27. Memory

71.3K 7.5K 92
                                    

Hari semakin larut malam, Dito dan Lera memutuskan untuk pulang dan membeli handphone baru untuk Lera besok.

"Kenapa nggak langsung beli aja Ra? Saya bawa uang kok, tokonya juga masih buka." ucap Dito yang tengah fokus mengendarai mobil.

Lera menggeleng. "Di hp saya yang lama ada memori penting disana, besok sekalian dibawa terus ditanyain masih bisa diperbaiki apa engga"

Dito manggut-manggut. "Emang memori apa?"

Lera melirik Dito sebentar. Ia kembali menatap jalan depan yang sudah masuk daerah perumahan mereka.

"Di hp kamu yang lama ada foto gebetan kamu ya Ra?" tanya Dito kepo.

Lera menggeleng.

"Terus?" pria itu benar-benar penasaran. "Ihh jawab Ra kalo ditanya."

Lera hanya mengendikkan bahu lalu keluar mobil ketika mobil Dito sudah terparkir di garasi.

Dito mendengus kesal, ia juga ikut turun tergesa-gesa menyusul Lera. "Ra ih kamu mah, di hp kamu yang lama ada memori apa?"

"Sepenting apa? Jangan-jangan banyak foto mantan kamu ya?" tanya Dito curiga.

Lera menghentikan langkahnya.

Dito juga ikut berhenti disebelah nya. "Kenapa Ra?" Dito terus mengamati Lera yang hanya diam. "Jangan-jangan beneran ya apa yang saya bilang tadi?"

Lera melangkahkan kakinya lagi menuju kamar, melepaskan sweater tebalnya dan menyisakan kaus hitam dengan gambar stiker pentol. Lera juga buru-buru masuk ke kamar mandi mengganti celana kainnya dengan celana training.

Lera duduk di meja belajar, anak itu membuka laptopnya ingin memeriksa ada pesan atau email yang masuk. Tapi belum sempat ia membukanya sudah ditutup lagi oleh tangan Dito.

"Lera mau belajar om." ucap Lera mendongak menatap Dito disampingnya.

Dito menggeleng. "Jawab dulu"

"Apa?"

Dito berjalan menuju ranjang dan duduk dipinggiran nya. "Sini." ucapnya sambil menepuk-nepuk tempat disebelahnya.

Lera menghela nafas kecil, ia berjalan gontai dan duduk disamping Dito.

"Mana coba liat hp kamu?" pinta Dito.

"Buat apa?"

"Mana coba liat dulu."

Lera menunjuk laci kecil meja belajarnya.

"Ambil." ucap Dito.

Lera mengerutkan dahi, lantas kenapa ia tadi disuruh kemari jika nantinya disuruh balik lagi ke meja belajar. "Buat apa sih? Hp nya udah remuk, ancur ngga nyala lagi"

Dito melengkungkan bibirnya kebawah. "Jangan-jangan bener, di hp kamu itu banyak foto mantan atau cogan-cogan lain"

Lera memutar bola matanya. "Engga, engga ada foto mantan ataupun cogan."

"Gebetan?"

Lera menggeleng. "Dari jaman saya sekolah SD, SMP, SMA dan sampe sekarang saya kuliah saya ngga pernah deket sama cowo. Apalagi pacaran." jelas Lera.

Dito menatap Lera lamat, jika anak itu tak pernah pacaran. Artinya dia yang pertama? First lovenya?. Itu mungkin saja, karna Lera tipe anak yang nggak suka ribet dan buang-buang waktu. Apalagi uang, karna pacaran itu butuh modal.

Lera menatap Dito aneh, kenapa pria itu tiba-tiba diam? Tak perduli. Lera beranjak dari duduknya dan menuju meja belajar.

Grep

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang