Chapter 28

29.9K 2.8K 41
                                    

Yang belum vote jangan lupa vote gratis loh cuma sedetik juga ga sampe

Satu vote bisa dapet gratisan kisah bucin yang kece ini ya kan hehehe

Follow juga jangan lupa

Jangan salahin Den jalau semisal nanti kalian gak bisa baca karena ceritanya di privat 😭🙈

Enjoy

Enjoy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

"Makasih pak." Renata membuka selt beltnya seraya berujar dingin tanpa menatap Arjuna sedikitpun. Saat Renata hendak membuka pintu mobil, Arjuna dengan cepat menahan lengannya.

"Kenapa pak?" tanya perempuan itu dengan lesu. Arjuna yakin Renata mungkin tidak marah, tapi perempuan itu bisa saja kecewa kan dengan pesan yang dia lihat tadi.

Arjuna menarik tengkuk perempuan itu agar lebih dekat dengan dirinya, saat bibirnya hendak kembali menyapa bibir Perempuannya itu, dengan cepat Renata mengalihkan wajahnya. Tangannya menahan wajah Arjuna dengan begitu keras.

"Saya masuk dulu pak. Bapak hati-hati."

Arjuna menatap Renata dengan sendu. Perempuan itu mungkin benar-benar sudah kecewa padanya. Bahkan untuk menatap matanya saja Renata enggan.

Brak

Pintu mobil tertutup dengan rapat, Arjuna meremas rambutnya kasar. Tatapannya tak beralih sedikit pun dari sosok Renata yang kini tengah berjalan menaiki tangga sambil menenteng heelsnya di sebelah kiri.

"Arghh!" Arjuna memukul stir mobilnya begitu keras, Arjuna bisa mengerti mengapa Renata terlihat kecewa seperti itu. Renata pernah di selingkuhin oleh Randu, bisa saja perempuan itu takut mengulang rasa sakitnya saat di selingkuhin. Tetapi Arjuna juga belum bisa mengutarakannya sekarang. Seperti kata Renata kemarin, keduanya memang masih terlalu dini untuk bisa terbuka masalah pribadinya, Arjuna pasti akan menceritakannya tapi tidak semua masalahnya bisa dia ceritakan dalam satu waktu. Lagi pula masalah ini sedang dalam proses penyelesaian. Ada kalanya seseorang menunda menceritakan masalahnya bukan karena tak ingin terbuka, tapi bisa saja masalahnya itu adalah hal yang sangat ingin dilupakan dan tidak lagi diingat-ingat keberadaannya.

****

Renata menghempaskan tubuhnya diatas sofa. Tubuhnya terasa sangat kaku. Kakinya terasa kram karena terlalu lama berdiri memakai Hells.

Helaan napas berat lolos begitu saja. Pikirannya kembali berkelana pada pesan masuk yang Arjuna dapatkan. Bukan dia bukan merasa tak dianggap atau bagaimana. Tapi dia cuma bingung, waktu itu Kirana tidak bercerita kalau perempuan itu memiliki anak dengan pak bosnya itu. Tapi Kirana ini apa benar Kirana yang ada di kantornya?

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Where stories live. Discover now