Part 16

192 22 0
                                    

Malika Mengerjab-erjabkan matanya, mencoba beradaptasi dengan cahaya yang masuk kedalam retinanya. Kepala dan matanya sedikit berat. Ia teringat jika tađi ia sempat menangis lama sebelum akhirnya pingsan. Dan saat mata malika benar-benar terbuka

Boomm

Ia tersentak kaget saat matanya menangkap sosok pria Psycho Sumedh yang berada tepat di depan wajahnya. Mungkin bila diukur hanya terpaut lima sentimeter saja.

Sumedh menunjukan senyum lebarnya. Lalu mengeratkan pelukanya pada pinggang malika. Sedangkan malika sendiri hanya bisa diam mematung, karena masih Syok dengan apa yang terjadi.

CUPPP

Sumedh mengecup hidung kecil Malika sekilas, mumbuat sang empu mengerjapkan matanya tersadar.

Malika : K-kau!

Sumedh : Hmm?

Sumedh mendekatkan wajahnya dan mengecup hidung malika lagi

CUP

Malika : Stop

Malika mendorong tubuh sumedh.Tapi nyatanya tubuh sumedh tak bergerak sedikitpun.

Malika : Kenapa kau bisa ada disini?

Sumedh : Tidurlah.

Sumedh mengeratkan pelukan-nya, dan menumpukan dagunya pada puncak kepala Malika

Malika : Lepaskan aku.

Malika mendorong tubuh Sumedh agar menjauh.

Malika : Pergilah, aku tak ingin bertemu denganmu

Sumedh : Tidak, aku tak akan pergi, sayang.

Malika mengeram marah, mencoba sabar dengan sikap sumedh yang seenaknya sendiri.

Malika : Huh, Baiklah. Aku yang akan pergi.

Belum sempat malika turun dari ranjang, Sumedh sudah menarik tubuh malika hingga berbaring diranjang lagi.

Malika : Hya, apa yang kau lakukan?Menyingkirlah dari tubuhku.

Malika mencoba mendorong tubuh
Sumedh yang berada diatasnya, tepatnya menindihnya. Sumedh mencekal kedua tangan malika dan meletakkan disamping kepala malika.Sumedh menyeringai lebar, hal itu sukses membuat bulu kuduk malika berdiri seketika.

Malika : Hya, apa yang kau lakukan?

Sumedh lagi-lagi menyeringai, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah malika yang terpaut beberapa senti saja

Cup

Cup

Cup

Sumedh mengecupi pipi malika, Beberapa Kali.

Monica : ap-apa yang kalian lakukan?"

Malika dan sumedh terdiam sesaat saat mendengar suara dibelakang mereka.

"Bruukkk"

Dan untuk kedua kalinya, malika mendorong tubuh sumedh hingga terjatuh kebawah ranjang. Mata malika melotot melihat kedua temanya sedang berdiri didepan pintu. Ah, mati aku.

Oh lupakan saja keadaan sumedh yang sedang meringis kesakitan memegangi pinggangnya

****

Psychopath TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang