Helena Transmigration

Nata

❤️❤️❤️❤️❤️ 👈 Ini buat kalian hihi❤️😂

Happy Reading📚🤓....
***

"Mampus! Makan tuh! Enak aja maen nyuruh nyuruh gue, dia kira dia siapa bisa nyuruh nyuruh gue, najis banget!!"

Helena menyumpah serapahi Keynand sepanjang jalan, berkali-kali ia berdecih kesal ini sudah jam 5 pagi dan dia masih berkeliaran dijalanan seperti cabe cabean. Ini semua karena Keynand, jika saja cowok itu tidak menahannya ia pasti sudah berada diatas kasur dan berselancar dialam mimpi.

"Kenapa tadi gak gue masukin sianida aja si anjir, paling gak gue masukin baygon biar dia isdet sekalian. Dasar gila!! So iye!! So ganteng lagi iuwwhhh najis banget, mit amitt gue ketemu tuh cowok!!!"

Helena terus saja mengumpat sepanjang jalan, kata kata kasar senantiasa ia lontarkan teruntuk Keynand yang sudah membuat ia menderita malam ini. Harusnya setelah kemenangannya ia berleha leha sambil makan gorengan dikontrakannya, tapi ini? Ia justru cosplay jadi asisten rumah tangga sirumah cowok yang baru ia kenal. Sial!! Jika bisa ia ingin mencuri ginjal Keynand dan menjualnya. Lumayan uangnya bisa ia pakai untuk berlibur sambil mencari cogan.

Kalian pikir setelah Keynand memojokkannya Helena akan diam dan menurut saja? Oh tidak bisa? Dia memang benar benar membuat masakan untuk Keynand. Tapi apa kalian tau, Helena memasukan obat tidur kedalam makanannya. Karena itulah sekarang Helena bisa kabur dari Keynand, ia berharap dia tidak akan pernah bertemu dengan cowok itu lagi.

Sebenarnya ia sedikit menyesali kenapa ia tidak memasukan sianida atau baygon saja, kenapa ia malah memasukan obat tidur si aishhh.

Ia mengucapkan bela sungkawa pada Yohan, Niel dan Asthon karena mereka harus ikut ikutan ia beri obat. Paling tidak keempat orang itu akan tertidur sampai siang karena Helena memilih obat tidur yang paling tinggi.

Dari mana Helena mendapatkan obat tidur? Untung saja tadi Keynand menyuruhnya untuk berbelanja di supermarket 24 jam jadi ia juga mampir dulu untuk ke apotik membeli obat tidur.

***

Disisi lain Nata tidak bisa tidur, ia terus saja mencoba segala hal yang bisa membuatnya tidur. Tapi Nata tidak bisa, tubuhnya memang berada dikamar, tapi pikirannya masih mengarah pada kejadian di arena balap tadi.

Batinnya mulai bertanya-tanya, mengapa Helena terasa begitu berbeda. Helena yang lembut kini jadi begitu kasar dan sangat berani. Dulu gadis itu bahkan tidak pernah berucap kata kata kasar padanya. Tapi sekarang? Dia bahkan selalu memakinya. Helena juga selalu mengejarnya dulu, tapi sekarang, boro boro mengejar melihatnya saja Helena terlihat muak.

"Lo berubah huftt...."  Nata menghela nafasnya, perasaannya sedikit gusar ia merasa ada yang salah dengan semua peristiwa yang terjadi. Hatinya berkata bahwa ia tidak seharusnya berlaku begitu buruk pada Helena, tapi logikanya menyangkal. Logikanya seolah berkata bahwa ia memang pantas berlaku seperti itu pada Helena.

Ia teringat lagi, awalnya Nata memang tidak pernah berlaku buruk pada Helena. Bahkan ketika Gibran dan Helvan dengan terang terangan menunjukan kebencian keduanya, Nata tetap berada dibarisan paling depan yang membela Helena.

Jika saja kelakuan Helena tidak seperti itu, Nata mungkin masih berada disisinya sekarang. Ingatan Nata kembali pada kejadian dulu yang membuat dirinya jadi sangat membenci Helena.

Flashback on

Malam itu Nata sudah bersiap pergi kerumah sang kekasih malam ini, rencananya Nata ingin memberi kejutan sekaligus mengajaknya jalan jalan. Raut wajah Nata terlihat sangat antusias, ditangan kanannya terdapat sebatang coklat yang sangat disukai oleh kekasih tercintanya. Dibelakang mobil pun ada sekotak kado yang sudah ia persiapkan sendiri jauh jauh hari.

"Semoga kamu suka sama cokaltnya ya hell," ujar Nata pemuh harap menatap kearah coklat ditangannya."

Memakai seatbelt, Nata mengendarai mobilnya menuju rumah sang pacar untuk menjemput. Nata sama sekali tidak memberitahu Helena, karena kan rencananya ia ingin memberi kejutan.

