Status Baru

31.5K 716 0
                                    

Hari kini diambil alih oleh malam, malam yang begitu gelap karna tak satupun bintang menunjukan keberadaannya, apalagi bulan yang memang seperti enggan menampakan diri pada rintik hujan di malam kelam ini,  sekelam perasaan seorang gadis eh ralat, seorang wanita muda yang meringkuk memeluk dirinya di atas ranjang berseprai kusut nan lembab dengan selimut yang menutupi tubuh,, telanjangnya...

Hati dan perasaannya jangan ditanyakan lagi bagaimana hancurnya, ia hancur, sehancur harga dirinya yang baru saja di perlakukan bak wanita murahan oleh lelaki yang baru tadi sore menikahinya secara siri.

Ia tau sejak kejadian dimana ia diseret paksa oleh orang suruhan pak Feri kemarin malam di acara pesta ultah pernikahan kedua orang tuanya yang menjadi akhir masa kejayaan keluarga Dinata,  Maura tau bahwa hidupnya tidak akan mudah lagi kedepannya untuk menebus hutang milyaran ibunya pada pak Feri.

Namun ia tak menyangka bahwa ia akan berakhir menjadi budak sex suami wanita lain, hingga ia bisa memberikan keturunan dan kemudian di lempar pergi.

Sungguh malang nasibnya. Ia adalah nona muda yang tumbuh dengan segala kemewahan harus berakhir menjadi wanita tak berharga.

Ia di perlakukan bak binatang oleh suaminya sendiri saat tengah di gagahi. Di kasari saat di pakai dan ditinggalkan bak sampah busuk saat sudah dipakai. Miris

pada siapa ia harus menyalahkan garis hidupnya saat ini?

Pada ayahnya kah? Ayahnya yang tak bisa mengelola perusahaan hingga harus berakhir ditangan oleh orang lain? Tidak! Ayahnya pasti sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan perusahaan tapi memang ada orang yang sok berkuasa dan mengambil secara paksa perusahaan.

Ibunya? Apa ia harus menyalahkan ibunya yang sok baik-baik saja, bahkan lebih ingin terlihat makin jaya di masa terpuruknya sang ayah? Ibunya bahkan tak segan-segan meminjam uang saat rencana untuk menjual saudara tirinya tidak berhasil, Ya, ia tau akan fakta itu.

Atau pada kakaknya Maureen? Kakanya yang sangat di sayanginya itu, apa ia harus menyalahkan Maureen atas apa yang menimpanya? Mungkin jika kakaknya tak menunjukan aksi binalnya pada semua orang, khalayak hanya akan kasihan karna keluarga mereka sedang berada di posisi ekonomi rendah, tapi karna video itu tersebar, tamat sudah harga diri mereka yang notabenenya adalah keluarga terpandang kini jadi keluarga menjijikan yang tak bermoral.

Siapakah gerangan yang bisa membantunya keluar dari neraka ini? Ia tak punya siapa-siapa sekarang, ayahnya sudah tak punya uang untuk menebusnya, jadi ia tak akan meminta pada ayahnya itu, lalu pada siapa? Ia tak memiliki keluarga yang mampu menebusnya.

Alicia? Adik tirinya itu sekarang adalah nyonya muda keluarga Prasetio yang sangat berkuasa. Tapi tidak! Ia tak mungkin melibatkan Alicia dalam masalahnya kali ini. Jika dulu ia akan melimpahkan semua masalah yang dibuatnya pada Alicia, kali ini tidak lagi, bukannya ia tak mau tapi lebih tepatnya ia tak bisa lagi menjangkau keberadaan nyonya muda itu

Terlepas dari ia menyadari memiliki banyak dosa pada adik tirinya itu. Tapi Maura tak akan sudi meminta tolong,  toh bahkan pertemua terakhirnya dengan Alicia, wanita itu masih sombong dengan mengaku hamil karna tak mau kalah debat dengannya waktu di toilet. Bahkan saat masalah menimpa keluarganya,  Alicia malah tak berbuat apa-apa untuk membantu, wanita sombong itu malah tak menganggap keluarganya sebagai keluarga lagi.

