berdeham, Renata menunduk, setelahnya dia memberikan laporan yang Arjuna minta kemarin.

Arjuna menatap Renata yang tidak berani menatapnya sedikitpun, wajah perempuan itu pucat pasi. Melihatnya Arjuna menghela napasnya berat.

Tangannya memijit keningnya yang terasa pening, buka tanpa sebab Arjuna marah-marah seperti ini, cowok itu khawatir karena anaknya tidak ada kabar sampai sekarang. Melihat Renata ketakutan seperti ini dia jadi merasa bersalah, apalagi dia sampai memecat 5 karyawannya tadi.

Nasi sudah menjadi bubur. Mau bagaimana lagi. Emosinya tak bisa ditahan. Sudah kepalang tanggung lanjutkan saja. Urusan karyawan yang ketakutan urusan nanti. Di kasih bonus lembur juga hilang takutnya mereka.

Brak

Bahu Renata terjingkat kuat, kedua matanya terpejam saat mendapati laporannya di lempar begitu saja diatas meja. Renata menunduk tidak sanggup menatap si bos dengan mata elangnya yang bikin orang makin kesel aja bawannya.

"Baground cover ini itu tidak sesuai dengan novelnya, ganti lagi gimana si kamu!"

Renata menghela napasnya pelan, perlahan kepalanya terangkat, mau mode galak atau enggak sudah biasa dia menghadapi bosnya marah-marah, "Pak mohon maaf nih ya, kerjaan dekor mendekor desain men desain itu kerjaan desain cover harusnya bapak menghubungi tim mereka. Saya kan cuma ngurus publikasi dan menyiapkan konten buat promo novelnya nanti."

"Ya kamu kan juga tim pengawas, harusnya kamu lebih peka sama hal kaya gini. Coba lihat warna kaya gini emang pantes buat jadi baground cover novelnya Naina?"

Renata mengangguk, mengalah lebih baik bukan, toh setelah ini dia bisa memarahi tim desain cover karena kesalahan mereka. Biar saja Renata tak ingin jatuh sendirian.

"Baik pak, saya coba diskusikan lagi dengan tim desain cover kita."

"Segera, Minggu depan itu tahap cover sudah harus jadi. Saya gamau tahu!"

Renata melotot, kenapa proses novel yang ini serba cepat? Biasanya membutuhkan tiga sampai empat bulan. Tapi kenapa ini baru dua bulan sudah dicecer habis-habisan?

"Baik pak." Hanya jawaban itu yang aman buat posisi Renata sekarang. Banyak tanya juga malah jadi malapetaka buat dia nantinya.

"Kamu urus yang benar, sampai ada kesalahan lagi siap-siap kamu yang dapat getahnya."

Pecat

Omo!

Bayangan si bos memecatnya sudah memenuhi kepala Renata.

Perempuan itu mengangguk paham, dengan keyakinan yang baru saja kembali, Renata menatap bosnya dengan serius, "Kalau saya berhasil nanganinnya, bonus lemburnya jangan lupa pak."

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Where stories live. Discover now