🏵 28. Penasaran 🏵

159 17 2
                                    

🏵🏵🏵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏵🏵🏵

“FINAAAA!!” teriak Elsa gemas.

Bahkan suaranya langsung menghentikan semua aktivitas para murid di Kantin Alamanda dalam hitungan detik. Semua perhatian langsung tertuju pada Elsa.

Menyadari hal itu, Elsa tersenyum malu. Sedetik kemudian, aktivitas yang berhenti tadi kini berlanjut.

Bukan tanpa alasan Elsa berteriak dengan suara besar menyebut nama Fina yang jelas-jelas ada di hadapannya—hanya dipisah oleh sebuah meja panjang saja. Tapi Elsa lakukan ini karena lagi dan lagi Fina bengong, seperti orang yang sudah kehilangan jiwanya.

Teriakan Elsa membuahkan hasil, jiwa-jiwa Fina kini kembali masuk ke tubuhnya secepat kilat. Diapun langsung menatap Elsa dengan dahi yang mengkerut.

“Apaan sih Elsa, gue tuh gak budeg!” kesal Fina.

“Ya ampun Fina, udah enam kali gue panggil lo tapi lo gak nyahut. Itu yang disebut gak budeg?” balas Elsa semakin gemas dengan ucapan Fina. “Dari awal lo tiba ke sekolah hingga detik kita berdua di Kantin, lo kayak orang yang jiwanya hilang. Bengooooong mulu. Gue tanya lo tentang lo sama kak Erick tapi lo gak respon, gue udah kayak lagi ngomong sama diri sendiri. Apasih yang lo pikirin?” lanjutnya lagi.

Fina menarik napas, lalu dihembuskan. Perkataan-perkataan Elsa membuat Fina jadi merasa bersalah dengan sahabatnya itu. Alih-alih menanggapi perkataan Elsa, dia malah diam saja.

Fina diam bukan tanpa sebab. Melainkan, foto-foto yang Fina lihat di kamar Argaf tadi pagi benar-benar menghantui pikirannya hingga membuat Fina diam berpikir akan sosok itu—bahkan Fina jadi tertarik mencari tahu lebih dalam terkait sosok wanita di foto itu.

🏵🏵🏵

6 jam yang lalu...

“Lo? Ngapain di sini?”

Fina tersentak tatkala mendengar suara Argaf hingga menghancurkan kefokusannya dalam mengamati ketiga foto tadi.

Mati..gue!

Perlahan, Fina menolehkan wajahnya ke sumber suara tepat di samping kirinya.

Mata Fina sukses membulat ketika melihat sosok Argaf.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaa...”

Fina menjerit tatkala melihat Argaf yang berdiri di depan pintu kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk menutupi pinggang sampai di lututnya. Sementara dada bidang dan perut sixpacknya yang masih basah terpampang dengan jelas.

Fina bisa melihatnya.

“Lo...ngapain di sini? Tumben-tumben masuk kamar gue? Ada angin apa?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROSTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang