Impostor

107K 20K 4.1K
                                    

ASSALAMUALAIKUM!!

Astagfirullah, gak boleh ngeggas sadayana:)

By the way kita kenalan dulu yuk 😅

Nama saye : Nana, kalian panggil
Nanaz juga boleh meski aku gak suka Nanas😅

Umur : 78 tahun

Alamat : dari kota, kotakan sawah:(

Status : Dilihat tapi gak direply:)

Cussssss ngeng......

Eh...eh....eh

Aa la     ada yang kalian gak ngerti komen ya guys, nanti aku jawab...

Oh iya maaf kalo cerita ini partnya banyak banget, dan maaf juga kalo cerita ini gak sesuai sama ekspektasi Kalian.

Kalo kalian punya saran atau kritik komen juga ya.....

***

Jika kalian berpikir Helena disini untuk menyelamatkan Gibran, maka kalian salah besar.

Seperti yang Helena bilang, dia tidak mungkin menyelamatkan orang yang tidak berarti untuknya, apalagi sampai nekat pergi ketempat penculikan seorang diri.

Dia tidak sebodoh itu, dan Helena pun tidak sebaik itu untuk mengorbankan dirinya sendiri hanya untuk menyelamatkan seseorang yang tidak memiliki hubungan darah apapun dengannya

Baginya keluarga Mahendra adalah orang asing, meski sekarang ia telah menempati tubuh putri dari keluarga Mahendra tetap saja mereka adalah orang asing untuknya.

Helena memang mengiyakan permintaan Helen untuk menjaga keluarganya, tapi jika Helena tidak mendapat keuntungan didalamnya ia tidak akan mau melakukan itu.

Helena tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menangkap pelaku yang telah membunuhnya dengan cara yang sama sekali tidak elit.

Dia sudah menduga bahwa orang itu akan mengambil kesempatan untuk membunuhnya sekali lagi jika ada kesempatan. Dan penculikan Gibran akan menjadi kesempatan paling besar untuknya.

Tentu saja, apalagi alasannya selain dia akan menjadikan Zehan dan anak buahnya sebagai kambing hitam.

Menjadikan Zehan dan anak buahnya sebagai pelaku dan kembali hidup tenang ditengah tengah Dark Spider setelah Helena meninggal. Tanpa mengungkap semua hal yang telah orang itu perbuat selama ini.

Tapi sayangnya rencana itu harus gagal karena Helena sudah terlebih dahulu menebaknya. Helena tidak akan pernah membiarkan seorang penghianat berdiri ditengah tengah para sahabatnya.

"Lo gagal lagi dude..."ujar Helena terkekeh melihat wajah yang sangat ia kenali, Helena yakin bahwa sekarang sosok didepannya tengah menahan amarah terlihat dari tangannya yang sedang ia cekal terus saja memberontak berusaha melayangkan pisau kepada lehernya.

Disisi lain Gibran bergerak gelisah ia tidak tau harus apa sekarang, perasaannya diliputi perasaan khawatir melihat Helena yang terkurung dibawah kungkungan seorang lelaki yang tidak bisa ia lihat wajahnya, perasaannya bertambah khawatir disaat mengingat ada pisau yang bisa membunuh Helena kapan saja.

Gibran berulang kali merutuki otaknya yang tidak bisa berfungsi dengan baik disaat saat genting seperti ini.

Dengan sedikit terseok karena sebagian tubuhnya tidak bisa digerakan Gibran berjalan mendekat berusaha menyelamatkan Helena agar terlepas dari pria itu.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang