Rumah sakit

107K 18.9K 1.9K
                                    

Gak tau mau ngomong apa😂

***
Disisi lain Gibran dituntun oleh supir taksi masuk kedalam rumahnya, ia masih sadar lebih tepatnya memaksa diri untuk sadar. Setelah mereka keluar dari tempat penculikannya itu, Helena tidak berkata apapun lagi selain memanggilkan sebuah supir taksi untuk mengantarkan nya.

Meski sedikit kecewa, Gibran tidak bisa meminta lebih meski dalam hatinya Gibran berharap Helena akan mengantarnya pulang dan merawatnya seperti dulu. Tapi Gibran tentu sadar hal itu tidak mungkin terjadi. Luka yang ia berikan pada adiknya sudah terlalu dalam.

"Gibrannnnnn, ini beneran kamu? Kamu gak papakan?"

Baru saja Gibran melangkahkan kakinya kedalam rumah ia sudah disambut oleh Dnaia yang keadaanya sangat berantakan wajahnya terlihat khawatir.

Mendengar suara Dania, Andreas, Helvan serta Gwen tersentak kaget ketiganya langsung menoleh dan menghampiri Gibran secara bersamaan.

"Siapa yang ngelakuin ini bang? Dan kenapa mereka nyerang rumah kita?"tanya Helvan berturut turut mewakili semua insan yang ada didalam rumah itu.

"Bukan Helena kan yang bikin abang luka kaya gini?"sambung Gwenn tiba-tiba dengan ekspresi khawatir yang tentu saja langaung mendapat tatapan tajam dari Gibran.

"Jangan sembarangan!"

Mata Helvan memincing "kenapa lo belain dia?! Lo gak liat apa! Sejak dia dateng ke pesta semalem semuanya jadi ancur! Coba aja kalo dia gak dateng, gue yakin kerusakan ini gak akan terjadi dan lo gak akan diculik kaya gini!!"

Dengan tertatih Gibran mendekatkan dirinya pada Helvan, matanya menyorot tajam antara marah dan sebuah perasaan yang tidak bisa ia jelaskan dengan kata-kata.

"Lo gak tau apa apa Helvan? Mendingin lo diem karena setiap kata yang lo keluarin bakal bikin lo nyesel suatu hari nanti."ucapnya dengan nada rendah.

Gibran berbalik menatap seluruh keluarganya, sebelum akhirnya melengos ia belum bisa memberitahu apa yang ia dengar ia tidak memiliki bukti kuat untuk membuktikan itu apalagi keluarganya sudah tertutupi oleh kebencian. Biarlah untuk saat ini ia harus berjuang menyelediki apa yang sebenarnya terjadi, dan berjuang untuk mendapatkan adiknya kembali.

Gibran menaiki tangga, tapi baru beberapa anak tangga ia naiki, kepalanya mendadak terasa sakit tubuhnya tiba-tiba terasa lemas tatapan nya berkunang-kunang ia tidak bisa melihat semua dengan jelas.

Brugggg

"Gibrannnnnn...."

Entah apa yang terjadi Gibran tak tau, hanya teriakan Dania dan keluarganya yang ia dengar sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

***

Helena menatap sekelilingnya yang terasa sepi, setelah acara perdebatan pergi kerumah sakit dijam 5 pagi. Helena memilih pasrah dan mendekam dirumah sakit. Ya setidaknya sisi positif yang ia dapatkan hari ini ia bisa membolos dan tidur seharian.

Sekarang ia hanya seorang diri, Septi dan Vano harus pergi kesekolah. Sedangkan Keynand dan teman temannya entahlah mereka tadi pergi keluar, katanya ada sedikit urusan.

Brughh

Helena menoleh ia sedikit terkejut ketika sura pintu terbuka dan lebih terkejut lagi ketika melihat Alan yang sudah berada diambang pintu dengan raut wajah kesalnya.

"Lho kamu ko disini?"tanya Helena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kakak ko bisa masuk rumah sakit?"tanya Allan berjalan mendekat dan langsung naik keatas brangkar rumah sakit dan memeluk lengan Helena.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang