Part 34

147 18 0
                                    

"Sum" Ucap Malika seraya memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan bibir sumedh di lehernya.

"Sum- jangan!" Ucap Malika lagi saat tangan sumedh merambat dari punggungnya, semakin naik ke pengait benda keramat miliknya itu.

Sumedh sempat terdiam sebentar mendengar penolakan Malika, tapi detik berikutnya ia kembali melancarkan aksinya.
Dan, klak sumedh berhasil melepaskan kan benda keramat milik Malika tanpa melepas baju luar Malika. Malika melebarkan matanya.

Srett

Dengan cepat Malika menarik diri dari pangkuan sumedh. Sumedh sudah terlalu jauh. Sumedh yang seolah linglung, malah kembali ingin mendekati Malika, dan jangan lupakan mata hitam berkilat nafsu milik sumedh sekarang.

Malika memekik saat sumedh malah mendorong tubuhnya hingga berbaring sumedh merangkak naik keatas tubuh malika, dan hal itu sukses membuat Malika ketakutan.

Menyambar bibir malika adalah hal pertama yang sumedh lakukan selanjutnya, ia pun mengabiskan bibir Malika tanpa ampun.
Malika memejamkan mata erat, ini salah, semuanya salah, ia tak ingin berakhir seperti ini, argh, ini juga kesalahannya karena terima-terima saja saat Sumedh menciumnya tadi.

Tapi sekarang, dia sudah melewati batas, dan Sumedh harus dihentikan harus. tapi bagaimana? la hanya bisa berdoa, semoga ada seseorang yang bisa menghentikan Sumedh sekarang

Huft, ia merutuki para pelayan rumah ini yang tidak nampak batang hidungnya sama sekali. Malika membuka matanya lebar, saat tangan Sumedh tak tinggal diam, dan sekarang malah mencoba membuka kancing kemeja yang ia pakai.

"Jangan," Ucap Malika sambil menggeleng pelan. Malika menahan tangan Sumedh yang hendak membuka kancing kemejanya.
Sumedh menatap Malika dengan pandangan protes, lalu setelah nya dia malah mengambil kedua tangan Malika dan menguncinya diatas kepala Malika dengan satu tangan miliknya.

Sedangkan tangan lain meneruskan aksi tertundanya, yaitu membuka kemeja Malika.
Tanpa sadar Malika menitihkan air matanya atas perlakuan sumedh. la sudah pasrah jika melepas kehormatannya malam ini, dan ia tak tau apa yang akan ibunya nanti pikirkan jika tau anaknya telah tidak suci lagi.

Srett

Buggh

Belum sempat sumedh menoleh melihat siapa orang yang berani menariknya, pipinya lebih dulu menjadi sasaran kepalan tangan dari orang tersebut, yang ternyata dia adalah vasudev papy nya, akriti langsung menghampiri Malika dan memeluknya erat. Dapat akriti lihat terdapat sisa-sisa air mata disudut mata Malika

Bugg

Vasudev memukul wajah sumedh lagi, hingga sang empu tersungkur kelantai.

Vasudev : Sudah ku katakan, belajarlah jadi laki-laki baik. Tapi kau malah melakukan ini, kau melakukan semaumu sendiri. Kau terlalu buruk untuk malika.

Deg

Malika menatap perdebatan antara ayah dan anak itu.

"Tidak, sumedh tidak seburuk itu, dia hanya tak bisa mengendalikan dirinya!' ingin rasanya Malika berteriak seperti itu, tapi entah kenapa bibir nya terasa kelu.

Sumedh mencoba berdiri sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Ia menatap satu persatu orang disana. Dan pandanganya langsung terkunci pada Malika. Sudut mata Malika berair? Dia Menangis? Entah kenapa ia merasakan tak terima melihatnya.

Ia tau meski ia tak mencintai Malika tapi ia tak ingin menyakiti Malika. Dan ia sudah berjanji pada dirinya untuk tak melakukan sesuatu yang lebih saat Malika tak memberinya izin secara langsung Tapi tadi? Ia bahkan telah membuat air mata Malika menetes. Benarkah ia tak pantas menjadikan
Malika Pacar seperti yang dikatakan
Vasudev?

Psychopath TampanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt