23. Bye My First

70 20 18
                                    

*****

Setelah Lucas mengatakan hal yang mustahil akan Melvin dengar, lelaki itu segera keluar dari ruangan dan mencari keberadaan Kaila. Satu-satunya tempat yang ia tuju adalah ruangan Bagaskara Group. Tempat dimana Kaila bercerita bahwa ketika malas mengikuti pelajaran ia sering melarikan diri kesana diam-diam.

Benar saja, ketika membuka pintu ia menemukan Kaila tengah tertidur dengan musik yang terputar melalui AirPodsnya. Melvin melangkah menuju ke dalam ruangan. Tak lupa, menutup pintu.

Dalam diam, ia pandangi wajah polos gadis yang disukainya ini. Sangat mustahil Kaila melakukan hal yang mengejamkan itu. Melvin cukup lama terduduk di samping Kaila dan memandangi paras ayu Kaila. Tadinya, Melvin ingin berteriak ke Kaila dan menyuruh gadis itu jujur dan menjelaskan apa yang terjadi kepadanya.

Tetapi, setelah sampai dan menemui Kaila, Melvin tak kuasa. Hatinya seolah berkata bahwa apa yang dikatakan Lucas tidak benar.

Sampai kemudian, Kaila terbangun.

"Loh kak Melvin?"

Melvin tersenyum dan mengelus rambut Kaila dengan sayang.

"Kok nggak ngebangunin aku sih? Udah nunggu lama?" tanya Kaila tanpa memperdulikan kelasnya saat ini. Padahal di sisi lain Intan sangat cemas karena kelas mereka sedang diadakan ulangan harian matematika dadakan.

Melvin menggeleng, kemudian berkata, "keliatan pules banget tidurnya, nggak tega mau bangunin."

"Emang mau ngapain tadi? Ada perlu sama Kaila?"

"Emang kalau pacaran mau ketemu harus ada perlu dan alasan khusus dulu ya?" tanya Melvin.

Kaila sejenak berfikir. Membuat Melvin gemas. Jujur. "Nggak ada sih, hehe."

"Nanti ada acara?" tanya Melvin lagi.

Kaila menggeleng, sebenarnya mau dia ada acara kalau Melvin mau ngajak sih Kaila akan dengan sukarela membatalkan acaranya. Mau seformal apapun. Hehe. Kalau bisa di tinggal kenapa tidak?

"Ikut aku mau?"

"Mau lah," jawab Kaila cepat. Yeu, Melvin juga aneh pake segala nanya. Orang udah tahu pacarnya bucin, ya ibaratnya mau berendam di kuah baso aci juga Kaila mah hayu ikut asalkan sama Melvin. Udah taraf goblok sih emang.

"Anak baik," ucap Melvin kemudian sembari mengelus rambut Kaila. Akhir-akhir ini Kaila merasa bahwa Melvin sering mengelus rambutnya. Jadi, sebisa mungkin Kaila setiap hari menyempatkan untuk mencium rambutnya agar Melvin tak menyesal mengelus rambut Kaila karena rambutnya bau.

"Kak Melvin mau ngajak aku kemana kali ini? Apakah kita akan melihat sesuatu yang lebih menarik dari pemandangan dan pop ice? Atau kak Melvin punya minuman yang enak lagi? Please, kangen pop ice sama cilot itu sih sejujurnya. Walaupun berakhir kena radang."

Kali ini Melvin terlihat berfikir, "kali ini akan menyenangkan, liat aja."

"Assa! Makin tidak sabar, hehe."

****

"Cleora, lo seriusan?" tanya salah satu teman Cleora menanggapi cerita yang disampaikan Cleora padanya.

"Trus gue kalau mau bohong tuh bakalan dapet manfaat apa sih?" sanggah Cleora ke arah temannya.

"Bener juga. Tapi sumpah, gue nggak nyangka."

"Eh, kalian balik dulu ya, sorry gue masih ada urusan." Cleora berpamitan kepada kedua temannya yang sebelumnya berjalan beriringan ketika ia melihat Melvin berdiri di dekat dinding kelas yang akan mereka lewati.

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora