Menemukanmu

16.2K 443 2
                                    

"bagaimana?" tanya Alex pada seseorang di seberang telpon yang baru saja menghubunginya

'bagaimana kalau kita tunggu saja di pemakaman keluarga mereka, tuan? Sepertinya kita akan menemukannya disana tanpa harus mengerahkan banyak anak buah lagi' usul kepercayaan Alex itu.

"baiklah, kita kesana sekarang" putusnya setelah berfikir sejenak.

Argh, wanita itu! Berani sekali mengganggu ketenagan seorang Alex.

Mengabaikan pekerjaannya, Alex meninggalkan ruangannya dan bergegas menuju mobil yang sudah siap dengan seorang supir

Mereka akan menunggu mangsanya di tempat yang tepat

Sedang di pemakaman, wanita muda menyedihkan itu terduduk lemas, ia lelah, lebih tepatnya putus asa. Sudah 3 pemakaman baru yang ia datangi tapi tak satupun yang membawa jenazah ayahnya. Perjuangannya sia-sia. Nyatanya ayahnya tak dimakamkan di tempat ini meski nama Dinata ada dalam daftar.

Harus kemana ia mencari? Ia tak punya siapapun untuk ditanyai-nya.

Sekarang hanya ada ribuan kata maaf untuk mendiang ayahnya. Ia sebagai anak yang belum bisa membuat bangga dan hanya bisa merepotkan saja selama ini merasa tak berguna.

Berada di fase ini membuatnya menyesali berbagai perbuatan jahatnya pada sosok adik tirinya yang sering ia buat menderita

Hari ini ia yakin, ini adalah balasan untuknya, wanita yang tak tahu berterimakasih, wanita jahat yang tak memiliki hati pada saudara yang telah membantunya agar tetap hidup hingga sekarang

"maafkan aku ayah, maafkan anakmu ini,,, dan maafkan kakak, dek" ujar Maura dengan menahan sesak pada dadanya yang kian menghimpit membuatnya kesulitan bernapas. Ada beribu kenangan yang menyerang memorinya kala ia dengan kejam memperlakukan Alicia bak sampah yang tak berguna.

'maaf pernah membuatmu merasakan kesakitan ini' batin Maura memukul-mukul dadanya. Hatinya sangat sakit telah kehilangan sosok ayahnya. Ia menyesali perbuatannya yang pernah berperan membuat Alicia tak memiliki ayah meski ayah mereka adalah orang yang sama yang dulunya masih hidup. Tapi kini, saat hukumannya datang, Maura malah kehilangan yang sesunggunya.

"DISINI RUPANYA KAU KELINCI KECIL?!!" suara bariton yang menggema di indra pendengaran membuat Maura tersentak dari memori kejahatannya,  ia mendongak dengan wajah ketakutan

"tu..tuan" lirihnya, tangannya langsung di tarik paksa saat ia baru saja hendak berlari dari maut. Tangan lemahnya di tarik kasar hingga rasanya pergelangan tangan itu hendak lepas dari persendiannya.

"masuk!!" ia mendorong tubuh lemah Maura memasuki mobil hingga Maura tersungkur dan kepalanya membentur dasbor

"ke apartemen!" titah Alex dengan wajah mengeras, siapapun yang melihat wajahnya akan ketakutan akan aura yang di tampilkannya

=======

Pagi kembali menyambut kota jakarta,   pagi yang cerah dengan nyanyian burung-burung itu membuat suasana pagi begitu menyenangkan, semenyengkan perasaan seorang pria dewasa yang tengah terduduk di atas sofa menikmati setiap hembusan asap yang menyembul dari mulutnya setelah ia menghisap benda yang identik dengan kandungan nikotin itu

Sebuah senyuman smirk terbit kala ia melihat objek pemandangan yang sedari tadi menjadi fokus netranya melenguh di atas pembaringan

Menunduk, matanya langsung bertemu dengan sang jagoan yang hampir semalaman menunjukan kegagahannya yang tak terhalagi oleh sehalai benang itu kembali bereaksi hanya melihat pusat tempatnya timbul tenggelam melenguh di atas ranjang teraniaya itu.

"shit!" umpatnya. Sang jagoan sudah berdiri tegak menantangnya, seolah mengajaknya berduel hingga titik darah penghabisan

Apa ia tak puas? Dari jam 6 petang hingga jam 4 subuh! Mereka hanya beristirahat 30 menit setelah pelepasan dan melanjutkan lagi. Ia sungguh terlena akan kenikmatan buatan mereka. bagaikan pengantin baru yang tak ada puas-puasnya. Tapi memang pengantin baru, bukan?

Eh, bukannya sebelum ini pria itu mengancam akan menghukum wanita itu? tapi ini hukuman atau apa yak, kok nikmatin sih?

Ah sudahlah

Sang jagoan sudah meronta meminta di lemaskan, ia harus segera memenuhi kemauan sang jagoan jika ia tak mau berakhir sakit kepala menahan pusing

Alex beranjak berdiri setelah mematikan benda berasap yang sedari tadi terselip di antara jari telunjuk dan jari tengahnya

Dengan gagahnya ia melangkah mendekat dengan tatapan tak lepas dari seorang wanita yang mirip dengan bayi baru lahir itu, meringkuk tanpa sehelai benangpun di atas seprai kusut itu, seandainya kedua gunung kembar yang menjadi bagian favorit kedua tangannya tak bergerak naik turun menandakan sang empunya tubuh masih memproduksi pasokan udara didalam sana, Alex sudah menghubungi pihak pemakaman untuk menanamkan tubuh mengg... Ah tidak, Alex mengelengkan kepalanya mengusir pikirannya, wanita itu belum bisa mati. Seridaknya sampai ia puas akan tubuhnya dan bisa memberikannya seorang penerus

Ya, untuk saat ini, selagi Elana tidak ada,  ia akan memanfaatkan kesempatan untuk memuaskan nafsunya.

"tuan?" lirih Maura berucap saat ia merasa ada tangan kekar yang kini menjamah tubuhya tanpa membuka matanya

"hm, tidurlah, aku yang akan bekerja"ujar Alex tanpa sadar jika suaranya tidak seperti biasanya. mungkin ia sudah lelah berbicara keras pada istri sirinya atau mungkin karna ia sudah dikuasai nafsu hingga suaranya bisa selembut itu meski terdengar serak

Dan Maura lagi-lagi hanya bisa pasrah dijamah di atas ranjang yang semalaman sudah ia ganti sebanyak 3 kali atas titah Alex karna sudah tak tahan basah dan bau anyir

'ah sial! Kenapa wanita ini rasanya nikmat sekali!' batin Alex saat ia sudah melakukan hal yang membuat sang jagoan ditarik ulur oleh sesuatu tak kasat mata di dalam gua peliharaan Maura yang sudah menampung puluhan juta benihnya

Bersambunggg...

#######
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

Derita Istri SiriWhere stories live. Discover now