Chapter 50 : END

49.5K 2.4K 21
                                    

"El mau tidur sama Mommy sama Daddy pokoknya!"

Arjuna mengurut pelipisnya pelan kala Andreas mengerek ingin tidur bersama dirinya dan Renata. Pasalnya ini adalah malam pertama keduanya menjadi sepasang suami istri. Arjuna memang menyayangi anaknya dan akan mengutamakan kebahagiaan anaknya itu. Tapi tidak dalam kondisi sekarang.

Masih banyak yang ingin Arjuna bahas dengan Renata malam ini, tapi Andreas dengan santainya berkata bahwa dia ingin tidur bersamanya.

"El, besok aja ya, ngertiin Daddy, ini malam pertama mommy sama Daddy masa kamu tega sih," ujar Arjuna mengeluarkan kekesalannya kepada Andreas.

Renata tersenyum tipis, dia bukan tidak tahu apa yang Arjuna maksud. "Biarin mas, dia lagi seneng. Kan katanya kebahagiaan El nomor satu."

"Tapi Ren-"

"Daddy ga sayang sama El. El cuma mau sama mommy, El mau tidur dipelukan mommy, El pengen ngerasain rasanya tidur bareng mommy."

Arjuna menatap Andreas dengan pasrah, ia mengacak rambutnya dengan kasar. "Iyaudah terserah kalian. Ren saya mau keluar dulu." Arjuna menatap Renata dengan tatapan lesu. Lantas cowok itu beranjak keluar kamar. Meninggalkan Renata bersama Andreas untuk terlelap lebih dulu.

"Sini El tidur sama mommy." Andreas tersenyum lebar, dengan cepat bocah itu langsung masuk kedalam pelukan Renata dan berbaring disebelahnya.

"El sayang sama Mommy Rena."

Renata mengelus puncak kepala Andreas dengan lembut, ia sudah lama tidak merasakan kasih sayang dari Seseorang, terlebih lagi saat kedua orang tuanya pergi, bersama Arjuna dan Andreas dia benar-benar merasa begitu di sayangi, mereka benar-benar memperlakukan dirinya layaknya seorang ratu.

Arjuna mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. Ia ingin merilekskan pikirannya yang sejenak. Jika kalian pikir Arjuna kesal karena tidak bisa mendapat malam pertama itu tidak sepenuhnya.

Arjuna ingin membahas tentang Ibunya Renata. Tadi sehabis isya, saat acara resepsi pernikahan mereka hampir selesai, Dokter Fian datang memberikan sebuah kado untuk perempuan itu. Renata sedang berada diruang ganti, sengaja. Dia yang menyuruh Renata mengganti gaunnya yang lebih santai. Karena acara juga hampir selesai. Sisa tamu undangan yang kenalan dia saja. Bukan klien yang paling Arjuna pentingkan.

Namun yang membuat Arjuna kebingungan saat dokter Fian berkata bahwa, dia datang membawa titipan dari Ibunya Renata, Arjuna penasaran sebenarnya apa hubungan Dokter Fian sama keluarga Renata, karena dulu dokter Fian sempat membuatnya cemburu buta karena cowok itu berada di dekat Renata saat perempuan itu berduka. Saat itu Arjuna benar-benar takut jika Renata mungkin akan berpaling darinya, padahal dari awal Arjuna pun tahu, kalau Renata tak pernah menunjukan minat dan suka pada dirinya, hanya dia saja yang merasa kepedean kalau Renata akan menerimanya.

"Perkenalkan saya Dokter Fian, kita pernah bertemu sebelumnya." Arjuna menelisik penampilan Dokter Fian dari atas sampai bawah, tidak terlalu bagus juga, dibanding dengan dokter itu dia masih lebih tampan, pikirnya dengan percaya diri.

"Halo, saya Arjuna. Tapi Renatanya lagi di ruang ganti. Ada perlu apa?"

Senyuman tipis nan manis menghiasi wajahnya lelaki itu, "Saya cuma mau bilang, tolong jaga Renata. Dia anak baik. saya bahagia bisa kenal dia, dia anak yang sayang sama orang tuanya. Begitu banyak luka pilu yang dia tanggung sampai sekarang, tolong buat dia ngerasa kalau dia ga pernah Sendiri lagi di dunia ini, tolong bilang sama dia, kalau dia tidak perlu takut untuk berbagi kisahnya kepada orang lain. Terutama kamu. Suaminya sendiri."

"Renata tipikal orang yang tidak ingin membuat orang lain susah. Dia selalu menghindar dan pergi jika ada masalah hadir didalam hidupnya."

Arjuna bisa merasakan bagaimana hancurnya hati Renata yang hidup dalam kesendirian karena ditinggal dua orang yang dia sayang sekaligus. Renata terlihat ceria diluar namun Arjuna tidak menyangka jika di dalam hati perempuan itu dia menyimpan rasa kesepian yang begitu besar.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن