E M P A T✨

653 250 179
                                    

"Dari hal sekecil apapun harus ada yang namanya pembuktian, agar orang lain percaya kalo kita tuh layak dan bisa"

-Reynand Septian Algivaro-

________

Suara deru motor sport menggema memenuhi arena tempat balap liar malam ini. Kedua motor dengan pemiliknya masing-masing telah bersiap di belakang garis start.

Tak lupa sorakan demi sorakan terus saja menyerukan nama jagoan mereka masing-masing.

"Siap-siap aja lo bakalan kalah dari gue, Rey" ucapan sinis itu terlontar dari lelaki yang kini menjadi lawan Reynand.

Musuh di arena balapnya, Revan Antonius Sergio.

Lelaki yang kerab di panggil Revan, lelaki yang terus menyimpan dendamnya pada Reynand karna selalu saja bisa mengalahkannya di arena balap.

Rey hanya mengangkat sudut bibirnya "iya, kita buktiin!"

Rey pun memakai helm full face nya, begitu juga dengan Revan yang tak berhenti menggeber-geber kan motornya.

Tampak seorang gadis dengan pakaian minim melangkah maju ke tengah-tengah keduanya.

Diangkatnya bendera yang dibawanya tadi tanda pertandingan akan di mulai.

Rey melirik kearah Revan, ia hanya berdecih dalam hati. Ditutupnya kaca helmnya dan mulai memfokuskan pandangannya kejalanan.

"Bersiap-siap!"

3..

2..

1..

Kedua motor itu pun melaju kencang di iringi teriakan-teriakan dukungan dari penonton disana.

"Ayo Rey! Tancap gass!" Teriak Daniel kala melihat motor Rey yang tengah memimpin.

"Kalahin tuh si Revan, Rey! Biar mampus dia."

Farel yang berada di samping Zidan itu pun menggeplak kepalanya "heboh banget sih lo!"

"Ck, apa lo?! Sewot mulu."

Mereka saling beradu kecepatan, berlomba-lomba untuk sampai di garis finish terlebih dahulu.

Reynand melirik kespion motornya, tampak lawannya itu jauh berada di belakangnya.

Lambat, pikirnya.

Dengan sekali tancap gas, motor Reynand pun menyentuh garis finish, dan saat itu pula lah sorakan kemeriahan berseru dari kumpulan gadis yang sangat mengidolakan lelaki itu.

"Apa gue bilang, si bos pasti menang."

"Kapan lo bilang gitu?" tanya Azel.

"Ya tadi."

"Dalem hati." ucap Zidan dengan kekehannya.

Reynand memberhentikan motornya tepat di depan ke-4 temannya, dan disusul oleh Revan yang berhenti tepat di belakang Reynand.

REYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang