Part 1

304 35 0
                                    

Secercah cahaya yang masuk melalui celah jendela itu tampak mengusik tidur Malika, perlahan mata Malika mulai membuka. Seperti orang linglung Malika hanya terdiam sambil menatap langit² kamarnya. Ia terus berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.

Dan benar aja seketika mata cantik Malika membulat sempurna, ia langsung bangkit dari tidur nya melihat sekeliling memastikan apa ini benar kamar nya? Atau ini akhirat yang mirip dengan kamar nya? Tapi ia merasa masih hidup, lalu kejadian semalam itu apa? Apakah itu mimpi? Kalok mimpi kenapa terlihat begitu nyata? Jika nyata pun mana mungkin ia masih idup dan tidur nyenyak dikamarnya semalam?

"Arrgh" Malika berteriak frustasi karena rentetan pertanyaan yang terus bermunculan diotak cantiknya itu.

"Astaga" Pekik Malika lagi² ia membulatkan matanya, saat melihat jam uda menunjukkan pukul 7.30 padahal pukul 08.00 ia harus menghadiri kelas, ia gamau dicap mahasiswa baru yang gak teladan dengan cepat Malika bersiap untuk pergi ke Universitasnya. Sangking cepatnya ia hanya butuh  waktu 15 menit aja.

Skip..

Malika memasuki kawasan universitas seraya terus mengecek sisa waktunya.

"Sial" masih ada waktu 3 menit agar ia sampai dikelas nya. Tapi apa daya usahanya berlari sia² saat kecelakaan tak terduga malah menantinya.

Brukk

Ia bertabrakan dengan seorang pria dan gak sengaja menumpahkan sebuah minuman kebaju pria itu. Malika membuka mulut nya karena syok, ini kesalahannya karena fokus melihat jam tangannya.

Malika : maafkan aku, aku sedang terburu².tolong maafkan aku.

"Oke"

Malika mengerutkan keningnya, merasa familiar dengan suara pria didepannya ini.

Dan...

Boom...

Seketika jantung Malika seolah dipompa sepuluh kali lebih cepat saat menyadari suara deheman pria yang ia tabrak sama seperti pria ada dimimpi nya.

Malika mendongak dan benar aja pria yang ia tabrak adalah pria yang ingin membunuhnya dalam mimpinya tadi malam

Eh?

Tapi tunggu, apa benar kejadian tadi malam itu hanya mimpi? Atau malah benar² nyata? Jika pria ini memang mencoba membunuhnya tadi malam. Mata Malika membulat saat melihat seringaian muncul dibibir sexy pria ini

what the fuck!

Seringaian itu sama seperti yang ia tunjukkan tadi malam. Jadi pria misterius itu mahasiswa disini.

Argh ia bisa gila jika seperti ini kenyataannya. Malika mencoba menetralkan perasaan terkejutnya atas pria didepannya ini. Tapi pria itu malah mendekat dan membisikkan sesuatu pada Malika

"hai pacar"

Pria itu meninggalkan Malika yang masih mematung ditempatnya begitu aja.

"gila" ucap Malika yang merutuki nasibnya.

Skip...

Malika duduk sendirian ditaman tampa sadar ia terus memikirkan kejadian semalam dan hari ini sungguh ia gak habis pikir berani sekali pria itu bertemu dengannya. Apalagi kejadian semalam bisa aja kan Malika melapor Kepolisi karena perbuatan pria itu.

"pacar"

Bisik seseorang dibelakangnya. Sukses membuat Malika tersentak kaget dan langsung membuatnya berdiri dari duduknya.

Malika : k-kau

Pria itu memutari kursi dan berjalan mendekati Malika

Malika : ja-jangan mendekat

Malika sangat takut dengan pria phsyco ini apalagi tempat ini bisa dikatakan sepi hanya dia dan pria phsyco ini bagaimana jika ia melancarkan aksinya yang tertunda tadi malam

"mengapa? Aku hanya ingin bertemu pacarku"

Malika : si-siapa yang k-kau maksud pa-pacar?

"siapa lagi, kau la"

Malika : eh? Bukan, aku bukan pacarmu

"benarkah? Tapi aku menganggap nya begitu"

Malika : maaf yaa tuan pshyco-

Malika gak jadi mengatakan psychopath bisa² ia akan pergi ke akhirat dalam waktu dekat kalok sampai membuat dia marah.

"hemm?" Pria itu mengangkat sebelah alisnya karena Malika gak melanjutkan ucapan nya.

Malika : ehmm. Maaf aku bukan pacarmu kita gak ada kata saling setuju atau perasaan saling tertarik dan--

"sutts" pria itu langsung mendekati Malika dan mencengkram bahu Malika kuat

"aku pacarmu mengerti. Suka atau tidak, setuju atau tidak, kau itu pacar ku" pria itu menatap sangar Malika.

"aku akan membunuh siapa aja jika ada yang gak setuju dengan perkataanku. Termasuk kau sekalipun."

Malika hampir tersedak ludahnya sendiri. Jujur aja ia gamau jadi pacar seorang psychopath bisa² ia yang menjadi korban pada akhirnya.

Sungguh Malika ingin menangis sekarang, apa yang harus ia lakukan ia gak bisa berbuat apa² kalok pun ia menolak pria ini gak segan membunuhnya.

"Sekarang aku akan mengantarmu pulang!

Malika : baik

Malika hanya bisa pasrah mengikuti ucapan pria gila ini

"kau pasti belum tau namaku bukan?"

"sumedh, sumedh vasudeh mudgalkar"

Malika : hah?

Jadi dia yang namanya sumedh, oh my god. Sumedh pria most wanted itu yang sering jadi bahan gosipan mahasiswa

Gila benar² gila jadi selama ini mereka mengidolakan seorang psychopath sungguh mereka semua telah tertipu dengan fisik seorang sumedh.

Yaa, Malika hanya bisa berdoa agar ia bisa selamat selama berpacaran dengan psychopath macam sumedh ini.

Bersambung....

Psychopath TampanKde žijí příběhy. Začni objevovat