anak orang

10K 601 33
                                    

Kicauan burung bersahut-sahutan yang nyaring menyambut pagi membuat seorang wanita yang tenggelam dalam selimut perlahan menemui kesadarannya.

Menyingkapkan selimut kemudian mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya sebelum ia beranjak dari baringnya. Ia regangkan tubuhnya, menggerakan ke kanan dan ke kiri.

Menatap sisi tempat tidur yang belakangan di tempati suaminya tapi pagi ini sisi itu kosong dan rapi tak tersentuh

Bukannya sedih dan merasa kosong, wanita itu malah masa bodoh, tak terpengaruh sama sekali. bahkan Maura bersyukur karna diberi jatah istirahat setelah beberapa minggu ini Alex tak pernah alpa menyentuhnya.

Menatap jam yang sebentar lagi jam 6 pagi,  Maura segera beranjak membersihkan diri sebelum keluar kamar untuk memulai aktifitasnya, bersih-bersih rumah sekaligus olahraga agar ia dan kandungannya sehat

Ya, kini gadis manja itu sudah berubah jadi wanita strong

"selamat pagi anak orang" ia berucap sambil mengelus perutnya yang tak rata lagi

Jika dihitung, usia janin yang tengah menumpang dirahimnya sudah memasuki akhir bulan ke tiga

Mendesah pelan kala memikirkan bahwa rahasianya ini akan diketahui Alex mengingat kian hari perutnya akan bertambah besar.

Ia bingung kenapa dokter Anjani yang menanganinya kala itu membuat rencana konyol ini

"turuti rencana saya dan kamu bisa bertahan bersama pria itu tanpa siksaan fisik lagi, lelaki itu harus diberi pelajaran atas kehilangan agar bisa memperlakukan mu adil seperti istri pertamanya" tutur dokter Anjani. Maura bingung, sebab ia pikir dokter Anjani yang kala itu sudah selesai memeriksanya sudah berpamitan keluar namun malah kembali lagi dan menawarkan solusi atas masalah rumah tangganya yang tak pernah ia ceritakan pada orang lain termasuk dokter wanita baya itu

awalnya Maura ragu tapi ia juga lelah disiksa sambil dipakai oleh pria pemilik jagoan binal itu, alahasil ia menuruti rencana dokter Anjani.

Dan Maura tak menyesal berbohong karna nyatanya ucapan dokter Anjani benar adanya. Alex mulai bersikap wajar padanya meski nafsunya masih besar tapi setidaknya Maura tak lagi dikasari,  bahkan ia sudah di biarkan makan 1 meja dengan pemilik rumah tempatnya di tampung

"lo jangan rewel ya, jangan sampai bapak lo tau keberadaan lo, gue masih betah dalam fase ini soalnya" Tutur Maura memberi peringatan pada perutnya

Maura bersyukur, janin itu tak membuat pergerakannya terbatasi. Seolah calon bayinya sangat paham akan keadaannya saat ini.

Tak ngidam apapun dan malah ia rajin untuk bekerja,  kerja apapun yang membuatnya bisa mengerakan tubuhnya

Maura Mengeryitkan dahinya kala ia melihat bik Imah dan Mang Asep dengan beberapa paper bag tersusun di meja ruang makan

"ada apa nih?" tanya Maura setelah mendekat

Bik Imah dan Asep menoleh ke arah Maura.

Maura menghela napas melihat isi dari beberapa paper bag yang katanya diberikan oleh asisten suami sirinya beberapa waktu lalu ke mang Asep. Dan Maura yakin jika asisten suaminya melakukan itu tak lain dan tak bukan adalah perintah Alex

Haruskah Maura terharu dan bersorak mendapat perhatian ini? Haruskah ia berbangga hati atas kepedulian Alex?

Tidak! Jangan besar kepala Maura, semua demi keturunan, Alex melakukannya hanya agar kamu segera mengandung lagi benihnya. Karna Alex belum sadar bahwa benih brengseknya nyatanya tertanam kuat di rahimmu hingga dengan goncangan apapun janin itu kuat. Pikir Maura

"bik, bibik tau kan apa yang harus dilakukan?" tanya Maura

"siap tahu atuh non" bik Imah berucap sambil meletakan tangan di keningnya bagaikan orang hormat pada perintah

Derita Istri Siriحيث تعيش القصص. اكتشف الآن