•36

1.3K 119 10
                                    

"Tugas ku sesungguhnya adalah menunggumu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~o0o~

Sore hari ini cuaca mendadak gelap. Awan berwarna hitam menyelimuti kota. Untung saja Jeno sudah sampai tujuan yaitu, gedung agensi. Jeno di panggil oleh CEO dan Manager Lee. Yang Jeno dengar adalah keputusan Jeno sebagai salah satu member Star. Jeno pun bingung, apa yang di maksud keputusan.
Jeno berjalan menyusuri lorong untuk memasuki ruang meeting. Baru memasuki ruangan itu Jeno sudah bisa melihat Nam So Min selaku CEO dan Manager Lee, tidak lupa ada member Star juga di sana.

Jeno mendarat kan pantat nya di salah satu kursi. Jeno menghela nafas panjang. Berjalan dari pintu utama agensi sampai ruangan meeting membutuhkan setidaknya tenaga lebih. Suasana sangat hening. Hanya terdengar suara AC yang menyala.

"Selamat sore semuanya," sapa Manager Lee menghentikan keheningan. Lalu di jawab kompak oleh semua orang yang berada di dalam ruangan itu.

"Saya Manager Lee, ingin mengucapkan terimakasih karena sudah menyempatkan mendatangi meeting mendadak seperti ini. Tetapi memang sudah seharusnya seperti itu." Manager Lee menjeda kata-kata untuk mengambil nafas. "Saya mengadakan meeting seperti ini karena bingung akan suatu hal. Yaitu, sikap Jeno yang tidak bertanggung jawab atas kerjaannya."

"Saya tahu betul, istri nya sangat membutuhkan Jeno saat ini. Namun apakah harus membuang tanggung jawab seperti itu?"

"Kemarin acara yang di bintangi Star mendapatkan Hate Comment yang cukup banyak. Terlebih lagi tentang Jeno dan Yoora. Mereka memakai nama lain untuk Yoora. Karena mereka tidak tahu nama Yoora siapa," jelas Manager Lee panjang lebar. Jeno juga menyimak itu dengar seksama.

"Jadi saya sebagai Manager Star ingin bertanya, Star atau pasangan?"

"Hyeong, kau bercanda? Aku ini juga manusia yang sedang merasakan jatuh cinta. Kenapa kau tega sekali?" tanya Jeno.

"Agensi saya tidak melarang artisnya berkencan namun saya melarang seseorang yang membuang rasa tanggung jawabnya," ujar CEO Nam So Min.

"Ini benar-benar membingungkan. Mengapa disini seolah-olah aku yang salah?" gumam Jeno namun gumaman itu terdengar oleh Manager Lee.

"Jika saja kau tidak mengajak Yoora hari itu, kau tidak akan ada di situasi seperti ini." Manager Lee benar.

"Yoora sekarang sedang sakit Hyeong, mengapa kau tega hah?" tanya Jeno pada Manager Lee.

"Kau lihat mereka..." Manager Lee menunjuk kearah Member Star yang sedari tadi menyimak tanpa ada niatan memotong pembicaraan Jeno dan Manager Lee.

"Mereka bekerja keras untuk debut, namun saat ini? Karir mereka ada di tangan mu Jeno."

Jeno memandang wajah teman-temannya. Teringat jelas bagaimana mereka kelelahan saat berlatih semasa Trainee, mereka berlatih hingga larut malam, dan teringat jelas saat mereka semua masuk Line debut. Jeno menunduk. Sangat Egois.

"Yoora atau Star?" tanya Manager Lee sekali lagi.

"Apakah tidak ada cara lain Hyeong? Yang Yoora punya hanya aku, suami nya. Terlebih Yoora sedang sakit akibat di tusuk. Saat ini pun aku tidak tahu siapa pelaku penusukan itu."

"Yoora di tusuk pun itu karena mu. Aku yakin 99% itu adalah fans mu yang tidak suka keberadaan Yoora." Manager Lee sangat percaya diri menyebutkan.

"Masih ada 1% untuk aku tidak percaya bahwa pelaku itu bukan salah satu dari fans ku."

"Tolong diskusikan ini dengan baik-baik, saya tidak suka cara yang seperti ini," ucap CEO Nam So Min menghentikan pertikaian kecil Manager Lee dan Jeno.

Married With Lee Jeno [END]Where stories live. Discover now