•2O

1.9K 200 31
                                    

"Aku tak pernah berhenti mencintaimu. Aku hanya berhenti menunjukkannya." Lee Jeno

.
.
.
.
.
.
.
.
.

~o0o~

Dua insan itu sedang menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon rindang, mereka duduk bersebelahan di temani satu kaleng soda dan satu botol air mineral. Wanita itu memakai pakaian yang terbilang tipis padahal udara saat ini sedang dingin sudah berulang kali sang pria menegur namun jawaban nya tetap sama "Biarkan saja, anak ku sedang ingin menikmati udara dingin ini." Kurang lebih seperti itu jawaban nya.

"Lalu ada urusan apa kau kemari Yoora, masih belum puas menyebarkan foto itu?" sindir Jeno sebelum meneguk soda yang berada di lengannya.

"Mau aku bilang berapa kali pun, kamu tidak akan percaya bahwa bukan aku yang menyebarkan nya." Yoora berdiri lalu meninggalkan Jeno sendirian di bawah pohon itu. Jika bertanya siapa wanita cantik yang menyapa Jeno tadi di vila jawaban nya adalah Yoora. Yoora diantarkan oleh Jaemin ke lokasi syuting ini untuk apa? Untuk menjadi make up artis pribadi Jeno, Yoora yang meminta pekerjaan itu.


1 hari yang lalu...

Yoora berkali-kali memohon pada Jaemin agar di izinkan bekerja di tempat syuting Jeno. Mengapa Yoora meminta pada Jaemin? Karena menurut Yoora jika Jaemin yang merekomendasikan dirinya kepada peoduser untuk bekerja sebagai make up artis di sana pasti langsung di Terima.

Jaemin menyesal datang ke rumah Yoora dan memberikan kabar bahwa Jeno akan syuting bersama Yubin di acara Reality Show Couple Idol. Jaemin berfikir apakah Yoora sedang cemburu?

"Boleh ya plis, apa kau tidak kasihan kepada ku hm?" bujuk Yoora, dirinya sudah melakukan gaya-gaya imut namun tetap saja Jaemin acuh.

"Alasan mu itu apa sih? Kalau karena cemburu aku tidak bisa."

"Coba kau bayangkan, aku disini sendiri. Jeonghan oppa dan Jeno sedang pergi, jika aku kenapa-kenapa bagaimana? Kau mau tanggung jawab?" ucap Yoora, memang ada benarnya tetapi bukan kah itu terlalu dramatis untuk di jadikan alasan?

"Alasan."

"Oh ya sudah, jika aku kenapa-kenapa aku akan beberkan ke media bahwa kau penyebab nya. Bagaimana?" ancam Yoora, alhasil Jaemin menyetujui hal gila itu.

"Tetapi jika kau bekerja, kau akan cepat lelah bagaimana dengan kandungan mu?"

Yoora tertawa pelan, "aku tidak akan kelelahan aku jamin hanya merias wajah Jeno kan? Itu pekerjaan yang mudah. Aku sudah berpengalaman" jelas Yoora, namun Jaemin tidak yakin dengan hal itu.

Jaemin menelpon produser itu dan menyampaikan maksud sebenarnya, dan benar saja, ketika Jaemin merekomendasikan Yoora sebagai make up artis langsung di setujui oleh produser dan besoknya Jaemin berjanji mengantarkan Yoora ke lokasi Syuting.

"Jika bukan karena kandungan mu aku tidak akan seperti ini," ucap Jaemin.

"Terimakasih kau memang yang terbaik dari dulu."

"Dari dulu kau selalu merepotkan ku jika tentang Jeno!" sindir Jaemin memang benar kenyataan nya seperti itu.

Kembali ke hari dimana Syuting di lakukan.

Bakat Yoora dalam meloloskan bedak di wajah sudah terlihat ketika dirinya masuk sekolah sekolah menengah pertama. Dirinya selalu memakaikan make up itu kepada teman-temannya sekolahnya sebagai bahan percobaan, memang awalnya tidak terlalu rapih tetapi Yoora tidak pantang menyerah dirinya selalu mencoba hingga berhasil. Tetapi ketika dirinya mulai bekerja di suatu Hotel bakat itu sudah tidak di lakukan lagi oleh Yoora, karena dirinya terlalu sibuk.

