03. Bestfriend

125 23 41
                                    

🦊🐶🍀🐰🐻

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🦊🐶🍀🐰🐻

"KAK LUCAAAAASSSS!!"

"Aduh pusing kepala gue." Kaila menutupi telinganya begitu mendapati Arina—teman sekelasnya—meneriaki nama seseorang. Lebih tepatnya pemain basket yang sedang unjuk kemampuan di lapangan basket saat ini.

Tetapi masalahnya adalah, saat ini classmeeting. Kompetisi. Pertandingan. Ada menang dan ada kalah. Dan semua orang tuh kepengen menang. Kalau menang jadi kebanggan tersendiri dan dapat hadiah, itu yang utama diincar.

Dan hari ini tuh udah jelas bahwa saat ini kelas Kaila sedang melawan kelas XI buat perebutan naik ke babak selanjutnya. Dan dengan pedenya temen-temen Kaila malah mendukung tim kakak kelas mereka alias tim lawan. Gak heran gimana kau malih?! Kaila sampe harus mengecek berulang kali bahwa dia berada di barisan supporter yang benar.

"Kai...," panggil seseorang sembari mencolek bahu Kaila.

Kaila menoleh dan mendapati Intan—teman sebangkunya—datang ke area classmeeting. Dimana sebelumnya dia emang udah ngomong ke Kaila kalau males dateng soalnya pasti berisik. Dan emang berisik banget sih. Walaupun Kaila yakin bahwa bakalan lebih rame lagi kalo pas ada acara kepramukaan. Secara, Kaila sudah melakukan penyelidikan tentang hal itu di mbah Youtube.

"Dateng Tan?" tanya Kaila begitu keduanya sedikit menjauh dari lapangan. Seenggaknya sorak-sorai supporter hanya terdengar samar-samar.

"Bantuin gue dong bawa kardus minuman buat anak-anak. Kardus minumnya di kelas, lupa kali tuh gak dibawa."

Senyum Kaila merekah, akhirnya ada yang membutuhkannya. Langsung ia mengangguk semangat dan keduanya pergi mengambil kardus minum di kelas. Perlu di ketahui kelas Kaila ada di ujung timur dan lapangan untuk area classmeeting ada di ujung barat. Tapi, Kaila tak lagi mempermasalahkan hal itu.

"Beneran gapapa gue minta bantuan? Soalnya lo tau sendiri anak cowok lagi main yang nggak main juga paling pada bolos ngopi, dan mau minta bantuan anak cewe juga yakin bakalan ogah bawa-bawa ginian." Intan bersuara sembari keduanya berjalan beriringan menuju ruang kelas. Sebenarnya Intan juga ga disuruh siapa-siapa sih, cuman kasian aja sama anak cowok. Udah nggak ada yang dukung, nggak ada air ataupun handuk lagi. Malah airnya digeletakin gitu aja di kelas begitu tahu lawannya adalah kelas XI yang isi pemainnya serbuk berlian.

Kaila justru tertawa, baru kali ini dia berbicara dengan Intan. Dan sekalinya berbicara langsung panjang banget.

"Kenapa Kai?" tanya Intan lagi menyadari Kaila tertawa sendirian.

"Nggak, lo lucu aja, tadinya gue udah negatif thinking lo nggak suka temenan sama gue gara-gara gue anak beasiswa soalnya lo jarang banget di kelas dan nggak pernah ngajak ngobrol gue." Kaila menjawab dengan jawaban sejujur-jujurnya.

"Oh itu, maafin gue aduh kalo lo berpikiran kayak begitu. Nggak kok, kebetulan gue punya abang anak pramuka, trus dia tuh minta tolong gue mulu buat bantuin dia pendataan atau apa segala macem deh, disuruh-suruh bagai babu aku tuh. Jadi capek kalo di kelas langsung aja tidur."

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora