49. Masalah

85 4 0
                                    

49. Masalah

Happy Reading!
Tap bintang sebelum membaca><

"Pokoknya kalo kamu udah sampai di sana jangan lupa kabarin aku ya mas?" kata Vanessa.

Rey mengangguk. "Iya sayang." ucapnya.

"Oh ya kamu juga di sana harus selalu jaga kesehatan, ga boleh lewatin lima waktunya, atur juga jam makannya jangan sampai telat, okey?"

"Iya sayang, mas ga akan lupa, makasii ya udah ngingetin mas."

"Itu udah tugas aku."

"Pak Rey, semua barangnya sudah siap pak, mau berangkat sekarang?"

Rey berbalik badan ketika pak Somad memanggilnya. Pak Somad adalah supir yang di sediakan dari kantor untuk mengantar Rey menuju Semarang.

"Oh iya pak, sebentar ya,"

"Baik pak, saya tunggu di mobil."

Rey mengangguk, lalu pandangannya kembali pada Vanessa.

"Sayang aku berangkat dulu ya? Kamu di sini jaga diri baik-baik, kamu juga jangan sampai telat makan," ucapnya.

"Iya mas."

"Aku juga udah kasih tau Bunda kalo kamu aku tinggal sendiri, jadi nanti Bunda sesekali main ke sini buat nemenin kamu."

"Wahhh bagus itu, kebetulan aku udah lama ga ketemu Bunda." Vanessa sangat senang akan itu, mengingat bahwa ia dan suaminya itu yang sudah jarang bermain ke rumah mertuanya karena sangat sibuk, jadi mendengar itu ia senang sekali.

"Yasudah, kalo begitu aku pamit ya,"

"Aaaa mas." Vanessa dengan cepat memeluk tubuh kekar itu.

Rey membalasnya. Ia terkekeh melihat tingkah istrinya yang seperti anak kecil tak mau di tinggal oleh sang ayah.

Vanessa mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat wajah suaminya.

"Aku gatau seberapa kangen kalo aku di tinggal kamu selama itu," ucap Vanessa tak bersemangat.

Rey mengelus lembut puncak rambut istrinya. "Mas janji, mas akan selesain pekerjaan mas lebih cepat, biar mas ga lama-lama di sana." ujarnya.

"Janji?" Vanessa mengangkat jari kelingkingnya.

Rey mengangguk seraya menyatukan kelingkingnya dengan kelingking Vanessa.

"Janji." ucapnya.

Vanessa pun melepaskan pelukan itu.

"Mas pamit ya,"

Cup.

Satu kecupan singkat di kening sebelum ia benar-benar pergi.

"Assalamualaikum." ucap Rey

"Waalaikumussalam." balas Vanessa.

Rey pun segera masuk ke dalam mobil, dan pak Somad pun langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Hati-hati mas, dahhh." Vanessa melambaikan tangan ketika mobil Rey mulai keluar dari gerbang rumah.

Rey meresponnya dengan senyuman khasnya.

Ketika mobil itu sudah tidak terlihat lagi dari pandangan Vanessa, ia pun lalu kembali ke dalam rumah untuk bersiap-siap pergi ke kampus menemui pak Yuda untuk membahas sidangnya besok.

••

Saat ini di ruangan Gavin ia terlihat sangat sibuk, ia sangat serius berkutit dengan kertas-kertas yang berisikan tugas pekerjaan untuknya.

𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 [𝐎𝐧-𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]Место, где живут истории. Откройте их для себя