28. Sleepless

62 18 11
                                    

".....Kembali ke waktu saling berhadapan
Air mata kering
Malam tanpa tidur dengan kerinduan....." (Way V Kun & Xiaojun - Sleepless)

****

"Kaila, makan ayo?"

Kaila menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka, Raihan adalah orang terakhir yang akan Kaila tolak tawaran untuk mengajaknya makan. Tadinya, Jevon, Jevin dan Hanan sudah bergantian berkunjung meminta Kaila untuk segera turun ke ruang makan dan makan bersama mereka.

"Udah makan Han," jawab Kaila. Kaila memang sudah makan, tapi dua hari yang lalu. Untuk saat ini Kaila belum berselera makan.

Raihan menghela nafas kasar, kemudian masuk ke dalam kamar Kaila. Mendekat ke arah Kaila yang tengah duduk di depan meja belajarnya.

Kaila tidak benar-benar berniat untuk belajar, dia hanya ingin memberikan kesibukan untuk otaknya.

"Gue dari kemarin pulang belum liat lo makan sama sekali loh Kai, bisa sakit kalo gini terus," ucap Raihan kemudian.

Kaila menghadapkan duduknya ke Raihan. Lingkaran hitam di mata Kaila yang menghiasi mata sembabnya terlihat jelas oleh Raihan.

"Astaga Kaila." Raihan kaget begitu mendapati wajah kacau Kaila. Kaila maklum, dari kemarin saja dia tidak berani melewati cermin dan melihat wajahnya di cermin. Kaila terlalu takut akan menyumpah serapahi keadaannya saat ini.

"Kalo lo jadi gue lo bisa makan?" tanya Kaila kemudian.

Raihan mengrenyitkan keningnya tak faham. Tentu saja, tadinya Raihan ingin langsung menjawab pertanyaan Kaila. Pertanyaan Kaila terlalu mudah untuk Raihan yang sangat realistis. Untuk ukuran Raihan yang tak peduli dan belum pernah berkecimpung di dunia percintaan Raihan akan menjawab pertanyaan Kaila dengan jawaban realistis. Dia akan tetap makan, akan tetap tidur nyenyak, akan tetap menjalani kehidupan seperti biasanya.

Tetapi, niat untuk menjawab pertanyaan Kaila dia urungkan. Terlebih lagi, saat ini Kaila bukan seperti orang bertanya, melainkan mengajukan pertanyaan sebagai bumbu awalan dia akan bercerita.

Benar saja, setelahnya Kaila kembali bersuara.

"Gue, pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Gue pikir semua udah usai. Tetapi ternyata memang benar setiap tindakan pasti ada ganjarannya."

Raihan mendekat ke arah Kaila, kemudian memberi gadis itu pelukan hangat. Kaila tidak menolak, ia juga mengeratkan pelukannya pada Raihan. Rasanya, Kaila sudah tak mampu lagi mengeluarkan air mata. Saking sedihnya, saking semalam sudah menangis terlalu lama dan terlalu banyak. Akhirnya hari ini dia hanya dapat memandang kosong ke sembarang arah.

"Masih nggak mau nyeritain semuanya secara gamblang sama gue?" tanya Raihan kali ini ia tak mau memaksa Kaila.

Kaila menggeleng. "Apanya yang mau diceritain, bukan hal yang perlu diceritain juga."

"Kai, lo boleh putus cinta, lo boleh kehilangan seseorang yang tadinya bikin hidup lo bahagia. Tetapi yang nggak lo boleh adalah menyakiti diri sendiri setelah semua itu. Lo mungkin terpuruk, tapi dia mungkin bisa biasa aja. Jangan bikin dia seneng tau lo sedih begini."

"Han, asal lo tau. Gue mungkin bisa langsung bangkit kalau Melvin nggak sesedih gue. Tapi, semalem adalah pertama kalinya gue tau ada cowo nangis buat gue, pertama kalinya gue liat dia lebih mengenaskan daripada gue. Itu semua gara-gara gue yang nyakitin dia. bukan dia yang nyakitin gue Han."

[✔]Miskin Couple (Mark Lee)Where stories live. Discover now