Emang pantas kelakuan bapak,emak kakakmu dan kau mendapat belas kasihan oleh Alicia?  Autor serius tanya nih. Apa? Nggak mampu jawabkan. Audahlah balik ke topik lagi

Ia membenci Alicia dulu hingga kini

Ginjal yang bahkan berada untuk menopang kehidupannya adalah milik Alicia. Namun dengan tak tahu malunya ia selama puluhan tahun malah membenci sang pendonor itu, karna tak ingin sang ayah di rebut olehnya.

Ia takut kalau perkataan ibunya akan keberadaan Alicia, saat ia baru saja tersadar dari koma setelah selesai menjalani operasi donor ginjal.

"dia itu anak pembawa sial! Kamu harus hati-hati padanya, ia akan merebut ayahmu kapan saja,  jadi kamu jangan berbaik hati padanya" ucapan Maria puluhan tahun lalu masih membekas di ingatannya saat ia masih gadis kecil berusia 11 tahun.

"bantu ibu untuk membuatnya menderita hingga ia merasakan penderitaan saat ayah kalian lebih memilih mereka dari pada kita" tambah Maria menghasut

"ya, karna dia, kakak harus hidup tanpa sosok ayah selama 7 tahun, dan kamu, saat kamu lahir hingga berumur 1 tahun ayah tak pernah menyentuhmu, semua karna anak haram itu" lanjut Maureen menambahi ucapan ibunya

"aku akan membenci dia" ucap Maura kecil.

Maura tersenyum miris mengingat kenangan itu. Nyatanya sampai saat ini ia masih membenci adiknya karna takut ayahnya direbut. Dan kebenciannya makin bertambah saat menyadari bahwa Alicia nyatanya tak menginginkan ayahnya karna ia sudah menjadi nyonya muda.

Brak!

"hei! Kamu pikir kamu siapa seenak jidat terlelap di situ hah?! Istriku baru saja memecahkan gelas, bersihkan cepat!!"

Suara pintu terbuka paksa bersamaan  dengan suara bas penuh amarah milik Alex

Maura segera tersadar dari lamunannya, ia gelagapan, segera ia beranjak dari pembaringan, bahkan ia tak sadar bahwa sekarang ia tak memakai apa-apa di tubuhnya,  hawa dingin yang menerpa kulitnya membuatnya menunduk dan sontak membulatkan matanya

Segera ia raih selimut untuk menutupi tubuh polosnya, membuat Alex yang beberapa detik terdiam dengan mulut terbuka dan mata melotot melihat pemandangan di depannya kembali pada kesadaran saat objek fokusnya kini tertutupi

"kamu nyatanya benar-benar wanita penggoda" ujar Alex langsung melangkah masuk, ia dengan kasar mendorong Maura jatuh ke ranjang, karna gairah kembali menguasainya. Alex membuka pakaiannya dengan tergesa gesa dan kembali mengagahi Maura yang sudah menangis dalam diam menahan kesakitan pada inti tubuhnya.

Ia baru saja melepas keperawananya beberapa saat lalu secara paksa oleh suami sirinya, tapi kini ia harus melayani kembali nafsu Alex yang tiada habisnya

sedang Elana yang merasa Alex terlalu lama, wanita lumpuh itu terus menoleh ke arah kamar Maura, namun karna Alex tak kunjung muncul,  ia menuntun kursi rodanya menuju kamar madunya yang berada di lantai satu rumahnya ini.

Belum sampai pada pintu yang memang tidak tertutup rapat, Elana tau apa yang terjadi di dalam sana saat mendengar suara geraman Alex dan bunyi penyatuan yang keras akibat permainan Alex yang kasar. Mengetatkan rahangnya, ia memutar kursi rodanya pergi dari sana.

"huh, belum ada sehari aku udah dilupain" gumam Elana dengan kilatan amarah.

Sedang Alex masih sibuk mengejar pelepasan, ia teralu terbawa nafsu sampai melupakan bahwa istrinya menunggunya di meja makan.

Bersambunggg..

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang