🏵 28. Penasaran 🏵

Mulai dari awal
                                    

Tak lama setelah itu, Fina mulai mengintip lagi dari sela-sela jarinya. “Gue suruh pakai baju. Malah gak pakai-pakai.” omelnya.

Dia lalu menghembuskan napas berat. Membalik badannya menghadap dinding kanan lalu berjalan ke samping layaknya seekor kepiting.

“Habisin sarapannya. Kalau belum sehat, jangan ke sekolah dulu!” ucap Fina sembari berjalan ke samping.

Beberapa detik kemudian, dia telah sampai di pintu kamar Argaf. Di tekannya gagang pintu lalu ditarik. Pintu terbuka, Fina lalu buru-buru ke luar.

🏵🏵🏵

Fina menoleh ke arah Elsa yang sudah memasang ekspresi cemberut.

Fina meraih tangan Elsa lalu digenggam. “Maaf Elsa, please jangan ngambek.” ucapnya dengan senyuman.

“Makanya ceritaaa!”

Fina menoleh ke sana ke mari. Melihat suasana Kantin yang begitu ramai. Suasana yang tidak tepat untuk dia ceritakan ini ke Elsa. Apa lagi, bisa Fina lihat dengan jelas ada Nando, Arin, Nunung, Riska dan Angga yang baru memasuki Kantin dan mengantri memesan makanan. Beberapa menit lagi pasti mereka berlima akan bergabung di sini.

“Di rumah lo aja yah, gue ceritanya. Tuh, Nando cs bentar lagi pasti ke sini.” Fina menujuk Nando cs dengan dagunya.

“Ya udah di toilet aja.”

“Elsa, nanti kita dikejar waktu. Gak seruu. Lagian kan, gue mau ke ultahnya Eril sebentar dan tentunya gue dandannya di rumah lo. Karena gue gak mau kalau nanti si Planet halangin gue pergi.” jelas Fina.

“Oh iya juga yah. Ya udah deh di rumah aja.”

“Eh, eh, eh...mereka ke sini tuh.”

Sesuai dugaan Fina kalau Nando, Riska, Arin, Nunung dan Angga pasti akan datang bergabung ke meja mereka berdua.

“Halo Fina Elsa.” sapa Riska yang langsung duduk di samping kiri Elsa.

Nando pun begitu langsung duduk di samping kanan Elsa. “Kalian ke Kantin gak ngajak-ngajak.”

“Iya nih, padahal kan se kelas.” tambah Nunung yang langsung duduk di samping Nando. Hanya dibatasi oleh sudut meja.

Posisi Nunung saat ini berhadapan dengan semua teman-temannya.

“Permisi Fina gue duduk,” izin Angga yang mendapat respon anggukan dari Fina. Angga langsung duduk di samping kiri Fina.

“Fina, gue mau introgasi lo!” Arin sama seperti yang lainnya langsung duduk di samping kanan Fina tanpa permisi.

Malah, Arin sambil memukul pelan pundak kanan Fina.

“Ya elah, Rin. Lo salah orang kali!” sela Nando yang sepertinya sudah tahu dengan topik yang akan Arin ucapkan ke Fina.

“Gue juga yakin lo salah orang Rin.” Riska ikut bersuara sejalan dengan pendapat Nando.

“Gue juga kemarin gak lihat Fina.” tambah Nunung.

Sementara itu, Elsa dan Angga memasang ekspresi kebingungan tak paham dengan ucapan-ucapan absurd dari ke empat temannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROSTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang