Chapter 12

38K 3.7K 74
                                    

"Mau ngapain Lo nemuin dia?" Arjuna melirik Randu sebentar sebelum akhirnya dia kembali pada proposal ditangannya.

Randu tertawa kecil, "Ngembaliin kunci mobilnya."

"Kenapa bisa sama Lo?"

"Tadi pagi mobilnya kehabisan bensin. Kebetulan gue lewat ya gue kasih Tebengan."

"Rumah Lo searah sama rumahnya Renata?" tanya Arjuna lagi, kali ini matanya menelisik tajam ke arah Randu. Tidak ingin Randu membohonginya ataupun mencoba kembali kedalam kehidupan Renata lagi.

"Iya, gue baru tahu juga waktu itu pas ga sengaja ketemu."

"Udah berapa kali ketemu gasengaja? Atau jangan-jangan Lo emang cari kesempatan?"

Randu tertawa lagi, melihat kecemburuan Arjuna yang secara tak langsung membuat Randu jadi semakin senang menjahilinya.

"Sering, gue juga nganterin dia balik waktu itu."

"Randu, gue bilangin ya sama Lo. Kalo Lo datang cuma mau ngungkit masa lalu dan bikin dia sakit hati mending Lo gausah dekat-dekat dia lagi. Biarin dia hidup tenang."

"Kenapa? Renata kan belum punya pasangan, kalau gue mau balik ataupun mau memperjuangkan dia lagi masih bisa kan?"

Arjuna melotot, dirinya semakin terancam akan tersingkir.

"Renata milik gue. Kami udah tunanagan. Dan bakalan nikah saat El lulus SD nanti."

Randu terkekeh geli, "Lo udah cerita tentang Megan?"

"Itu urusan gue, yang perlu Lo urus itu ya jangan sampe deket-deket sama Renata, Lo udh mau nikah, biarin dia bahagia. Jangan bikin dia tersiksa sama kehadiran Lo."

Randu memang sudah lama mengenal Arjuna. Saat jaman SMA dulu Arjuna, Randu dan Rudi selalu menjadi buah bibir seantero sekolah. Iya Randu sempat menetap di Jakarta saat SMA. Dan kembali ke Bandung saat kuliah, disanalah Randu bertemu Renata, awalnya Randu memang mendapat tantangan untuk mendapatkan Renata, jika dia berhasil Randu akan mendapatkan posisi ketua BEM untuk selanjutnya. Randu pikir itu tak akan membuat masalah sama sekali, Randu berpacaran dengan Renata tapi juga berpacaran dengan perempuan yang memang sudah lama bersamanya.

Renata mengira Randu menduakannya padahal Renatalah yang menjadi pacar keduanya.

Sampai sekarang Renata tidak mengetahui semua fakta itu, karena perempuan itu lebih memilih untuk pergi, menghilang dari jangkauannya.

"Gue tahu Jun, gue cuma mau nyelesain semua permasalahannya kita. Renata gak bisa selamanya kaya gini. Dia harus tahu kejadian yang sebenarnya. Gue tahu dia tersiksa karena gak pernah dengerin penjelasan gue."

Arjuna menghela napasnya berat, "Gausah, Lo bisa pergi bawa semua masa lalu Lo. Biar Renata gue yang urus."

"Lo beneran suka sama Renata Jun?"

"Kalo enggak gue gamungkin nungguin dia dua tahun dan menunggu kesempatan buat ngedeketin dia," terang Arjuna dengan nada yang sedikit meninggi.

"Jangan kelamaan, nanti dia keburu ditaksir orang. Lo juga yang kalang kabut." Randu mengeluarkan dua buah undangan dan meletakkannya diatas meja. Arjuna menatapnya dengan tatapan tidak mengerti.

"Minggu depan gue nikah, Lo datang ya, ajak karyawan Lo semua juga gapapa. Undangan ini buat Lo sama karyawan. Yang ini titipin buat Renata." Randu tersenyum, menjelaskan semua kesalahannya dimasa lalu bukan berarti Randu ingin kembali. Randu hanya tidak ingin menyimpan rasa bersalah terus-menerus.

"Gue pasti datang. Siap-siap aja karyawan gue ngeborong semua prasmanan Lo." Arjuna tersenyum singkat, dia menatap undangan dengan tatapan yang berbinar. Berharap suatu saat nanti namanya dan Renata berada didalam undangan itu sebagai pasangan pengantin.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Where stories live. Discover now