Chapter 12

10 3 0
                                    

🌺Happy Reading🌺

Brakkk

"Keterlaluan! Bagaimana bisa?! Apa kalian sudah benar-benar memastikannya?!" ujar Erick.

Erick benar-benar tidak percaya dengan kabar yang dibawa oleh Dimas dan Reina. Tama adalah tangan kanannya, sekaligus orang yang sangat dia percayai di Bamboozle. Bagaimana bisa Tama mengkhianatinya?

Awalnya, Erick sedang tidur di basecamp. Tiba-tiba, ada yang membangunkannya, padahal hari masih pagi. Ternyata, orang itu adalah Dimas dan Reina. Erick baru akan mengomel, jika saja dia tidak mendengar informasi bahwa Tama telah mengkhianatinya.

Dimas dan Reina mengikuti Tama sampai larut malam, jadi mereka berdua baru bisa melaporkan kejadiannya sekarang. Gerry, Justin, Badrul, Jimmy, dan Hengky yang menginap di basecamp itu pun ikut terbangun karena mendengar adanya kegaduhan.

"Kita berdua saksinya, Rick. Bahkan, kita nyaris ditangkap sama Gasha," balas Dimas.

"Tama sialan! Bisa-bisanya dia berkhianat! Kalau gini caranya, dia bisa ngebongkar semua hal tentang Bamboozle ke musuh kita!" seru Gerry yang ikut marah. Sementara Justin, Badrul, Jimmy, dan Hengky hanya bisa terdiam karena mereka terlalu terkejut dengan kabar yang mereka dapatkan.

"Lalu, bagaimana dengan pencurian uang itu? Apakah Tama juga yang melakukan hal itu?" tanya Erick. Erick benar-benar marah dan kecewa.

"Untuk masalah itu ... gua memang ga punya bukti, Boss. Tapi, gua yakin kalau Tama adalah pelakunya. Sekarang, dia keliatan benci banget sama Bamboozle," balas Dimas. Erick mengepalkan kedua tangannya.

"Pencurian uang? Maksudnya apa, Boss?" tanya Justin.

"Jelasin ke mereka, Dim," titah Erick.

"Apa kalian inget uang yang pernah kita curi di pasar malem itu?" tanya Dimas. Gerry, Justin, Badrul, Jimmy, dan Hengky pun mengangguk.

"Ternyata uang itu dicuri. Tapi, pencurian yang dilakukan sama orang ini cukup rapi. Sampai akhirnya, gua, Boss Erick, sama Reina sadar kalau pencurian ini pasti dilakukan sama salah satu dari anak Bamboozle. Jujur, kita sempet curiga sama lo bertiga ... Gerry, Justin, sama Badrul. Tapi, gua minta maaf karena gua udah salah sangka," jelas Dimas.

"Iya, gua juga minta maaf karena gua sempet curiga sama lo bertiga. Faktanya, Tama adalah biang dari semua ini. Orang yang paling gua percaya malah berkhianat. Orang yang ga pernah gua tuduh malah berbuat sesuatu di belakang gua. Orang yang ga pernah gua curigai malah nusuk gua dari belakang," ungkap Erick.

"Ya udah, Boss. Santuy, gua mah setia sama Bamboozle ... ga kayak si Tama," balas Gerry.

"Bener tuh, Boss. Kita-kita mah pasti setia. Ibarat sebuah hubungan ... kalau bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, hubungan cinta itu akan semakin kuat," tambah Badrul dengan intonasi yang lebay.

"Sumpah, Drul ... ga ada nyambung-nyambungnya," ucap Justin dengan pandangan malas.

Erick mengabaikan mereka dan malah sibuk dengan pikirannya.

"Gasha, ya? Apa tujuan mereka yang sebenarnya?" gumam Erick sambil menahan emosinya.

"Kita harus waspada, Boss. Apalagi, sekarang Tama udah gabung sama mereka," ujar Dimas mengingatkan.

"Iya ... gua udah ga peduli lagi sama Tama. Sekali pengkhianat, tetap pengkhianat!" ucap Erick mutlak.

Mereka semua tidak menyadari bahwa ada satu anak Bamboozle yang sedang menyeringai senang di basecamp itu.

Monster Lemah ✔ [END]Where stories live. Discover now