09. Love Me Now

96 22 42
                                    

🦊🐶🌿🐻🐰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦊🐶🌿🐻🐰

Kali ini Kaila dan keempat sepupunya berada di beranda rumah Oma.

Saat ini omanya sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, maka dari itu rumah Oma hanya diisi oleh penjaga dan sesekali pegawai kebersihan Oma dari kantor datang untuk membersihkan rumah yang telah terjadwal.

Oleh para cucunya, rumah Oma dijadikan kumpulan hari ini karena sepi dan menjadi tempat paling strategis membahas hal-hal yang akan dikhawatirkan jika dibicarakan di tempat lain. Tak lupa demi kelancaran dan keamanan, penjaga rumah Oma sudah Kaila bereskan dengan menyuruhnya ngopi di warung kopi dekat dengan perempatan sebelum masuk area perumahan khusus keluarga besar Bagaskara.

Kaila berdiri di antara keempat sepupunya yang duduk melingkar di sofa. Raihan dengan majalah Forbes tengah membaca cerita miliarder muda, Jevon seperti biasa dengan buku paket matematikanya, Jevin dengan komunitas asrama putri di aplikasi chatnya, dan Hanan yang sibuk ngegame.

"Coba klarifikasi kalian kenapa harus ke kelas gue tadi?" Kaila membuka obrolan.

Keempatnya langsung menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arah Kaila.

"Hmm?" gumam Kaila sembari menunggu jawaban salah satu dari mereka.

"Tadi siapa namanya yang temen lo? Intan?" tanya Jevin.

"IYA KENAPA? GAUSAH LO EMBAT JUGA! AWAS AJA SAMPE LO EMBAT, GUE SUNAT LAGI KEMALUAN LO!" ancam Kaila kepada Jevin dengan ekspresi berapi-api.

Jevin yang langsung di-gas oleh Kaila langsung bergidik merinding sembari melihat ke arah masa depannya. Dan mengunci mulutnya rapat-rapat takut lagi salah ngomong.

"Kalem dong bro," ucap Hanan.

"Ya habisnya ngeselin banget sih kalian pake acara ke kelas segala kenapa sik? Kan udah gue bilang kita di sekolahan tuh udah macem orang asing. GAK KENAL!" Kaila berkata sembari menekankan pada kata gak kenal.

"Tapi kalo kita nggak ke kelas lo kita juga nggak pernah tahu bahwa keadaannya bener-bener udah gak bisa ditolerir lagi Kai." Raihan kali ini berbicara. Majalahnya tadi ia taruh di meja.

Kicep, dah Kaila ngaku kalah kalau lawan Raihan mode serius dan ngomongnya pake deep voice gitu. Nyerah Kaila.

"Ini belum ada tiga bulan kita sekolah dan lo udah dibully? Cuman gara-gara lo anak beasiswa? Trus tiga tahun lo akan menghadapi bully an itu terus? Mungkin awal-awal lo masih bisa terima Kai, tapi kalo kelamaan begini mental lo yang kena. Lo bakal krisis kepercayaan diri. Dan lo masih biasa aja dan berharap kita nggak ikut campur?"

"Raihan...."

"Dengerin Raihan deh Kai, dia bener. Bahkan kita aja udah lihat gimana lo nggak bisa berkutik di depan temen sekelas lo sendiri. Lo kehilangan jati diri lo, lo bahkan menjadi orang lain. Gue tahu lo akting sebagai orang susah, cuman bahkan ketika ada kita aja lo jadi orang lain. Mana Kaila yang selalu percaya diri, mana Kaila yang nggak pernah ragu-ragu ngungkapin apa yang dia rasakan, bahkan mungkin gue yakin lo nggak jujur sama diri lo sendiri."

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Where stories live. Discover now