Beberapa saat kemudian mobil Nata berhenti didepan gerbang berwarna coklat, dahinya mengernyit ketika melihat gadis yang sangat ia kenali berada dirangkulan seorang pria paruh baya. Dahinya semakin mengernyit dalam ketika mereka masuk kedalam mobil.

"Oh mungkin itu omnya kali ya." Gumam Nata sedikit ragu. Ia ragu karena keluarga kekasihnya sering mengatakan gadisnya yang berperilaku seperti pelacur termasuk kedua sahabatnya yang merupakan kakak Helena yang mengucapkannya secara terang-terangan. Tapi Nata menggeleng ia mencoba berpositif thingking, mungkin saja pria itu memang omnya.

Awalnya Nata ingin kembali pulang karena melihat Helena yang pergi keluar, tapi rasa penasarannya membawanya untuk mengikuti mobil itu.

Selama bermenit menit Nata terus mengikuti mobil itu, ia sedikit tersentak ketika mobil berwarna merah yang ia ikuti berhenti disebuah club malam. Hingar bingar music terdengar dari luar.

Tangan Nata mengepal, pikiran positif yang semulanya hinggap dipikirannya kini berubah menjadi dugaan dugaan buruk. Apa pacarnya itu berselingkuh? Jadi benar bahwa ia seorang pelacur?

Rasa penasaran dan semua spekulasi buruk terus menghantuinya dengan emosi yang semakin menggebu dan rasa kecewa yang menutupi hatinya, Nata turun dari mobilnya dan masuk kedalam tempat yang sama sekali tidak pernah ia masuki.

Rasa marah Nata semakin besar dan semua kecurigaan itu seolah menjadi nyata ketika Nata melihat gadisnya bersama seorang pria masuk kedalam sebuah kamar khusus yang memang disediakan untuk para pelacur dilantai dua.

"Aku gak nyangka kamu kaya gini Hell, aku gak mau punya pacar pelacur." Katanya lalu pergi dengan rasa kecewa.

Flashback off

Nata memejamkan matanya ketika mengingat itu, rasa kecewa dan sakit hati masih terasa begitu lekat dihatinya. Ia tidak pernah menduga gadis polos seperti Helena bisa begitu murahan. Apalagi setelah malam itu Helena tidak terlihat selama satu minggu membuat kecurigaan Nata semakin besar saja.

Sejak saat itulah Nata menjadi membenci Helena, seminggu setelahnya, ketika Helena kembali kesekolah sikapnya berubah kepada Helena. Menghina, mengusir, membentak bahkan menghianati Helen. Ia memutuskan untuk berselingkuh dengan Gwenn sebelum akhirnya Helena memergokinya. Namun bukannya meminta maaf Helena justru kaget dengan Nata yang memaki dan mengatakan bahwa ia tidak sudi memiliki kekasih murahan seperti Helena. Hubungan mereka pun berakhir, Helena terus saja mengejarnya meminta jawaban atas semua sikap Nata yang berubah.

Tapi, bukannya jawaban ia justru mendapat hinaan yang membuat Helena semakin terpuruk.

Huft.....

Sekali lagi Nata menghela nafasnya pelan "ngapain si gue mikirin dia, gak guna banget." Pikirnya dan kembali mencoba untuk tidur  sampai Nata baru bisa tidur ketika jam sudah menunjukan pukul 6 pagi.

Yang Nata tidak tau hari itu, hari dimana Nata melihat Helena diclub malam adalah hari paling traumatic dikehidupan Helena. Dimana saat itu ia mencoba melepaskan diri dari seorang pria hidung belang yang dikirim Gwenn untuk menculiknya. Saat Nata melihatnya dirangkul Helena tidak sadar. Tapi saat Helena dibanting keatas kasur Helena tersadar dan langsung memberontak serta berteriak. Ia bahkan mendapat begitu banyak luka dikepala dan seluruh tubuhnya. Tapi sayangnya Nata tidak mendengar atau mungkin ia tidak mau mendengarnya.

Helena memberontak ketika pria paruh baya itu mencoba melucuti pakaiannya, ia dilempar kedinding,ditendang dengan keras, diinjak berulangkali. Tapi untungnya Helena berhasil melepaskan diri setelah mendorong pria paruh baya itu dengan cukup keras.

Dan demi untuk menyelamatkan dirinya sendiri Helena harus melompat dari lantai dua yang menyebabkan kakinya patah. Ia bahkan harus menjalani operasi untuk itu. Karena itulah Helena tidak terlihat selama satu minggu.

***
Eyoww hehehe, aku gak tau apa efek kalo lompat dari lantai dua hihu. Jadi kalau salah kalian bisa koreksi dibawah ya.

Jangan lupa Vote coment heheh kalau kalian suka sama cerita ini, kalau ada kritik dan saran kalian juga boleh coment ya...

Sekalian follow aku hihi....

Thank you buat kalian semua hihi🥳🥳🥳

Good Morning....
And To be continue...🎉😅🥳🥳🥳🥳