Prolog

510 42 4
                                    

Malika seorang mahasiswa baru disalah satu universitas ternama di India itu nampak gelisah sedari tadi,pasalnya ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Tapi setiap ia menengok kebelakang ia tak menemukan siapapun disana.

Ia segera mempercepat langkahnya, agar segera sampai dirumah kecil yang ia sewa selama ia berkuliah disini. Malika terus mempercepat langkahnya bahkan sampai ia berlari saat melihat bayangan seseorang dibelakang nya.

Setelah cukup jauh berlari ia merasa sedikit tenang, mengetahui fakta jika bayangan orang yang mengikuti nya uda gak ada lagi disana.

"Oh astaga"

Tapi seketika jantungnya serasa melompat dari tempatnya, saat ia baru beberapa langkah memasuki gang.

Pasalnya orang yang mengikutinya dari tadi uda berdiri didepannya dengan sebuah pisau tajam ditangannya.

Sungguh Malika merasa ingin berlari, tapi entah kenapa kakinya sangat sulit digerakkan. Malika ketakutan disana, ia tau bahwa laki² didepannya ini berbahaya, apalagi dengan pisau yang dipegangnya itu sukses membuat Malika ketakutan.

Malika : si-siapa kau? Apa maumu?
Malika memberanikan diri padahal otaknya sedang melayang mengingat berita kasus pembunuhan di web tadi pagi

Pria itu melangkah pelan mendekati Malika yang membuat Malika ikut mundur karena waspada. Tanpa disangka pria itu mendekat cepat lalu langsung mendorong tubuh Malika ke dinding gang.

Malika memejamkan matanya ketakutan, gak berani melihat wajah pria yang ada didepannya ini. Tubuhnya bergetar hebat,

Malika : tolong jangan bunuh aku, lepaskan aku.

"buka matamu" ucap pria dengan suara berat itu.

Malika membuka matanya pelan, lalu pandangan nya terarah pada pria yang tengah menghimpit nya itu.

Tampan, satu kata yang terlintas dipikiran nya, tapi sedetik kemudian ia menggeleng pelan. Menolak pemikiran kacau di otaknya, percuma kalok tampan jika mengerikan seperti ini.

Malika : tolong lepaskan aku, kumohon.

Pria didepannya ini malah menyeringai

"dibunuh"

Malika tersentak kaget, mengetahui kebenaran bahwa pria ini benar ingin membunuhnya

"atau dijadikan pacar?"

Mata Malika membulat sempurna mendengar ucapan pria ini, tapi sedetik  setelahnya kesadarannya hilang sepenuhnya.

Bersambung....

Psychopath TampanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