08. Boom

89 20 23
                                    

****🦊🐶🌿🐻🐰****

Raihan baru saja menutup pintu ruangan kepala sekolah dan langsung disambut oleh Jevon, Jevin, dan juga Hanan yang baru saja menyelesaikan makan di kantin.

"Jadi nggak?" tanya Jevon ke arah Raihan.

"JADIIN LAH!" Jevin ngegas ke arah Jevon. Padahal abang kembarnya ada disampingnya berdempetan. Katanya deketan biar nggak terpapar matahari, soalnya saat ini mereka lagi berbagi keteduhan pohon cemara depan ruang kepsek.

"Gimana Han?" tanya Hanan ke arah Raihan.

"Gas, gue udah ngomong kepsek, kelas Kaila juga setelah istirahat kosong."

"Mantep banget dah emang Raihan paling bisa diandalkan. Meluncyur!" Jevin bersemangat dan segera memimpin barisan untuk pergi ke kelas Kaila.

Keempatnya berjalan beriringan melewati koridor kelas menuju kelas Kaila yang ada di ujung, jangan tanya aslinya keempatnya ngeluh ini sekolah gede banget daritadi nggak ketemu-ketemu kelasnya Kaila. Mana sepanjang perjalanan dipanggil-panggil terus, capek banget bibir mereka buat senyum membalas.

"Mana sih kelasnya astaga," keluh Hanan. Kan, terimakasih banget udah berani speak-up.

"Tuh, depan, dua kelas lagi. Sabar," jawab Jevon. Aslinya dia udah pengen balik juga, daripada bikin acara labrak-labrak an gini mending di kelas deh. Lagian ngelabrak kelas lain juga udah gak jaman.

Dan tepat dua kelas dilewati, akhirnya keempatnya sampai di kelas Kaila.

Tak pakai ketuk pintu ataupun salam, keempatnya langsung aja masuk. Untung aja mereka terkenal. Paling kalo nggak, mereka udah dicap aneh dan suasana langsung awkward. Dan kondisi yang ada di kelas langsung HAH.

Tapi, ini berbeda. Karena udah terkenal dengan ketampanan, kepopuleran, kepintaran, dan kekayaannya. Cucu bagaskara ini langsung mendapat sambutan meriah layaknya kelas kedatangan artis idola. Bahkan beberapa ada yang terang-terangan menyatakan perasaan, meminta di follback sosial medianya, ataupun meminta nomor ponsel.

"Jevin, jadi pacarku yuk?"

"Maaf, nggak dulu." Jevin tersenyum membalas.

"Sopan banget astaga!! Makin jatuh cinta kan gue."

"Raihan sepertinya sudah cocok untuk menjadi suamiku di masa depan."

"Jevon juga keknya yaampun aduh gue mau meninggal aja, kok bisa ada orang ganteng banget."

"Jevon mah wajah dia yang ganteng, tapi hati gue yang gonjang-ganjing. Anjay."

"Hanan nikah sama gue yuk, biar gue aja yang ngucap ijab qabul lo duduk diem aja ya, yuk!"

Kelas yang tadinya tidak sedikit ramai kini malah bak arena konser. Ramainya pun tak beda jauh dengan suasana nonton konser ataupun suara supporter bola. Sedikit ricuh, tapi masih bisa teratasi.

Sampai kemudian, Raihan berbicara yang membuat kelas tiba-tiba langsung kondusif tanpa di komando.

Kebanyakan sih memang para cewe yang selebay itu. Sementara anak cowok pun juga udah yang biasa aja, ada yang sedikit nyimak, lanjutin mabar, lanjutin mimpi-in Aura Kasih, sampe istiqomah sharing link bokep juga ada. Intinya mereka nggak terlalu tertarik sama dunia Bagaskara yang digandrungi teman perempuannya saat ini.

"Hai temen-temen, kenalin gue Raihan." Raihan menyapa kelas Kaila dengan ceria. Sembari matanya jelalatan ingin tahu mana yang namanya Mayang.

"Jevon." Jevon turut memperkenalkan diri sembari melambaikan tangannya.

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Where stories live. Discover now