Dokter Anjani

16.2K 533 13
                                    

Beberapa saat setelah Alex menyusul ke ruangan dokter Anggun, pintu ruangan rawat Maura kembali terbuka

Seorang dokter wanita paru baya keluar dari sana yang sepertinya usianya masih seumuran dengan dokter Anggun

"dok, bagaimana keadaan nona kami?" tanya Imah, jari-jarinya saling bertaut menandakan wanita tua itu khawatir

"kalian?" tanya dokter yang menangani Maura sejak awal  kedatangan mereka si rumah sakit ini

"kami penjaga rumah suami dari nona Maura, dok" jelas Asep mewakili Imah

"Alex Javier Maulana?" tanya dokter yang bername-tag dokter Anjani Damira M, memastikan

"ya" anggukan kedua pekerja Alex itu membenarkan pertanyaan dokter Anjani

"bukannya istri tuan kalian bernama Elana Deariska dan usianya tak semuda nona di dalam?" tanya dokter Anjani lagi mencoba mengoreksi fakta

Dokter Anjani menaikan sebelah alisnya menunggu jawaban dari 2 orang di hadapannya yang saling melempar tatapan satu sama lainnya, seolah batin kedua pekerja Alex itu mengatakan, bagaimana dokter ini mengetahui kehidupan pribadi tuannya

"jadi, siapa sebenarnya wanita muda yang saya tangani di dalam?" lagi Anjani bersuara yang berhasil menarik kesadaran Imah dan Asep dari lamunan mereka

"nona Maura,, ia,, ia adalah..."

"istri kedua? Istri siri? Ibu penganti? Rahim bayaran untuk menghasilkan seorang keturunan, atau mungkin, istri muda yang dijadikan pelampiasan nafsu?" cercah dokter Anjani memotong ucapan gugup bik Imah, dokter paru baya yang masih sangat cantik itu menebak berbagai hal yang mungkin dialami wanita muda yang baru saja di tanganinya dan kini terbaring lemah diranjang pesakitan

"jadi yang mana?" tanya Anjani tak sabaran karna Imah dan Asep memilih bungkam

"istri siri yang diperoleh karna dalih penebus hutang, tugasnya untuk menutupi kekurangan nyonya Elana terhadap tuan Alex" jelas bik Imah spontan, tapi ia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan saat ia dapat cubitan di lengan oleh kang Asep

"ih mulutmu bocor pisan!  nggak baik atuh bocorin kehidupan pribadi majikan" bisik kang Asep

"oh maaf, keceplosan" sesal bik Imah

Sebelah sudut bibir dokter Anjani tertarik ke atas membentuk seringai

"nyatanya cintamu terhadap wanita cacat itu tak semanis ucapanmu, lex" gumam Dokter Anjani miris

Cinta. Meski dengan rayu bujuk apapun kamu tak akan berpaling bukan? Kamu akan menerima segala kekurangan dan kelebihan orang yang kamu cintai tanpa syarat. Masalah keturunan itu hanya kamuflase, toh kamu akan berbagi dirimu dan tubuhmu pada wanita lain yang asing untuk ikut menikmati tubuhmu yang harusnya menjadi milik satu-satunya wanita yang tercinta.

Cinta harusnya tak begitu, yang kamu setuju menduakan pemilik hatimu meski dengan dalih hanya untuk tujuan tertentu. Karna meski hatimu tak bermain tapi jiwamu ikut andil.

"NYONYA mudamu, masih dalam tahap pengaruh obat, jadi biarkan ia istirahat dulu, kalian boleh menengoknya tapi jangan membuatnya terusik dengan kehadiran kalian" ujar dokter Anjani memberitahu keadaan Maura, ia sengaja menekan kata nyonya karna memang harusnya Maura berhak dengan gelar itu, ia istri dari tuan mereka juga bukan?

"ba-bagaimana kandungannya?" tanya Imah

"tuanmu nasih belum layak menjadi seorang ayah" ujar dokter Anjani dengan nada dingin membuat Imah dan Asep tak enak hati

"masuklah, beri semangat pada wanita muda itu, ia butuh dukungan meski bukan dari suaminya yang tak menghargai kehadirannya" lanjut dokter Anjani

Imah dan Asep mengangguk mengerti, ia menundukan kepala saat dokter Anjani beranjak dari hadapan mereka

"terimakasih banyak,dok" ucap mereka melepas kepergian dokter yang menangani istri siri tuannya

"oh satu lagi, jangan beritahu tuanmu dengan keberadaan saya" peringat doktet Anjani setelah menghentikan langkahnya dan berbalik menatap bergantian Imah dan Asep yang menampilkan raut wajah bingung

"lakukan jika kalian ingin melihat wanita muda yang terbaring lemah didalam akan di buat mati oleh tuanmu itu" setelah berucap dokter Anjani segera berbalik dan melanjutkan langkahnya sebelum orang yang dihindarinya datang dari ruangan dokter Anggun

"anak itu makin gila akibat pengaruh wanita jalang itu" gumam dokter Anjani kesal.

Langkah dokter Anjani tiba-tiba terhenti kala ia yang hendak menuju ruangannya yang harusnya melewati depan ruangan dokter Anggun terbuka dan keluar pria dewasa dengan penampilan yang dikatakan jauh dari kata baik-baik saja dari sana

Ia tiba-tiba memutar tubuhnya dan memasuki ruangan penyimpanan obat. Ia mengintip lewat kaca kecil di tangah-tengah pintu. Mendengus kala melihat Alex melewati depan ruangan dengan langkah gontai dengan tatapan kosong.

"kami melepasmu karna janjimu akan selalu bahagia di masa depan asal bisa menikah dengan wanita itu, tapi nyatanya? Kamu bahkan malah menduakan wanita yang katanya kamu cintai sepenuh jiwa itu" gumam Dokter Anjani menatap miris tubuh Alex yang sesekali memukul dinding tembok diluar sana, mengabaikan buku-buku tangannya yang mungkin sudah patah di dalam kepalan tangannya

Lelaki itu sibuk dengan dunianya sendiri, dunia yang baru saja dihancurkannya dan kini ia tinggal menuai dunia penuh...sesalkah?

Merasa Alex tak akan menyadari kehadirannya, dokter Anjani keluar dari persembunyiannya, lihatlah, jarak antara dirinya dengan pria dewasa yang sedari tadi dihindarinya itu sangat dekat tapi pria itu sama sekali tak menghiraukannya.

Ya, beberapa puluh menit yang lalu, saat dokter Anjani selesai menangani Maura, ia hendak keluar untuk menyampaikan beberapa hal mengenai kondisi pasiennya pada keluarganya, namun saat di ambang pintu matanya tak sengaja menangkap sosok pria tengah mondar-mandir di luar ruangan, ia melihatnya melalui kaca buram segi 4 yang terletak di pintu bagian atas itu membuatnya urung keluar karna menghindari sosok pria di luar yang tak lain adalah seorang Alex Javier Maulana. ia kemudian menghubungi rekannya, dokter Anggun untuk memasuki ruangan agar ia tak bertemu pria yang sudah belasan tahun membuangnya, membuang keluarganya demi seorang wanita yang bernama Elana Deariska.

Bersambunggg....

######
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

Derita Istri SiriWhere stories live. Discover now