Pertanda

268 13 2
                                    

Tak terasa pernikahan Sean dan Helena telah memasuki tiga bulan, dan hubungannyapun makin dekat dan mesra, walaupun Helena belum sepenuhnya mengungkapkan perasaannya namun telah sepenuhnya memberikan kesempatan untuk Sean mencintainya dan merasakan suami istri yang sesungguhnya.

Siang itu Helena memasak untuk diantarkannya ke kantor Sean dengan dibantu juru masak mansionnya, siapalagi kalau bukan rhitika, hari ini Helena ingin membuatkan sushi namun entah karena apa saat memotong daging salmonnya Helena merasakan mual karena bau ikan yang sangat menyengat menurutnya

"uwwwuk," suara muntahan Helena yang di tahan, lalu Helena berlari ke westafle terdekat karena perutnya ingin memuntahkan isinya, dalam keadaan ini Helena tidak memikirkan rhitika atau maid yang lain karena mereka pasti jijik terhadap muntahannya, Helena hanya merasakan agar isi perutnya segera keluar dan perutnya seperti sedia kala

"Helena, kamu kenapa, apa kamu sakit," cemas Rhitika iada Helena, pasalnya wajah Helena benar-benar pucat dan seketika itu Helena lemas dan tumbang, untung saja Rhitika  segera menangkapnya

"Kamu sakit, Helena biar aku telphone dokter agar memeriksamu," ucap rhitika

"Tak usah Rhitika, aku tak apa-apa mungkin hanya masuk angin, istirahat sebentar dan dioles kayu putih juga pasti pulih, oke jangan hawatir dan jangan bilang pada Sean," ucapnya dan langsung pergi ke kamar

"Apakah, itu pertanda nyonya sedang hamil,"

"Iya sepertinya begitu, tubuhnya pun terlihat agak berisi,"

"Semoga saja nyonya memang sedang hamil, mansion ini pasti akan tambah ramai," Obrolan para maid yang melihat Helena mual

"Ahhh, sebaiknya aku buatkan teh untuk Helena, agar mengurangi rasa mualnya," ucap Rhitika 

Rhitika pun membawakan teh untuk Helena untuk agar tubuh Helena agak mendingan, Rhitika pun juga menyarankan Helena untuk dipriksa dokter kandungan, siapa tahu menang sudah ada nyawa seorang Sean junior

Awalnya pun Helena sempat ragu, namun ada perasaan senang saat membayangkan dirinya hamil, apalagi jika diitung-itung memang menstruasinya terlambat bulan ini belum lagi Helena juga merasakan aneh pada dirinya yang terkadang tiba-tiba mudah lelah, sering moodnya jelek dan nafsu makannya meningkat, akhirnya helenapun memantapkan diri untuk memeriksakan kandungannya besok dan meminta rhitika untuk menemaninya.

Helena yang merasa dirinya agak tidak enak badan akibat mual tadi memutuskan istirahat dengan sebelumnya mengabari Sean untuk makan di luar dahulu untuk hari ini karena Helena sedang malas memasak.

Karena pada dasarnya Sean memang pengertian pada istrinya ia sebenarnya agak heran, pasalnya Helena tak pernah apsen mengunjunginya membawakan bekal makan siangnya ataupun menitipkannya pada sang supir tapi tiba-tiba hari ini meminta maaf karena tak bisa memasakannya, jadilah ia memakluminya toh Helena memang mungkin juga merasa agak bosan dengan rutinitasnya memasarkannya ini itu mencoba resep baru

Sore harinya pun Helena merasa lebih baik, ia harus nampak biasa saja takut Sean hawatir yang berlebihan kalau tahu Helena sakit

Petang datang dan Sean pun telah pulang dari pekerjaannya yang membosankan menurutnya karena selama bekerja Sean menahan rasa rindu karena merasa jauh dari istri tercintanya padahal jarak antara kantor Sean dan mansionnya hanya berapa kilo meter saja, setengah jam perjalanan juga sampai namun namanya juga cinta  yah Sean memang bucin akut mengalahkan remaja jaman sekarang

Saat tiba di mansion pun Helena nampak seperti biasa menyambut Sean dengan senyum manisnya dan membawakan berkas-berkas Sean yang dibawa pulang, Helena memang istri yang berbakti kepada suami walaupun terkadang melawan apabila tidak ingin menghendakinya

96 diasWhere stories live. Discover now