30. Salah Paham 1

325 34 5
                                    

30. Salah Paham 1

tapi Bintangnya dulu Pren sebelum baca, okay^-^

Vanessa berjalan melewati koridor Kampus, ia baru saja selesai dengan kelasnya. Vanessa mengedarkan pandangan, banyak sekali mahasiswa/i yang sedang berjalan berlalu lalang, ada juga yang sekedar duduk di taman, bahkan ada yang sedang asik ngebucin bersama pasangan mereka.

Vanessa mendengus malas ketika ia melihat banyak sekali dua sejoli yang sedang mengbucin disana.

"Terosss aja teross bucin di Kampus, kaya ngga ada tempat lain aja gitu?" gumam nya.

Vanessa masih terus berjalan di koridor sampai menuju gerbang kampus, lalu ...

"Ecaaa!" Ansel datang dari arah belakang.

Vanessa berbalik badan.

Ansel mengatur nafas setelah sampai dihadapan Vanessa.

"Kenapa lo? kek abis di kejar-kejar setan aja."

"Ngga. tadi gue nyari lo di kelas, gue kira lo masih di kelas."

"Dih, lagian lo tadi kemana sih? pergi ngga bilang-bilang."

Ansel mendelik. "He, gue itu udah bilang ke lo kali Ca! Tapi lo nya aja yang di kelas dari tadi sibuk main hp, jadi, ya mungkin lo ngga denger gue izin keluar bentar." ujar Ansel.

Vanessa tak bergeming. Ia mengangkat bahu acuh.

"Aah udah lah. but the way lo hari ini ada acara ga?" tanya Ansel.

Vanessa menempelkan jari telunjuk di dagu. Ia berfikir.

"Hmmm ... kayanya ngga ada, tapi ... hari ini gue niatnya mau anterin makanan buat Rey, gue tadi bikin sandwich buat dia makan siang"

"Di kantornya?"

Vanessa mengangguk. "Iya. Kenapa emang nya?"

Kalo Eca ke kantor Rey otomatis ada Gavin juga kan ya? terus kalo gue ikut Eca kesana,  otomatis gue bisa ketemu sama Gavin juga dong?" batin Ansel, tak sadar Ia tersenyum.

Vanessa bergidik ngeri melihat Ansel yang tiba-tiba saja tersenyum seperti itu.

Vanessa menepuk bahu Ansel. "Woi! napa lo senyam-senyum gitu? kesambet lo?"

Ansel mendengus. "Enak aja kalo ngomong!"

"Ya lagian, lo gue tanya bukan nya jawab, ini malah senyum-senyum kaya gitu, gue takut nya lo kesambet hantu siang bolong."

"Ngaco. Og iya, Ca. Lo 'kan mau ke kantor Rey, gue boleh ikut ngga?"

"Boleh. Sekalian biar gue ada temen nya di sana, lo 'kan tau gue baru kali ini beraniin diri buat dateng ke kantor Rey."

Ansel mengangguk-ngangguk. "Yaudah kalo gitu, tunggu apa lagi? ayok berangkat."

"Ayok."

**

Akhirnya Vanessa dan Ansel sudah sampai di depan sebuah gedung besar Perusahaan Dewangga Group. Mereka tadi berangkat menggunakan taksi online, karena kebetulan Vanessa yang tak bawa mobil sendiri karena tadi pagi berangkat bareng Rey, sedangkan Ansel mobilnya yang sedang masuk bengkel.

Mereka masih berdiri di depan gedung itu, mereka melihat pintu berlapis kaca yang di jaga oleh dua Satpam. Agak malu karena mereka sadar pakain mereka saat ini hanya memakai pakain casual seperti anak kuliahan biasanya. Sedangkan orang-orang yang di dalam kantor seperti ini umumnya pasti banyak yang memakai jas kantor atau baju seksi untuk wanita.

𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 [𝐎𝐧-𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]Where stories live. Discover now