Chapter 18

33K 3.4K 24
                                    

"Siapa tuh Ren?" Berlin menatap Arjuna yang sedang duduk disalah satu kursi Lo tamu yang di sediakan. Sedangkan Renata masih sibuk melahap sate yang baru saja dia ambil disalah satu meja.

"Gak tahu mbak." Perempuan itu menatap Berlin acuh, bagi Renata makanan lebih menarik dari pada harus penasaran dengan perempuan yang datang bersama Arjuna tadi. Walaupun sebenarnya Renata juga kesal sendiri dengan sikap Arjuna yang seenaknya memegang pinggangnya tadi. Tapi dia tidak mau ambil pusing, toh sekarang bosnya itu sudah duduk nyaman sambil memainkan ponselnya.

Hal itu semakin membuat Renata berpikir bahwa sikap Arjuna padanya tidak lain hanya iseng semata. Jadi dia harus sebisa mungkin menahan agar tidak baper dan berujung galau karena di tinggal pergi atau bahasa trendnya ghosting.

"Cantik si, kaya pernah lihat dimana ya?" Awalnya memang ingin acuh, namun saat kembali memperhatikan perempuan itu, Renata seperti pernah melihat tetapi dia lupa dimana.

"Dia kan cewek yang kemarin Ren." Renata dan Berlin kontak terjingkat, bahkan Renata sampai tersedak karena terkejut dengan kehadiran Keisha yang tiba-tiba.

"Kemarin?" Renata berpikir sejenak, lantas dia mengerutkan dahinya. "Yang di parkiran?" Sambungnya.

Keisha mengangguk, perempuan itu mengambil satu tusuk sate yang berada di piring Renata. Melahapnya dengan nikmat.

"Siapa itu?" Kata Berlin yang penasaran.

"Gatahu juga. Tapi gue pernah ngeliat mereka naninu di mobil."

Berlin melotot, lantas kedua tangannya menutup mulutnya yang terbuka lebar. "Serius Lo? Demi apa? Parkiran kantor?" Renata menatap Berlin dan Keisha bergantian. Tak tahu harus merespon apa.  Yang jelas dia sedikit kesal walaupun Sebelumnya Keisha sudah pernah memberitahu dirinya.

Tapi mengapa rasanya kesal sekali.

Keisha menganggukan kepalanya dengan santai.

"Udah ah jangan ngomong pak bos lagi nanti dia ngerasa. Kalian udah salaman sama Randu belum?" Pinta Renata dengan memohon.

"Gue udah barusan sama Sakti sama Kirana," kata Keisha

Berlin mengangguk, "Gue juga udah tadi sama Seano. Lo sih dateng bukannya salaman sama pengantin dulu malah langsung makan."

Renata terkekeh geli, "Hehehe, belum siap ketemu Randu. Bagaimana pun dia mantan pertama dan terakhir gue. Bahkan masa lalu kita belum sempat mendapat penjelasan kenapa dia bisa selingkuh."

Berlin mengelus punggung Renata dengan iba. "Mungkin emang bukan jalannya Lo sama Randu. Gue yakin Lo bakalan dapet yang jauh lebih baik dari Randu."

"Terlepas itu sibos atau bukan. Semoga cowok yang jadi suami Lo nanti bisa bikin Lo bahagia Ren." Renata menatap kedua temannya dengan tatapan haru yang di buat-buat, walaupun sebenarnya dia memang tersentuh dengan kalimat Berlin dan Keisha tadi tapi Renata bukan tipikal orang yang bisa serius jika berbicara.

Renata mulai menarik ingusnya, mendramatisir keadaan.

"Ck!Lebay Lo!" Keisha mengusap wajah Renata dengan tawa yang terpancar.

Renata terbahak, lantas dia meletakan piring kosong bekas satenya diatas meja.

"Yaduah kalo gitu gue ke Randu dulu."

Renata berjalan dengan ragu, dia melihat pelaminan yang sepi dari tamu. Hanya ada Randu dan Istrinya yang sedang tertawa ringan. Entah membicarakan apa. Ingatan Renata seolah terulang.

Saat dia mendapat janji dari Randu bahwa cowok itu akan menikahinya.

Namun takdir berkata lain.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Where stories live. Discover now