Beberapa hari berlalu, Risman dan Adek masih berada di puskesmas itu. Terlihat Risman dalam posisi duduk, dia sudah bisa menegakkan sandaran kasurnya. Sedangkan Adek terus berjalan mondar-mandir di dalam ruangan, dia sedang gusar. Adek merasa terganggu dengan perlakuan masyarakat yang datang dan pergi mengintip Risman di puskesmas.
Adek, "Mas... Gag suka aku. Kabur ajah yuk. Bahaya banget, gossip dimana-mana." Risman, "Satu hari lagi, bertahan." Adek, "Berisik banget, udah keterlaluan. Aku usir ajah po?" Risman memperingatkan Adek dengan tegas. Risman, "Dek!" Adek, "Trus aku harus gimana?" Risman, "Sesuai prosedur! Kamu kemarin bilang gitu kan? Mereka juga gag masuk ke sini." Adek, "Yaaa iyaa... Tapi kalau kayak gini terus... Mereka juga bisa dalam bahaya." Risman, "Kan mereka bilang satu hari lagi."
Adek menghentikan langkahnya lalu memprotes Risman dengan gemas. Adek, "Dari kemarin bilangnya begitu Mas..." Risman yang keadaannya sudah lebih baik pun tidak mau mengalah. Risman, "Makanya nurut!" Adek hanya terdiam, lalu menghela nafas kesal. Adek melangkah menuju ke arah jendela. Adek menyenderkan bahunya ke jendela sambil melipat tangannya, lalu memandang keluar. Terlihat kekhawatiran yang besar di wajahnya.
Risman mengangkat tangannya dan menyodorkan kepada Adek. Risman, "Kamu perlu ngecas kayaknya. Nih." Adek melihat ke arah Risman. Adek, "Enggak. Aku mau ngecas sendiri ajah sambil jahit seragammu." Adek mengambil seragam Risman yang dia jemur di jendela, lalu kembali duduk di samping kasur Risman. Adek mengubek-ubek tasnya untuk mengambil peralatan jahit.
Risman menurunkansandaran kasurnya, lalu memejamkan matanya. Risman, "Ya Allah... Bantu kami agarbisa segera sampai ke tujuan kami." Adek melirik ke arah Risman sebentar, lalumenjawab singkat. Adek, "Aamiin." Risman pun tersenyum tipis dengan bibir yangterus berdoa dan mata yang masih terpejam. Sedangkan wajah Adek masih terlihatkesal sambil menjahit seragam Risman.
YOU ARE READING
Dari Buronan Sampai Pelaminan ??
RomanceSeorang pria yang menggunakan seragam terlihat sendirian di pinggir bibir pelabuhan. Di hadapannya terlihat beberapa pasukan sedang berlari ke arahnya. Pria berseragam itu terlihat terpojok dan tidak bisa lagi melarikan diri. Tiba-tiba terdengar kla...
