Ngidam Nonton Konser

17 1 0
                                    

Helena sedang di tidak melakukan apa-apa di dalam mansionnnya yang besar itu. Karena gabut ya helena scroll-scroll tiktok dan entah karena apa fypnya muncul berbagai konser musisi latin ternama Enrique Iglesias yang tampannya seperti dewa yunani.

Karena Helena menyukai lagu-lagunya Enrique nanti Helena hendak minta suaminya untuk memesankan tiket konser untuknya dan kebetulan memang Enrique sedang menggelar world tour yang memang lokasi konsernya didominasi di Amerika dan eropa.

Helena tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan melihat konser dengan menyanyikan lagu bailando, subeme la radio, duel El corazon dan banyak sekali lagu-lagu Enrique yang Helena hafal.

Harapan Helena semoga anak dalam kandungannya nanti bisa setampan dan sesexy Enrique, walaupun ayah dari anaknya pun juga tak kalah tampan dari musisi latinnyang dijuluki king of latin pop tersebut.

Tak sabar dengan niatnya tersebut, Helena bergegas untuk siap-siap hendak menuju kantor suaminya dan menyuruh suaminya memesankan tiket tersebut.

Sesampainya di kantor Sean, Helena dengan semangat menuju ruang kerja suaminya tersebut di lantai paling atas.

Dan ketika sampai di kantor suaminya kebetulan Sean sedang berada di ruangannya karena meeting barubsaja selesai setengah jam yang lalu.

"Sean...," panggil Helena dengan suara manjanya

"Honey, tumben kesini. Kamu pasti kangen aku ya, apa baby-nya yang kangen Daddy,"

Helena langsung menghampiri suaminya dan duduk di pangkuannya dengan bergelayut manja melingkarkan kedua tangannya di leher Sean.

"Sean, aku sedang ngidam. Sebagai suami dan Daddy yang baik,  kamu harus menuruti permintaan kami,"

"Katakan apa yang keinginan ratu, hamba siap mencarikannnya ratu," canda Sean

"Tadi aku lihat fyp tiktokku banyak sekali konser Enrique, dan aku ingin sekali melihat secara langsung. Kamu pesenin tiket konsernya ya," cerita Helena

"Kok ngidamnya gitu sih honey,"

"Emang kenapa gak boleh,"

"Bukan begitu, aku takutnya kamu nanti kecapean apalagi konsernya kan rame kadang desak-desakan,"

"Pokoknya aku lengen nonton konser Enrique, mumpung masih digelar. Yang aku lihat di websitenya itu di Amerika sampai Maret,kalau kamu gak nurutin kamu mau anakmu nanti ileran"

"Iya-iya sayang aku pesenin yang paling depan, atau kalau enggak kita undang sekalian Enriquenya ke mansion kita,"

"Sombong banget deh kamu, lagian ya kalau dengerin sendiri itu gak seru. Enak nonton konser. Pokoknya pesenin ya,"

"Iya-iya deh yang penting ratu senang dan pangeran bahagia. Biar makin cinta ke raja,"

"Ada-ada aja kamu,emang baby beneran cowok? Kalo dia cewek gimana"

"Cowok atau cewek yang penting kamu dan baby sehat. Tapi fellingku baby cowok deh."

Sean pun mulai mengatur jadwalnya dengan meminta bantuan asisten pribadinya tentunya untuk liburan menemani sang ratu hati menonton konser pada awal bulan, rencananya Sean mau liburan seminggu sekalian menebus waktu honeymoon mereka yang kelewat sebentar.

Jadi Sean bakal kerja wfh selebihnya diserahkan ke asprinya.

Karena konser Enrique Iglesias yang dipesan awal bulan Maret jadi akhir februari mereka harus ke Amerika dulu sambil jalan-jalan kalau kata Helena.

Sean juga tidak mempermasalahkan tersebut, yang penting jalannya gak jauh dan gak terlalu lama karena Helena sekarang berbadan dua.

Walaupun energi Helena seperti taada habisnya, Sean tetap khawatir terkait orang yang sangat disayanginya tersebut.

Sean sendiri mengambil hari untuk nonton konser di tanggal 3 Maret, tempatnya di Atlanta Georgia.

Karena sekarang mereka sudah di Georgia, Helena mengajak suaminya jalan-jalan ke high museom of art, yah benar museum ini adalah museum seni dan arsitektur modern karya Richard Meier & Renzo Piano. Harga tiket masuknya cukup murah untuk kantong seorang sean.

Hanya 300 ribuan perorang. Untuk penginapannya Sean memilih hotel Marriot Bonvoy yang presiden suit dengan harga inap permalamnya capai ratusan juta.

Lalu besoknya Sean memberi saran ke Atlanta History Center, yakni tempat bersejarah di Atlanta dengan tiket masuk 400 ribu perorang.

Sean tidak salah pilih memilihkan tempat konser di Atlanta, karena banyak tempat-tempat bersejarah yang Helena sukai.

Helena menjadi sangat senang dan semangat tentunya. Apalagi suaminya yang sangat tahu tentangnya.

"Terimakasih Daddy, sudah menuruti keinginan mommy," ucap Helena seperti anak kecil

"Terimakasih kembali mommy, sudah mau menerima Daddy yang banyak kurangnya,"

"I love you Daddy,"

"I love you too, mommy,"

Mereka berciuman menyalurkan rasa cinta masing-masing. Mereka tidak tahu malu memang. Yah budaya barat memang seperti itu bukan, bukan cuma mereka saja yang mengumbar kemesraan di tempat umum seperti itu. Ini di Amerika jadi menang sudah sewajarnya begitu.

96 diasHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin