Chekup

18 0 0
                                    

Setelah liburan ke Amerika selesai sepasang suami istri ini kembali lagi ke negaranya spanyol, Sean hendak bekerja mengerjakan pekerjaan yang telah ditinggalkannya.

Hari ini jadwal chekup Helena untuk memeriksakan kandungannya. Tentu saja sean menemani istrinya dan sangat excited dengan perkembangan sang buah hati.

Kandungan Helena saat ini memasuki 20 Minggu dan mereka merahasiakan jenis kelamin sang buah hati karena ingin menjadi kejutan.

Sebenarnya Sean ingin anak pertama laki-laki agar dapat meneruskan perusahaannya dan nantinya bisa menjaga mommy dan adek-adeknya pastinya.

Namun Helena pengen anak perempuan biar bisa menghabiskan uang Sean untuk diajak berbelanja bareng, biar adil mending apapun jenis baby-nya yang penting sehat dan selamat.

Toh nanti bisa membuat baby lagi kata sean.

"Keadaan baby-nya sehat tuan dan nyonya,"

"Untuk kakiku yang membengkak ini bagaimana ya dok,"

"Sering diurut saja ya, tuan dan nyonya, setelah beberapa bulan atau mungkin sudah melahirkan nanti bengkaknya akan pulih sendiri"

"Baiklah dok,"

"Untuk vitamin jangan lupa diminum ya nyonya, jangan lupa makan-makanan bergizi pula,"

"Siap dokter,"

Setelah mereka melakukan chekup, Helena meminta mampir pada restoran seafood yang paling terkenal di Madrid.

Karena suka dengan makanan laut dengan rasa yang enak pula, Helena cukup pesan banyak menu.

Meja Helena sampai penuh dengan makanan dengan berbagai bumbu itu, lagian makanan laut memang bergizi dan baik untuk perkembangan otak sang bayi, jadi Sean pun mendukung kalau soal makanan yang sehat.

"Sean, kepitingnya kamu makan ya, aku gak suka soalnya biar aku yang habisin lobsternya,"

"Iya honey,"

"Awas kalau gak dimakan, kalau dibuang kan sayang,"

"Siap nyonya Helena, aku gak pernah makan sisa tapi kalau sisanya kamu aku gak masalah. Kalau bisa disuapin sih,"

"Buka kepiting susah Sean, aku gak mau jangan manja deh. Yang harusnya dimanja tuh aku karena anak kita juga manja banget, apalagi kalau sama kamu,"

"Wkkkk, kamu benar honey,"

"Ini kepitingnya kamu ambil deh,"

"Sensi banget Ama kepiting,"

"Takut anakku kayak tuan crab aku, walaupun bapaknya kaya tujuh turunan sekalipun,"

"Iyain aja deh, biar ratu senang,"

"Cumi-cuminya buat aku ya, kamu jangan minta. Guritanya aku ambil dikit aja. Sisanya kamu yang maem,"

"Iya cintaku,"

Walaupun pesan banyak menu, Helena sanggup menghabiskannya, lagian suaminya juga turut membantu menghabiskannya. Walaupun juga Helena yang maksa sih.

Setelah itu Sean kembali ke kantor dan Helena ikut bersama ke kantor karena tidak ingin sendirian di mansion, padahal pelayan mereka banyak banget.

Walaupun bisa leluasa istirahat di mansion, kantor Sean tak kalah dengan fasilitas yang memadai jadi ya Sean mengiyakan saja istrinya, takut istrinya ngambek nanti.

Helena begini karena semenjak hamil memang sangat manja dengan Sean. Karena fasilitas kantor pun sama seperti di mansion Sean mengiyakan Helena. Toh dirinya juga senang bersama sang istri yang dapat ia tatap terus menerus sekaligus menjaganya.

Sean terkadang suka kepikiran yang tidak-tidak hingga menelpon istrinya tiga puluh menit sekali.

Sangat protektif bukan untuk seorang calon ayah ini.

96 diasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang