Extra Chapter #1

91 16 16
                                    

Kangen, Kangen, dan Kangen.

****

Mayang yang baru saja akan terlelap mendadak harus bangun kembali dan melihat ke arah jam di ponselnya yang menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Dia benar-benar kesal karena jam segini ada orang memaksa bertamu. Bagaimana tidak? Bel rumahnya sudah dibunyikan hampir tujuh kali. Kelihatannya jika Mayang tak segera membukakan pintu, rumahnya akan kehilangan pintu depan karena didobrak oleh tamu tersebut.

Hari ini ayah dan ibunya masih pergi ke luar kota guna perjalanan bisnis, jadi otomatis Mayang sendirian di rumah. Mau tidak mau ia harus bangun dan membukakan pintu.

Tak berfikir macam-macam, dia langsung saja membuka pintu depan rumahnya. Setelah membuka dan menemukan siapa yang bertamu ke rumahnya, Mayang langsung melotot tak percaya.

"Lo ngapain jam segini ke rumah gue woi?" tanya Mayang melihat Kaila ada di depan rumahnya dengan tampilan Kaila yang seadanya. Seperti biasa, walaupun seadanya, setiap benang yang dipakai di tubuh Kaila juga pasti berharga berkali lipat dari milik teman-teman Kaila yang lain, termasuk Mayang.

"Mayaaaaaaang." Kaila merengek setelah dibukakan pintu oleh Mayang. Lantas tanpa permisi langsung saja memeluk Mayang.

Mayang yang tak tahu apa-apa langsung kebingungan. "Lo ngapain sih kayak begini hah? Lagian bisa tau rumah gue darimana lo?"

"Pegawai gue bagian intel."

"Buset, gue lupa gue punya temen kaya."

"MAYANGGG GIMANA DONGGG!" Kaila merengek, lagi.

"APASIH? LO KENAPA?!" balas Mayang tak kalah ngegas. Lagian dari tadi Kaila gimana-gimana doang, Mayang bingung dong mau ngasih saran juga gimana dia tahu permasalahannya pun tidak.

"Gimana dong?!!!"

"Ya gimana apanya, lo pikir gue apaan bisa mahami bahasa lo yang daritadi mulut lo keluarnya gimana-gimana terus. Kenapa lo?"

"Gue..."

"Iya gue eh maksutnya lo kenapa?" Mayang geregetan sendiri karena Kaila tidak kunjung memberi tahu alasan kedatangannya kemari.

"Gue nginep disini ya?"

"HAH?! KAILA ANJRIT."

****

Mayang menengok ke arah jam dinding kamarnya, menunjukkan pukul satu pagi. Ia hanya sibuk melihat dan mendengarkan semua ocehan Kaila dengan muka yang sudah tertekuk. Tanda ia sudah benar-benar lelah. Tapi kalau ditinggal tidur juga kasihan. Jadi, untuk mempertahankan daya matanya untuk tetap melek, ia juga sambil nyemil kentang goreng. Bodoamat sama diet.

"Gue kangen banget dong sama Melvin May, hiks kenapa sih dia harus ganteng banget, dia keren banget, bikin gue jadi gagal move on aja hiks."

Mayang terlihat menghitung dengan jarinya. "Lo udah ngomong itu delapan kali," balas Mayang dengan tatapan yang sumpah kasian banget. Terlihat sudah tertekan. Mayang sampai hafal kalimat tersebut. Karena Kaila benar-benar mengulanginya dengan kalimat yang persis sama. Tak ada yang kurang dan dilebihi.

"Gue tadi dengerin voice note pas dia nyanyiin gue, dan asli dah May yaampun gue makin bucin sama dia. tapi kita udah putus, gimana dong. Yaampun ini gue kangen banget sama dia. pokoknya kangen-kangen sekangen-kangennya manusia kangen."

"Yaudah balikan aja," balas Mayang cepat. Ingin mengakhiri situasi ini secepatnya.

"Mana bisa?! Dia nemuin gue aja nggak pernah. Dia paling juga udah benci banget sama gue. Mana mungkin dia maafin gue. Dan kalau melihat dia yang sekarang udah punya banyak fans di sosmed paling juga udah punya gebetan baru. Secara, mana mungkin cowo ganteng dan keren kek dia dianggurin. Gila kali dunia."

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Where stories live. Discover now