•12

1.9K 250 61
                                    

"Aku tak pernah berhenti mencintaimu. Aku hanya berhenti menunjukkannya" Lee Jeno
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~o0o~

Yoora POV

Soora memandangi ku dengan tatapan kecewa, seolah ia tidak percaya apa yang aku katakan. Ia terus memandangi testpack yang menunjukan hasil positif. Lagi dan lagi dia menghela nafas.

"Dengan siapa kau melakukan ini?" tanya nya padaku. Di saat seperti ini aku bingung harus menjawab nya dengan jujur atau tidak.

"Kalau aku jujur pun kau tidak akan percaya aku yakin itu," terang ku padanya. Toh memang benar, apa lagi dia sangat mengagumi sosok yang sudah menghamili ku.

"Pria yang tinggal di rumah mu itu?" tebaknya. Maksudnya adalah Jeonghan, begitu?

"Apa kau percaya jika aku menjawab yang menghamili ku Lee Jeno?"

Dia tertawa ketus ketika mendengar jawaban ku "kau gila? jangan halu Yoora," ucapnya tidak percaya.

Aku mempertegas, "kau mau percaya atau tidak itu urusanmu yang terpenting aku sudah memberi tahu kebenarannya."

Soora benar benar tidak percaya. Apakah dia pikir aku sedang mabuk. Mau tidak mau Soora harus menerima kenyataan itu. Soora tahu Idol pun manusia yang bisa melakukan kesalahan. Namun mengapa harus kesalahan seperti ini?

Dia menatap ku dengan tatapan yang tajam, "Kapan dan kenapa kau melakukan itu?" tanya nya.

"Sebulan yang lalu, ini benar-benar kecelakaan. Aku sendiri bahkan tidak percaya."

Soora berdiri dari duduknya dia menatap ku tidak percaya, "Mimpi apa aku semalam ya tuhan."

"Apa kau menerima kehadiran bayi yang ada di perut mu?" ucap Soora kembali mendaratkan pantatnya di kursi itu ia berusaha bersikap tenang.

"Bolehkan aku jujur? aku tidak mengharap kan bayi ini tetapi sudah terjadi mau tidak mau aku harus menerima nya. Bukan kah aku ibu yang jahat?" ucap ku tersenyum pahit dan mataku berkaca-kaca.

"Lambat Laun kau akan menerima bayi itu kau akan menyayangi nya, semua akan baik-baik saja aku yakin." Soora menggenggam lengan ku dengan erat. Aku tersenyum hangat padanya.

~o0o~

Yoora POV

Aku menandatangani sebuah surat perjanjian. Aku memegang pulpen dengan perasaan ragu-ragu. Apakah ini akan berhasil. Lagi pun, apakah kertas ini akan berguna nantinya.

"Kau yakin sanggup?" tanya nya padaku. Dirinya memasang wajah tengil. Ingin sekali aku menampar wajah nya.

Aku mengangguk aku yakin aku sanggup, aku kuat walaupun tak sekuat super hero yang berada di film-film. Tetapi aku yakin, aku bisa. Tidak ada alasan aku tidak sanggup.

Married With Lee Jeno [END]Where stories live. Discover now