Saat ini Yoora tengah berhadapan dengan wajah Jeno. Jantungnya berdegup sangat kencang sudah sekian lama dia tidak sedekat ini dengan wajah Jeno. Awalnya Jeno terkejut ketika melihat Yoora di lokasi Syutingnya, tetapi sekarang dirinya lebih terkejut mengetahui bahwa Yoora lah make up artisnya selama syuting Couple Idol.

Di lengan Yoora saat ini sudah ada spons dan bedak untuk di oleskan ke wajah Jeno. Jeno melihat wajah Yoora yang fokus mengoleskan bedak di wajahnya. Mata mereka bertemu selama beberapa menit namun mereka tersadar dan mengalihkan pandangannya.

Maaf - batin Jeno.

Haruskah Jeno menjadi dirinya sendiri mulai saat ini dan Tidak ada pihak lain yang mencampuri hidup pribadinya. Haruskan Jeno membatalkan kontrak itu?

"Kenapa?" tanya Yoora, dirinya memperhatikan wajah Jeno sepertinya ada sesuatu yang dipikirkan oleh Jeno. Dengan segera Jeno menggelengkan wajahnya.

"Kau sedang berbohong saat ini Jeno, aku tahu."

"Ah sudahlah, make up nya sudah selesai bukan? Aku ingin keluar dari ruangan ini dan memulai syuting." Jeno melangkah kan kakinya menuju arah pintu, tangan nya memegang kenop pintu sebelum pintu itu terbuka.

"Saat ini kau sangat bersemangat syuting dengan Yubin, Jen?" gumam Yoora tanpa sadar kata-kata nya masih bisa di dengar oleh Jeno di luar ruangan itu.

~o0o~

Adegan demi adegan Jeno dan Yubin lakukan, Yoora hanya tersenyum ketika melihat Jeno tertawa dengan Yubin. Yoora tau itu hanya akting namun ada rasa tersendiri ketika dirinya melihat Jeno tersenyum. Sudah lama sekali Yoora tidak melihat senyuman Jeno yang lebar.

Saat ini adegan Jeno dan Yubin sedang memasak di salah satu dapur. Yubin sangat lihai memotong-motong sayuran pada saat yang bersamaan Jeno hanya memperhatikan Yubin di sebelah.

"Oh, oppa tolong ambilkan wajan itu!" suruh Yubin pada Jeno, Jeno pun mengambil wajan berwarna pink yang berada di laci, wajan itu ia berikan kepada Yubin.

Yubin memasukan Sayuran dan bawang-bawangan kedalam wajan, wangi masakan Yubin melebar ke seluruh ruangan jujur para staf menikmati Yubin memasak.
Wah masih muda namun pandai memasak, pikir para staf di sana.

"Oke Cut!" teriak Produser Kim, Produser Kim pikir adegan nya cukup untuk nanti.

Yubin dan Jeno berlari ke arah make up artis masing-masing untuk merapihkan riasan nya, karena tadi terkena uap dan keringat. Jeno menghampiri Yoora yang berada di belakang kamera, dengan sigap Yoora mentap-tap bedak di area wajah Jeno yang berkeringat.

"Seharusnya kau tidak disini Yoora," ucap Jeno pelan.

"Memangnya kenapa? aku ini istri mu." Ketika Yoora berucap seperti itu Jeno dengan sigap menutupi mulut Yoora dengan telapak tangannya. "Hei!Lepaskan!" Yoora menepis lengan Jeno yang berada di mulutnya tadi.

"Jangan sembarangan bicara kamu!" tegur Jeno alisnya menaik.

"Memang kenyataan nya seperti itu bukan?"

"Ingat kita menikah karena bayi itu, bukan saling mencintai. Mencintai satu sama lain itu hanya masa lalu!"

Ucapan Jeno membuat Yoora tersadar.

Aku tahu kau sudah tidak mencintai ku lagi Jeno, tetapi tidak usah di perjelas - Batin Yoora.

Dirinya menatap kosong wajah Jeno, dia masih memikirkan kata-kata Jeno tadi. Ucapan itu dari dalam hatinya atau hanya ucapan yang lewat saja?

"Aku ingatkan Yoora, jangan terlalu berharap lebih karena itu akan menyakiti dirimu sendiri." Jeno meninggalkan Yoora di sana. Tubuh Yoora kaku seperti patung.

Aku tahu itu terimakasih sudah di ingatkan Jen- Batin Yoora.

~o0o~

Pernah cinta bertepuk sebelah tangan ga sih? Sumpah itu rasanya kek jadi ironmen:)

Married With Lee Jeno [END]Where stories live. Discover now