17. Back to You

87 17 13
                                    

**********

"Kamu adalah definisi sejauh apapun aku pergi, kembaliku tetap ke dirimu." (Kaila Bagaskara)

*******

Jevon kali ini datang ke rumah Kaila, seperti hari biasanya memang sepulang sekolah adalah jadwal Jevon dan Kaila belajar bersama. Sebenarnya mereka berlima punya jadwal belajar bersama. Tapi, yang aktif adalah Kaila dan Jevon. Jevon karena memang dia kesibukan dan hobinya adalah belajar. Sedangkan Kaila lebih ke terpaksa. Takut ditempeleng mommy-nya.

Sedangkan Raihan terlalu sibuk wara-wiri, sebagai cucu tertua dia juga memiliki tanggung jawab untuk faham terhadap perusahaan ataupun harta gono-gini keluarganya. Maka dari itu, baik Oma maupun orang dewasa di keluarga mereka selalu mengajak Raihan ke acara-acara penting. Bahkan kadang, Raihan juga sering meninggalkan sekolah untuk beberapa saat.

Kalau Hanan dan Jevin lebih ke pasrah dan mempersilakan kepada 'waktu' untuk menghilangkan kebodohannya. Tapi, yang diherankan keduanya tak pernah mendapat nilai rendah, meskipun kadang suka mengakui kebodohannya. Emang gen udah gabisa dibuat banding-bandingan sih, Hanan sama Jevin beruntung aja punya gen pinter makanya mau semales apapun tetep aja ada fahamnya entah itu dari mana, tapi kalau dibandingin dengan Jevon mah tetap kalah jauh.

"Butek banget muka lo perasaan, padahal udah pake lipstick ngapa tetep aja bibir lo!" Jevon mengomentari gaya dandan Kaila yang tidak seperti biasanya. Seperti biasa yang dimaksud adalah ketika Kaila berdandan untuk pergi kencan bersama Melvin.

"Ini lipbalm, jadi nggak ada warnanya!" Kaila menunjukkan lipbalm nya.

"Bentuknya kek lipstick," balas Jevon.

"Ini yang namanya lipstick, kalo ini lipcream, ini liptint, ini lip matte, ini—"

"AH SERAH!" Jevon frustasi.

"Ternyata gue punya kelebihan ya dibandingin sama lo? Lo ternyata juga ada bodohnya Von."

"Apa nih? Jangan bilang gue gak bisa ngenalin mana lip-lip an itu."

Kaila tersenyum senang. "AH SENANGNYA BISA TAHU KEUNGGULAN GUE APA."

Jevon mengibaskan telapak tangannya tanda tak peduli dengan ucapan Kaila. "Serah lo."

Kaila menoleh ke arah jam digital di atas nakasnya, masih ada sepuluh menit lagi untuk berangkat ke restoran yang akan ia tuju. Lantas ia segera menuju ranjangnya dan merebahkan diri di samping Jevon yang sedang duduk dan sibuk mengubah playlist spotify-nya.

"Ngapa lagi lo nyet?" tanya Jevon begitu Kaila merebahkan diri di ranjang.

"Von, gue overthinking banget tau gak, gue nggak enakan anaknya."

"Pret!"

"Ini jantung gue jedag jedugnya udah macem sound di tempat clubbing."

"Lebay."

"Ih seriusan, gue ntar kalo terpaksa iyain Oma gimana, padahal kemarin gue pergi sama Melvin tapi malah makin gemes dia. Makin hari makin gemes nggak tau kenapa, makin nggak mau pisah dan nggak mau bikin dia sedih"

Jevon mendengarkan dengan seksama.

"Gue tuh kadang suka mikir kenapa sih kita harus dilahirkan berbeda-beda. Maksut gue kenapa nggak semua orang tuh sama gitu, punya derajat sama, kekayaan yang sama, wajah yang sama cantik dan gantengnya, pinternya sama. kenapa harus ada stratifikasi sosial sih."

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Where stories live. Discover now