Kembali Pada Rutinitas

18 1 0
                                    

Setelah seminggu menghabiskan waktu berlibur menghabiskan waktu untuk saling bersama dalam indahnya cinta, dihiasi pula dengan keindahan sejarah Yunani masa kuno yang amat disukai oleh Helena pun tak lupa memborong barang-barang souvernir khas Yunani dan barang-barang yang disukai para wanita.

Jangan tanyakan Sean membeli apa?, karena bagi Sean, memandangi Helena lebih menarik daripada membeli barang-barang tersebut.

Sebucin itu Sean pada istrinya, Sean seakan berterimakasih kepada kakaknya dan tuhan yang membuat skenario indah untuk hidupnya.

Hari ini mereka memutuskan kembali  karena Sean harus beraktivitas kembali menjalankan gurita bisnisnya, pasalnya ada beberapa rapat yang tidak bisa diwakilkan oleh orang kepercayaan Sean sendiri.

"Honey, sudah semua kan,"

"Iya, sudah,"

Mereka menuju ke bandara menaiki jet pribadi Sean tentu saja, dan sesampainya pada perjalanan yang membutuhkan waktu berjam-jam Helena memutuskan untuk tidur sedangkan Sean sibuk dengan mengecek pekerjaannya di tablet.

Saat mengecek pekerjaan pun Sean tetap sesekali melihat kearah  istrinya,takut istrinya tidak nyaman.

Perjalanan yang memakan waktu berjam-jam itu berakhir pula, namun Helena tetap memejamkan matanya. Karena sangat bucin dan tidak enak membangunkan cintanya, Sean menggendong istrinya dengan hati-hati agar Helena tidak merasa terganggu.

Sean agak heran kenapa istrinya itu terus tidur seperti kerbau, mungkin karena kemarin istrinya sangat bersemangat hingga tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat. Toh Sean melakukannya dengan senang pula.

Sore menjelang malam Helena baru bangun dan kaget karena sudah sampai di mantion bukan di pesawat seperti sebelum dirinya tertidur, Helena mencari suaminya yang tidak ada di sampingnya.

Karena tahu suaminya itu gila kerja, maka instingnya mengatakan bahwa Sean pasti berada pada ruang kerjanya dan dugaannya benar bahwa Sean sedang mengoreksi kertas-kertas yang akan menghasilkan miliaran dollar itu.

Sean tidak menyadari bahwa cintanya sudah bangun dan berada di ruang yang sama dengannya.

Namun Helena langsung saja duduk di pangkuan suaminya dan membuat Sean kaget dan senang tentu saja. Seperti lelahnya menguap entah kemana.

"Kamu sudah bangun honey,"

"Iya, dan aku langsung mencarimu. Kenapa tidak membangunkan ku,"

"Kamu terlihat kecapean, mana tega aku menbangunkanmu. Sorry aku tidak menemanimu karena perkerjaanku cukup menumpuk,"

"Yayaya, aku maafkan. Sekarang ayo kita kebawah dan makan. Anakmu sudah kelaparan Daddy,"

"Sorry honey dan little baby Daddy mengabaikan kalian,"

Keduanya lalu pergi keruang makan dan menyantap makanan yang telah disiapkan oleh maid mereka.

Helena yang semangat untuk makan hanya makan beberapa suap saja karena mood makannya tiba-tiba hilang. Maklum saya ia sedang hamil muda.

"Kok dikit banget makannya honey,"

"Mau kukupasin buah,"

"Enggak ah, udah kenyang,"

"Gak kepengen apa-apa, kalau pengen makan sesuatu biar aku Carikan,"

"Enggak enek aja, nanti kalo pengen aku ngomong kamu,"

Setelah makan Helena kembali ke kamar, karena ia habis tidur maka ia memutuskan untuk nonton film saja.

Helena bingung ingin menonton film apa, setelah lama scroll bolak balik mencari film yang ingin dilihat, Helena memutuskan untuk menonton film animasi saja judulnya "Song of the sea" Helena tertarik menonton film ini karena di sinopsis diulas sedikit bahwa film ini terinspirasi oleh mitologi di Irlandia mengenai selkies. Dan akhirnya Helena menontonnya.

Sedangkan Sean ikut menemani Helena dikamar dengan tetap bekerja menggunakan tabletnya.

"Kamu nonton apa honey,"

"Gak tahu, ini animasi kayaknya seru deh,"

"Okey, aku sambil kerja ya,"

"Gak capek," tanya Helena

"Enggak kok, kalo capek peluk kamu. Pasti menguap capeknya,"

"Terserah,"

Sampai pada tengah cerita, Helena menitikkan air matanya.

"Kok nangis kenapa,"

"Gak papa, kasihan mereka (sambil menunjuk kepada televisinya) mereka ditinggalkan ibunya karena ibunya selkies,"

"Jangan nangis dong, yaudah nonton lagi. Apa gausah diterusin kamunya sedih soalnya,"

"Enggak ini ceritanya seru, cuman akunya aja yang cengeng,"

"Sedihnya kenapa emang sih,"

"Jadi tuh kedua kakak beradik ini kasihan karena ditinggal ibunya, ibunya itu selkies jadi gak bisa hidup bareng. Diawal kakaknya gak sayang sama adeknya karena adeknya yang bikin ibunya pergi menurut kakaknya gitu,"

"Gausah nangis, kan cuma film,"

"Okey gak papa,gak nangis lagi kok"

Setelah selesai filmnya, Helena mengantuk dan akhirnya tertidur. Sean pun menyudahi pekerjaannya dan ikut tertidur dengan memeluk istrinya.

Helena senang apabila dipeluk Sean karena hangat, badan kecil Helena bisa tenggelam dalam dekapan Sean yang mana badan sean lebih besar dua kali lipat dari Helena.


Ada yang nunggu cerita ini?


96 diasWhere stories live. Discover now