Ketahuan Maura

11.2K 773 179
                                    

Mohon maaf sebelumnya ada kekeliruan. Autornya tidak fokus.

Oke, lanjut
2082 word nih

======

Langkah kakinya berat, ia gugup, mungkin karna perasaan bersalah tengah dipikulnya. Tapi demi memastikan kabar dari sang asisten,  Alex tetap melanjutkan langkahnya memasuki rumahnya

Ceklek

Tujuan utamanya adalah kamar Maura. Ia bisa melihat wanita itu sedikit terkejut dari pembaringan saat Alex membuka pintu kamar

"tetap pada poisisimu" titah Alex yang melihat Maura hendak menyingkap selimut

Maura yang memang masih butuh istirahat menurut saja, toh ia malas juga dengan kehadiran pria pendusta itu

"bagaimana keadaanmu?" lirih Alex bertanya setelah terdiam cukup lama

Mendengus pelan mendengar pertanyaan basa basi Alex, Maura rasanya pengen muntah saat ini juga

"saya sangat baik dan sehat tuan" sahut Maura berusaha menampilkan senyumnya

"ada apa tuan kemari? Bukannya nyonya Elana masih di rumah sakit? sebaiknya tuan kembali ke rumah sakit, beliau pasti membutuhkan tuan saat ini" tambah Maura dengan tenang

Alex mendesah mendengar ucapan Maura. Entah mengapa ia merasa tersentil. Ia belum bisa menerapkan sikap adilnya pada kedua istrinya karna trauma yang membuatnya tak bisa berfikir jernih.

perasaan bersalah kembali menghantui pikirannya kala melihat Elana berdarah dan tak sadarkan diri.  Alex pikir Elana lebih butuh pertolongannya dari pada Maura.

Dan ia baru muncul dihadapan Maura kala Elana sudah sadar dan ada yang menjaganya di rumah sakit saat ini, jadi Alex bergegas ke rumah untuk memastikan kabar dari wahyu bahwa istri mudanya ini telah diperbolehkan pulang oleh dokter puskesmas.

"ma--maksud saya, apa tidak ada yang sakit setelah terjatuh dari tangga?" ujar Alex kembali menyusun kosa katanya agar wanita muda di balik selimut itu paham arah kekhawatirannya

Bukannya kaget atau terharu karna Alex pertama kali menanyai keadaanya, Maura malah menahan tawanya menahan geli. Apa-apaan peryanyaan aneh yang Alex lemparkan. Kesurupan kah?

"apa ada yang sakit?" desak Alex menuntut jawaban kala Maura malah terdiam

"tidak ada tuan. Saya tidak merasakan perasaan semacam itu. Anda tahu sendiri bagaimana kuatnya fisik dan batin saya, bukan?"

skak mat !

Ucapan Maura berhasil menampar Alex. Meski wanita itu berucap santai tapi berhasil menancapkan semacam belati tak kasat mata pada jantung Alex

Ia tentu tahu bagaimana kuatnya fisik Maura saat ia dengan tak manusianya memperlakukan istri mudanya lebih kejam dari hewan. Menampar, menjambak, menendang bahkan membating tubuh ringkih itu, dan menggaulinya kasar bak binat4ng

Bolehkah ingatan itu pergi jauh-jauh dari memori otaknya, ia sungguh menyesal akan kelakuannya dulu, penyesalan yang membuatnya merasa menjadi pria paling brengsek.

"maaf" tutur Alex tanpa sadar

Sontak bola mata Maura bergerak melirik pria yang berdiri di depan ranjangnya

*maaf?*beo Maura dalam hati

Apa pendengarannya cedera setelah terjatuh dari tangga? Tapi kata dokter ia baik-baik baik saja. terjatuh di undakan tangga ke 8 nyatanya tak membuatnya lemah. Lalu bagaimana bisa telinganya menangkap suara aneh barusan?

"istirahat lah, saya keluar" sahut Alex karna maafnya tak tertanggapi. Ia maklum, istrinya pasti butuh istirahat saat ini. Pria itu kemudian langsung berbalik menuju pintu

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang